Kakek Berjubah Putih

21 13 15
                                    

Zeoya melangkah gontai dan sesekali menghela napas panjang ketika dirinya bisa menemukan jalan untuk kembali ke dunia nya, beginilah resiko hantu yang tidak bisa melesat dan menembus apapun. Jarak dari taman ke tempatnya ini lumayan jauh karena posisi tepatnya dunia Zeoya adalah di TPU yang memang jauh dari rumah-rumah warga.

Setelah sampai di sana Zeoya langsung menegakkan badannya ketika melihat pemandangan yang tidak biasa, ada beberapa hantu yang sedang melakukan olahraga peregangan otot. Catat peregangan otot!

Zeoya menggaruk tengkuknya ketika melihat ada begitu banyak keanehan di dunia barunya ini, Zeoya yang sedari tadi diam pun dikagetkan dengan sebuah tarikan di tangannya ulah Mbak Kun.

"Mbak Kun ini ada apa subuh-subuh begini?" tanya Zeoya sambil terus mengedarkan pandangannya ke sekumpulan hantu-hantu itu.

"Jadi setiap subuh blok kita itu selalu ngadain rutinan olahraga bersama disini," jawab Mbak Kun yang terus bergerak menuruti gerakan pelatih yang ternyata pelatihnya itu si hantu playover.

"Kalau manusia tahu ini pasti mereka nggak bakal takut lagi sama kalian," cibir Zeoya yang mendapat cubitan dari Mbak Kun karena sudah berkata lancang.

"Ini tuh secara tidak langsung pelatihan diri Zeoy, kan setiap hantu nggak bisa melesat sangat cepat," jelas Mbak Sus yang hanya ikut gerakan bagian tangan dan kepala saja.

Zeoya menatap kasihan Mbak Sus yang selalu lesehan dibawah sana. Apa dia tidak lelah lesehan dibawah terus? Apa dia tidak pegal harus duduk terus? Apa dia tidak berniat untuk berdiri dan berlari?

"Oh gitu ya Mbak, yaudah gue ikut deh tau aja gue bisa melesat juga," ujar Zeoya yang kini sudah bergerak heboh melebihi hantu pelatihnya.

----

Zeoya menghempaskan bokongnya di sebuah kursi, dia terlalu aktif berolahraga hingga membuat energinya terkuras habis. Zeoya mengibas tangannya didepan wajah guna menghilangkan sedikit gerah yang ada wajahnya.

Mbak Kun dan Mbak Sus yang melihat itu hanya menggeleng kecil, tiba-tiba datang Pocong dan Bondo yang entah darimana saja mereka hingga tidak ikut pelatihan olahraga.

"Kemana aja kalian? Bolos olahraga lagi?" sinis Mbak Kun yang sudah duduk bersama Zeoya.

"Males gue, sekuat apapun gue olahraga tetap aja gue nggak bisa melesat, toh gue cuman bisa loncat doang," sinis Pocong yang membuat mereka yang ada di sana terkekeh pelan.

"Kasihan lo Cong," sindir Zeoya disela kekehannya sambil menggeleng kecil.

"Lo yang lebih kasihan, masa hantu lain bisa melesat cuman lo doang yang nggak bisa," sindir balik Pocong yang membuat Zeoya merenggut kesal.

"Mbak Kun, Mbak Sus, pegangin tangan gue cepetan! Gue pengen sleding si Pocong," ujar Zeoya menggebu-gebu sambil menyodorkan kedua tangannya untuk di tahan oleh Mbak Kun dan Mbak Sus. Pocong yang mendengar itu langsung bersembunyi di belakang tubuh Bondo.

"Gak asik lo mainnya fisik," ketus Pocong yang membuat Zeoya mencebikkan bibirnya kesal.

"Lo juga sama!" sarkas Zeoya yang membuat Pocong semakin menyembunyikan dirinya di belakang tubuh Bondo.

"Udah jangan berantem terus, pusing gue dengerinnya," lerai Bondo yang sudah jengah dengan perdebatan mereka berdua.

"Karena berhubung gue waras, jadi gue bakal ngalah," ujar Zeoya sambil melipat kan kedua tangannya di depan dada.

She is (not) ghost (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang