Dahulu, aku pernah berharap kita bisa menghabiskan makan malam bersama di tepi pantai Mukalla.
Berkisah tentang banyak hal, memintal senyum dan tawa berdua. Yah hanya berdua, karena bagi dua jiwa yang sedang jatuh cinta, dunia seperti milik berdua.
Tapi, wacana tetaplah wacana.
Cinta hanya sekadar asa, dan rindu tak pernah menuai jumpa.
Akhirnya, kita menapaki takdir yang berbeda. Menjalani skenario yang sudah ditentukan oleh-Nya.Peternak Rindu.
Mukalla, 20 Jan 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peternak Rindu
PoesíaPeternak Rindu Oleh: Imam Abdullah El-Rashied Ini adalah lembaran-lembaran keresahan yang kutumpuk dalam seikat kenangan. Keresahan-keresahan karena jarak yang lantas menyesatkanku di lembah kesendirian. Waktu yang menghalang, serta nafas yang setia...