07. Om Adhimas

269 18 0
                                    

"It's not what we have in life but who we have in our life that matters."
- Margaret Laurence -

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Nggak usah ke rumah sakit ya, gue udah nggak apa-apa kok." Seru Jeno saat ketiga sahabatnya itu terlihat sudah bersiap menyeretnya ke rumah sakit.

"Semalem gue udah ngalah ya," seru Juna sembari memberikan tatapan tajam pada Jeno. "Gue udah ngalah dengan ngebiarin loe dirawat sama Arlyn dan Arkana. Sekarang nggak ada alasan lagi, titik." Tegasnya.

Jeno beralih menatap Arkana seolah meminta pembelaan tapi laki-laki itu memilih mengalihkan perhatiannya dari Jeno sambil berkata, "Mas Doy bilang loe harus ke rumah sakit jadi gue berada di pihak Juna sekarang."

Jeno hanya bisa mendesah pelan kemudian melirik ke arah Arlyn, satu-satunya harapan yang dia punya, yang masih belum mengeluarkan suaranya. "Nin - "

Alih-alih menanggapi rengekan Jeno, Arlyn malah menatap ke Juna. "Juna beneran bisa bawa mobilnya kan?"

"Bisa, tenang aja."

"Yaudah - kita ke rumah sakit sekarang."

"Nin - " rengek Jeno. "Gue nggak suka rumah sakit."

"Gue juga nggak suka, Juna juga, Arkana juga. Tapi kita harus kesana Jen, gue nggak mau sesuatu yang buruk terjadi sama loe," tegas Arlyn.

"Cukup semalem gue nahan tangis lihat keadaan loe, gue nggak mau lihat yang lebih parah lagi. Mas Doy nggak mungkin maksa loe ke rumah sakit kalau nggak ada sesuatu." Lanjut Arlyn dengan raut wajah serius cenderung khawatir.

"Yaudah tapi kalaupun ada sesuatu, gue nggak mau dirawat di rumah sakit ya, di rumah aja."

"Kalau itu tergantung kebijakan rumah sakit."

"No, nin please gue nggak mau dirawat."

"Loe nggak sendiri, kita pasti jenguk loe kok."

"Nggak mauuuu. Tetep nggak mau."

"Jen, loe nggak malu sama badan - merengek kayak gitu?"

"Nggak perduli. Gue nggak suka rumah sakit!"

"Jen - " panggil Arlyn. "Loe tega lihat gue nangis?" Jeno menggelengkan kepalanya. "Kalau gitu nurut ya."

"Tapi nin - "

"Gue temenin, janji."

"Yaudah."

CERITA TENTANG KITA [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang