Chapter 8

102 17 4
                                    

Indri POV

Cup

   Aku tidak bermaksud mencium bibir nya, tapi aku tidak tau apa yang terjadi seperti ada sesuatu yang menarik sehingga bibir kita berciuman, walaupun begitu aku sangat menikmati momen ini, ku  pejamkan mata, ahhh bibirnya sangat kenyal, akhirnya aku bisa merasakan bibir sexynya, tak lama ada sesuatu masuk kedalam mulut ku dan menjilati lidahku, aku pun tak mau kalah aku membalas jilatan lidah intan.

"“Mmmh… mmmh… uhhh…” lidah kami saling berpagutan, aku merasakan rasa manis di lidah dan juga bibirnya, ya wajar saja dia sedang memakan coklat, aku terus menghisap lidah dan bibirnya.

"mmmhh..mmhh... uhh...uhh" kami sama sama ngos ngosan, napas kami habis dan kami pun melepaskan ciuman itu, lalu terjadi lah suasana yang canggung.

"Ma...maafkan akuu" ucapku gugup

"Tidak apa apa" jawab intan sambil tersenyum, dalam hati aku terheran, apakah dia senang dengan moment barusan??

"Apakah kamu sudah gantuk?" Tanya ku

"Sedikit sih" jawab dia.

" Ya sudah simpan dulu coklat nya, besok bisa di makan lagi, sekarang kmu gosok gigi dulu lalu tidur lah bersama ku" ucap ku

   Intan pun melengos pergi ke kamar mandi, aku memastikan dia benar benar sudah masuk kamar mandi, sebenarnya aku ingin berteriak tapi tidak mungkin,  aku sangat senang aku tidak bisa menahannya lagi, aku melompat girang sambil tersenyum lebar, mengingat momen itu membuat ku semakin senang. Aku tidak sadar kalo intan sudah kembali dari kamar mandi, saat kulihat ke belakang intan sedang berdiri sambil melihat ke arah ku.

"Disini banyak nyamuk" ngeles ku sambil memperagakan seperti sedang memburu nyamuk.

" kamu sudah selesai?" Tanya ku

" iya sudah " jawab intan sambil tertawa kecil.

" baguss deh kalo begitu jika kau sudah ngntuk tidur lah sekarang besok kita akan berangkat, kamu harus istirahat yg cukup" kataku

" Iyaa siap sayang" jawaban intan mampu membuat pipiku terasa panas, perut ku seperti di penuhi kupu kupu terbang

" A.. aku keluar sebentar dulu" ucapku langsung pergi

   Senyuman yg sangat lebar terus menghiasi wajahku, membuat alvin avilia dan bang abian menatap heran ke arah ku

" Heh lu kesambet? Senyam senyum sendiri" ucap bang abian

" Engga bang gw lagi bahagia ajaa hari ini"  balas ku

"Roman roman nya kyk lgi orang jatuh cinta nihh" ucap alvin

" yaa wajarlahh masih anak mudaa" bela ku pada diri sendiri

" yang ga wajar tuh udah tua tapi masih sendiri" ejek alvin pada bang abian membuat orang di ruangan itu tertawa

"Sialan lu" balas abian sambil melempar kaleng bekas soda.

" Emang nya lu lagi suka sama siapaa sih?" Tanya avilia

" yaa siapaa lagii, yang lagi deket banget sama dia" jawab alvin

" Intan?" Tanya avilia lgi

" iyaaa sayangg dia" jawab alvin

" dah ah gw ngantuk mau tidur dulu " ucap ku sambil berdiri

" lu mau tidur apa mau naena sama intan" celetoh alvin

"Yaa tidur lahh bego" balas ku lalu pergi untuk tidur

Setelah sampai di depan ranjang, aku melihat intan yang sudah tertidur pulas mengenakan tanktop yg lumayan ketat sehingga dadanya terlihat jelas, jika kemarin dia tidur masih mengenakan jaketnya, tapi sekarang... ah sudahlah anak ini benar benar menggoda iman ku saja, aku tidur di sebelah dia, aku sengaja tidur membelakangi nya, aku takut salah fokus pada dadanya, aku bukan orang yang mesum ya.

   Aku memejamkan mata dan mencoba untuk terlelap sampai pagi menjelang.

***
Di ladang yang luas dengan banyak sekali bunga  yang indah aku berdiri, aku berjalan menyusuri ladang itu, aku melihat seorang gadis mengenakan dress putih selutut, aku menghampirinya, saat sudah dekat aku menepuk pundak nya dan dia pun berbalik, wajah nya sangat cantiik sekali matanya yang agak sipit, bibirnya yang sexy mampu membuat ku terpana saat melihatnya, aku tidak mau mengalihkan pandangan ku intan sangat cantik sekali, Aku memetik satu bunga lalu ku selipkan di telinganya.

"Kamu sangat cantik sekali" pujiku sambil memegang tangan nya

"Terimakasih, kau juga terlihat keren dan ganteng " puji dia kepada ku

  Aku mengajak dia jalan jalan, di sepanjang ladang ini, ini adalah ladang bunga matahari, bunga yang sangat indah, kami bercerita dan bercanda.

" Intan ada yang mau aku sampai kan, mungkin ini terlalu cepat tapi aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku mencintaimu, mau kah kamu menjadi pacar ku? Selalu bersamaku?"

"Iya aku mau " jawab nya sambil tersenyum manis

   Mendengar jawaban tersebut aku langsung memeluk nya, tak lama aku melepaskan peluk itu dan aku mencium ke arah bibirnya

****

   Ku rasakan mataku silau, ku buka mata ku ternyata sudah pagi, ketika aku menyadari adegan tadi hanya lah mimpi ada rasa kesal dalam diriku, aku melirik ke samping ternyata intan masih tertidur aku bangkit untuk membersihkan diri setelah selesai  aku menghampiri bang abian

" oh iya dri ada yang mau gw katakan sama lo, nanti klo lo butuh tempat istirahat, dulu gw pernah di tugasin di hutan itu, disana ada rumah di depan nya ada danau gw lo bisa pke rumh itu buat istirahat, sama intan"

   Arahan bang abian cukup membuat ku tenang.

" iya bang makasih arahan nya gw mau siap siap dulu"

   Aku pun pergi ke ruang senjata mengambil beberapa senapan dan peluru, dan membawanya masuk ke dalam mobil, akhirnya aku menggunakan mobil ini setelah sekian lama, akan ku pamer kan mobil ini kepada mereka. Aku mengeluarkan mobil itu dari garasi dan ku parkirkan di depan besecamp.

"WHATT THE... ANJIRR INI MOBIL SIAPA DRI" teriak alvin

"Ini mobil gw sengaja gw sembunyiin dr lo, Avilia tolong bangunkan intan, gw mau beresin makanan, dan lo vin bantuin gw" ucap gw

"Oke dri siap" avilia pun langsung pergi untuk membangunkan intan

"Vin gw mau tanya, dulu pas lu nembak intan kyk gmn?" Tanya ku

"Lu harus punya keberanian, kesiapan, dan katakan Avilia mau kau menjadi pendamping hidupku
Itu akan membuat semua wanita tdk akan bisa menolak mu" ucap alvin mendramatis

" dih najis lu" kata ku sambil tertawa.

   Tak lama intan dan avilia pun datang, intan membawa tas nya, dan pistol di sabuk pinggang nya

" Kau sudah siap?" Tanyaku

" iyaa aku sudah siap" jawab nya

" baiklah kita akan pergi sekrang mana bang abian?" Tanya ku

" gw disini dri" jawab nya

" Yaudah guys gw pergi dulu, jaga diri kalian baik baik, gw akan usahain yang terbaik" ucap gw

" Lu harus pulang dengan selamat sama intan" ucap avilia.

" Iya dri, lu kudu kembali kesini" ucap alvin sedih

"Lu harus hati hati dalam misi ini, lu harus kembali kesini, jagain intan yang bner, gw percaya sama lu dri, lu pasti bisa pesan bang abian

"Makasih guys, gw akan berjuang semampu gw, gw pergi sekrang" ucap ku sambil menaiki mobil dan diikuti oleh intan, mobil yang  dikendarai ku melaju cepat, sepanjang perjalanan blum ada yang membuka percakapan, mungkin ini waktu yang tepat untuk aku bilang pada nya.

" Aku mencintaimu"
_____________________________
Jgn lupa Vote and comment nya ya guyss

Tinggal Jejak 🐾
~Ru

  

  

Love And WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang