Kecelakaan Zeoya

35 15 20
                                    

Zeoya Gazbiya baru saja keluar dari kelasnya yaitu kelas 12 IPS 7, pakaian yang dia pakai tidak mencerminkan seorang pelajar pada umumnya. Rambut di cat warna-warni, rok di atas lutut, seragam sekolah yang mengefresh seluruh bagian tubuhnya, belum lagi aksesoris dan sepatu yang dia kenakan tidak sesuai dengan tata tertib sekolah. Sungguh tidak mencerminkan murid sekolah.

Zeoya dikenal dengan panggilan si biang rusuh di sekolahnya, bayangkan saja dalam waktu seminggu dia sudah memiliki catatan hukuman lebih dari dua puluh kali.

Tak jarang juga Zeoya mendapat skorsing dari guru bersangkutan, tapi bukannya berhenti membuat keributan dia malah semakin menjadi-jadi.

Beberapa guru yang mengajar dibuat kesal dan naik pitam karena kelakuan Zeoya, tapi apa boleh buat pihak sekolah juga tidak bisa mengeluarkan Zeoya yang notabene cucu donatur terbesar di sekolahnya.

Omah Zeoya meminta agar seluruh guru yang mengajar Zeoya bisa lebih sabar dan tabah lagi dalam menghadapi sikap Zeoya.

Saat ini Zeoya sedang berjalan bersama kedua sahabat nya yaitu Alya Fathikah dan Reindra Brittany, mereka berdua tidak nampak berbeda dengan penampilan Zeoya saat ini.

"Zeoy lo datangkan ke acara ulang tahun Farrel?" tanya Alya mengingat ada akan ada acara penting malam ini.

"Datang dong, yakali gue nggak datang di acara pacar gue sendiri," Alya terkekeh pelan mendengar jawaban dari Zeoya.

"Mau kasih kado apa buat Farrel?" tanya Rein sambil merangkul bahu Zeoya.

"Ada deh," Zeoya terkekeh pelan ketika memikirkan kado yang akan dia berikan pada Farrel.

"Gue balik dulu ya, bye!" Zeoya melambaikan tangannya ke arah Ayla dan Rein yang sudah berpamitan.

Saat Zeoya akan membuka pintu mobilnya tiba-tiba dia dikejutkan dengan kedatangan seorang laki-laki yang entah sejak kapan sudah berada di sana.

"Terserah lo mau anggap gue gila atau apa, gue cuman mau kasih tahu lo satu hal kalau malam ini jangan keluar rumah, karena akan ada kejadian yang nggak pernah lo harapkan," ujarnya yang membuat Zeoya menatap bingung laki-laki didepannya ini.

"Apaan sih lo, nggak ngerti gue!" ketus Zeoya ketika laki-laki ini melarang Zeoya pergi.

"Gue cuman kasih tahu aja sama lo, jangan sampai lo nyesel, kejadian itu terjadi di kilometer 42 jalan tol Juanda," Zeoya menatap punggung laki-laki itu yang berlalu begitu saja meninggalkan Zeoya.

"Dasar gila!" cibir Zeoya yang kemudian melenggang menaiki mobilnya untuk segera pulang.

Zeoya melajukan mobilnya membelah jalanan yang masih lenggang pengendara.

Kehidupan Zeoya secara finansial sangat mampu diantara teman-teman sekolahnya, tapi tidak dengan kasih sayang dan kehangatan di keluarganya. Lahir karena sebuah kecelakaan yang dilakukan orang tuanya semasa muda membuat Zeoya kehilangan kehangatan keluarganya.

Setelah kelahiran Zeoya, mereka memilih berpisah dan berakhir lah dengan Zeoya yang diasuh oleh nenek dari ibunya.

Sifat berontak Zeoya tak lebih hanya ingin diperhatikan kedua orang tuanya saja, namun bukannya memberi perhatian pada Zeoya, kedua orang tuanya malah semakin menjauhinya.

Zeoya memasukkan mobilnya kedalam pekarangan rumah yang sangat luas, tidak lama pembantu di sana menyambut kehadiran Zeoya.

"Non mau minum apa?" tanya Bi Lastri ketika melihat cucu pemilik rumah baru sampai, Zeoya menghempaskan bokongnya di sofa yang ada.

"Wine ada Bi?" seketika Bi Lastri tercekat, dia bingung harus menjawab apa karena nenek Zeoya melarang keras orang rumah memiliki minuman memabukkan seperti itu ketika mendapati Zeoya terkapar tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum.

She is (not) ghost (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang