♡ 20. Running Away.

124 25 2
                                    

Tiga bulan setelah masalah dengan Kwon Eunbi selesai, rumah tangga Baekhyun dan Jieun kembali membaik. Itu semua berkat kepercayaan dan juga kekuatan dari Jieun yang masih sanggup memperjuangkan kehidupannya sebagai seorang istri dan ibu. Tentu saja tak luput dari bantuan Kyungsoo yang pada saat itu berhasil mencegah Jieun yang hendak melakukan bunuh diri. Jika saja saat itu Kyungsoo tak datang, ah... Lebih tepatnya jika saja Kyungsoo telat sedikit saja, mungkin Jieun tidak akan berada disini sekarang.

Ya, di tempat ini. Dimana Jihyung dimakamkan. Jieun bersama Baekhyun dan Hyeongjun memutuskan untuk mengunjungi makam Jihyung bersama hari ini. Alasannya? Tentu saja karena mereka merindukan sosok Jihyung yang sudah tidak lagi bersama dengan mereka. Terlebih lagi Baekhyun yang sampai saat ini menyesal karena tidak bisa mengingat memorinya bersama mendiang putranya yang sudah beranjak menjadi anak-anak, bukan bayi lagi. Dia hanya bisa terduduk diatas lututnya sembari membenamkan wajahnya di batu nisan bertuliskan nama anaknya.

Tidak ada sepatah kata yang Jieun keluarkan dari mulutnya sejak sampai di makam Jihyung. Tentu saja hatinya hancur jika mengingat kejadian waktu itu. Kejadian dimana dia tidak mampu menyelamatkan Jihyung dan membiarkan anaknya itu berhadapan dengan maut di usia muda. Apalagi saat ini, tangis sendu Baekhyun terdengar ke seluruh komplek pemakaman yang hening seolah melodi yang keluar merupakan jeritan hati terdalamnya.

Apalagi saat itu jasad Jihyung langsung dikremasi dan di bawa ke rumah duka, lalu selang beberapa hari orangtua Baekhyun memutuskan untuk memakamkannya seperti kepercayaan keluarga mereka secara turun temurun. Baekhyun tak sempat melihat Jihyung untuk terakhir kalinya selain saat kecelakaan itu berlangsung dan dia masih berada di dalam mobil bersama mendiang anaknya itu. Sayangnya, Baekhyun tak bisa mengingat kejadian tersebut.

Ya, orangtua mana yang tak sedih jika kehilangan anaknya. Anak adalah dunia dari orangtuanya, dan kehilangan Jihyung seperti kehilangan segalanya bagi Baekhyun. Dia selalu kesal terhadap dirinya sendiri karena sampai detik ini, memorinya tentang anak-anak nya yang beranjak dewasa tidak terlintas sedikitpun. Dia bahkan tidak ingat kalau Jihyung dan Jihyun sudah banyak berubah dari memorinya saat si kembar masih berusia tiga tahun.










"Eomma... Ini dimana?" Pertanyaan polos dari Hyeongjun yang belum mengerti apa itu pemakaman dan orang yang sudah tiada itu membuat Jieun tertegun.

Apa yang harus dia jelaskan kepada Hyeongjun? Apakah anaknya ini akan mengerti kalau saat ini mereka berada di makam Jihyung? Apakah Hyeongjun dapat memahami bahwa kakak laki-laki yang sangat menyayanginya sejak dulu itu sudah tiada dan meninggalkan mereka selama-lamanya?

Dengan lembut Jieun membelai pipi anaknya itu, dia tersenyum dan mengambil nafas sebelum menjawab pertanyaan dari Hyeongjun.

"Disini, tempat beristirahatnya orang-orang yang telah meninggal dunia... Mereka beristirahat dan pergi ke tempat yang lebih tenang, dekat dengan Tuhan.." jawab Jieun. "Jihyung hyung juga tengah beristirahat di tempat ini dan pergi ke tempat Tuhan. Oleh karena itu kita datang untuk mendoakan semoga Jihyung hyung kesayangan Hyeongjun bisa pergi dengan tenang bersama dengan Tuhan di surga-Nya."

Dilihat dari ekspresi Hyeongjun yang sedikit bingung dalam keluguannya, Jieun hanya bisa tersenyum. Dia tahu kalau anaknya itu belum tentu mengerti apa yang ia bicarakan, pembahasan seperti ini memang sulit untuk dijabarkan. Itulah kenapa terkadang Jieun berpikir apakah dia ini orangtua yang baik atau tidak di mata anak-anaknya, karena bagaimanapun juga dia bukanlah sosok yang sempurna.

Oh! My Nanny 2~ : Uncotrollably Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang