Chapter 11

155 20 4
                                    

Warning 18+

Indri POV

Aku mencium leher intan perlahan, pelukan ku makin erat.

"Eungghh..... sayangghhh..." desah intan
  
     Mendengar desahan itu aku semakin ingin "menerkamnya" ah dia sungguh seksi sekali.  Aku membalikan tubuh nya, wajah kami berhadapan aku langsung mencium bibir nya

"mmmhhh.....eungggghh" desahan sangat menggairahkan, pelan pelan ciuman ku turun ke lehernya yang Jenjang, intan menggeliat geli.

"Aanghhhh.... sayangghhh....geliii...sshhh"

   Aku mendorong tubuh intan kebelakang, melepaskan pakaian atasnya,sekarang kondisi intan setengah bugil dan di hadapan ku terpampang buah dada yang sangat mulus, aku langsung menjilatnya dan satu nya lagi aku remas remas.

" Angghhh.... sayangg... enakk....mmhhh...sayanggh..terusss..."

  Satu tangan intan tiba tiba menjambak rambut pendek ku, dan satu nya berada diatas tanganku ikut meremas dadanya. Jilatan ku turun ke perut nya, tanganku juga ikut turun aku membuka kancing yang ada pada celana intan, ku masukan tangan ku ahhh ternyata dia sudah basah, aku elus elus miss V nya, dan ku mainkan G-spot nya

"Sayyy...angghh... ahhhh... eummhh...shhh..aahhh..teruss yang....ahhh...anghh"

   Lumayan lama aku dan intan "bermain" aku memutuskan untuk menyudahi nya karena aku lihat intan sudah kelelahan, kami pun tiduran dan berciuman kembali

"Aku sangat mencintaimu" ucapku

" iya aku juga mencintaimu" balas intan dan kami pun saling berpelukan, aku menarik selimut supaya intan tidak kedinginan karena tidak memakai pakaian satu pun, tak lama kami pun tertidur karena kelelahan.

****

Intan POV

Aku terbangun dengan keadaan tidak memakai pakaian,  orang di sampingku masih tertidur, aku bangkit dari kasur dan memakai kaos hitam serta celana dan pergi ke kamar mandi untuk cuci muka ketika aku berkaca aku melihat beberapa tanda merah pada leher ku, sontak mata ku melotot apakah ini bekas ciuman indri semalem, aku berusaha menghilangkannya menggosok dengan air pun tidak hilang.

    Setelah selesai aku pun membangunkan indri.

" sayang bangun hey" ucapku sambil mengelus kepalanya, tapi bukan nya bangun dia malah memeluk perut ku.

" Sayang udah siang, ayo bangun kita terusin perjalanannya" ucapku

" iya lima menit lagi" ucap nya dengan suara serak.

" yaudah" aku pun pasrah, mengelus kepalanya ke perut ku.

"Enggghhhh" indri menggeliat, dia melihatku dan tersenyum.

"Kau cantiik sekali" ucapnya

"Aish baru bangun juga, cuci muka dulu sana" ucap ku menahan senyum

"Iya cantik" ucap nya dan pergi ke kamar mandi.

   Sembari menunggu indri aku mengeluarkan beberapa makan yang masih ada,  dan 2 soda kaleng serta air mineral, tak lama indri pun keluar dari kamar mandi, tapi dia tersenyum misterius.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanyaku

"Hehehe tidak apa apa" jawabnya dan langsung mencium bibir ku

"Ini makan lah yang banyak, bukan kah perjalanan kita masih jauh" ucap ku

"Iyaa sayangg, kau juga makan yang banyak ya cantik" ucapnya

"Bagaimana semalam?" Tanya dia

"Uhuukk uhukkk... " aku tiba tiba tersedak

"Hahahaha.... ini minum " ucapnya terkekeh, aku pun mengambil nya dan langsung minum

"Makan nya pelan pelan dong sayang" ucapnya.

"Iya sayang" jawab ku

"Kau blum menjawab pertanyaan ku, bagaimana semalam?" Ucap dia bertanya lagi

"Maksud mu?" Tanya ku balik

"Ya enak tidak, seperti nya kau sangat menikmati nya"ucapnya berusaha menggoda ku, pipi ku mulai terasa panas, mungkin agak sedikit merah sekarang

"Cepatlah habiskan makanan mu" ucap ku mengalihkan pertanyaan

   Kami pun melanjutkan makan dengan keheningan, setelah selesai kami membereskan barang barang kami.

"Mari kita menghampiri prof. Agler" ucap indri.

  Indri menggandeng tangan ku dengan erat, seperti akan menyebrang jalan saja.

"Bagaimana jika prof agler menanyakan ini?" Tanyaku pada indri

"Tidak dia tidak akan sekepo itu" jawab nya

    Kami pun sudah sampai ke ruang observasinya, disana sudah terdapat prof agler yg sedang membuat sesuatu.

"Selamat pagi prof" ucap indri

"Ah ternyata kalian sudah bangun" ucapnya sambil membalikan badan

"Iya kami sengaja bangun pagi karena perjalanan kami masih jauh" ucap ku

"Seperti nya kalian sangat menikmati tdi malam" ucap nya sambil tersenyum

"Pastinya" jawab indri terkekeh.

   Prof agler membereskan barang barang di depannya dia memindahkan nya kedalam koper kecil.

"Ini bawalah dan berikan pada prof Allisya, dan yang ini untuk kalian, makanan ini bisa membuat kalian tahan lapar selama 24 jam" ucap prof agler

"Terimakasih banyak, kau telah banyak membantu kami" ucap ku

"Ah tidak seberapa, kakak mu juga sangat banyak menolong ku dulu" ucap prof agler.

" kalau begitu kami pergi dulu dan melanjutkan perjalanan" ucap indri.

  Kami pun keluar dari lab prof aler dan melanjutkan perjalanan kembali.

_____________________________
Jgn lupa Vote and comment nya ya guyss

Tinggal Jejak 🐾
~Ru

  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love And WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang