PR27

11 2 0
                                    

Ada yang bertanya: "Kenapa setiap hari kau menggubah sajak-sajak aksara?"

Lantas, aku menjawabnya:

Semenjak mengenalnya, aku dirundung asmara, sekaligus dimabuk aksara.

Setiap hariku hanya tentang dia, dia dan dia. Pagi, siang dan senja, serta malam yang mengharap jumpa.

Detik-detik yang kulalui tanpanya, mengisahkan rindu yang membuatku merana, dan terpenjara dalam nestapa, yang entah kapan akan berakhir jua.

Peternak Rindu.
Mukalla, 18 Feb 2021.

Peternak RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang