Hantu MPLS

30 16 22
                                    

Ketika sepenuhnya kesadaran Zeoya terkumpul, dia melihat sekelilingnya yang ternyata dia sedang di perhatikan oleh makhluk halus yang menemuinya. Semua makhluk yang ada di sana menatap Zeoya dengan tatapan penasaran, sedangkan Zeoya sendiri pikirannya sangat kacau saat ini.

"Lo kok jadi hantu lemah amat sih," cibir pocong yang entah mengapa selalu ingin mencari masalah dengan Zeoya.

"Lo kenapa?" tanya Mbak Sus sedikit membantu Zeoya untuk bersandar pada tubuhnya.

"Gu-gue udah meninggal," mendengar penuturan Zeoya membuat Mbak Sus, Mbak Kun, Pocong dan Bondo kini menatap Zeoya cengo, mengapa makhluk baru ini begitu naif sekali untuk mengakui jikalau dirinya sudah meninggal.

"Gue kata apa, lo sih kagak percaya," ujar Bondo yang sudah bersedakap dada menanggapi ucapan gadis ini.

"Iya naif banget lo jadi hantu," tambah pocong sambil memutar bola matanya malas.

"Diem dulu kek lo pada, berisik banget," desis Mbak Kun yang sedari tadi mendengar celotehan mereka.

"Kenapa sekarang lo bisa yakin kalau lo udah meninggal?" tanya Mbak Sus yang sepertinya hanya dia yang mampu memberi ketenangan untuk dirinya saat ini.

"Gue ingat kalau gue itu kecelakaan," histeris Zeoya sambil sesenggukan ketika mengingat bagaimana kejadian yang menimpanya.

Mbak Sus memeluk tubuh Zeoya, dia tahu persis bagaimana perasaan Zeoya saat ini karena dia juga pernah merasakan hal yang sama.

"Udahlah, lo jangan terlalu sedih, nanti juga lo bakal terbiasa kok. Nama lo siapa?" tanya Mbak Kun yang sudah berjongkok di hadapan Zeoya.

"Zeoya," jawab Zeoya sambil terus terisak ditempatnya.

"Udah jangan nangis terus, sekarang tugas lo sebagai hantu baru harus dimulai," ujar pocong yang membuat Zeoya mengusap kasar air matanya.

"Apa tugas yang harus gue lakuin sekarang?" tanya Zeoya antusias, semua yang ada di sana dibuat tidak percaya dengan perubahan emosi hantu baru ini, baru saja dia menangis sesenggukan tapi sekarang dia sudah bersemangat seperti ini.

"Gue curiga kalau nih anak punya gangguan jiwa deh," cibir pocong lagi dan lagi yang membuat Zeoya mendengus kesal.

"Lo kalau ngomong saring dikit kek cong, gue sleding nyungsep lo," seketika pocong memundurkan langkahnya dengan loncat ketika mendengar perkataan Zeoya.

"Mulutnya pengen banget gue jejelin kain kafan," cibir pocong yang membuat makhluk lainnya menghela napas lelah.

"Ribut terus, kapan dimulainya MPLS ini," dengus mbak Kun yang membuat Zeoya menautkan alisnya ketika mendengar penuturan mbak Kun.

"MPLS? Masa pengenalan lingkungan sekolah?" tanya Zeoya bingung dengan singkatan MPLS, setahunya itu singkatan untuk sekolah.

"Bukan, lebih tepatnya masa pengenalan lingkungan setan," ujar Bondo dengan semangat.

"Jadi apa tugas pertama gue?" tanya Zeoya yang membuat semua makhluk yang ada di sana tersenyum mencurigakan.

Zeoya sudah berdiri di hadapan para makhluk halus yang ada di dunia lain, seketika Zeoya merinding takut ketika melihat begitu banyak jenis makhluk halus dimuka bumi ini.

"Lo harus mengingat nama-nama mereka," ujar Mbak Kunti sambil melihat begitu banyak jenis makhluk halus di depannya.

"Yah mbak Kun, gue bego jadi mana bisa gue hapalin satu-satu nama mereka," dengus Zeoya memohon agar mbak Kun lebih meringankan tugasnya.

"Oke, sebisa lo aja. Cepat hapalin mereka," titah mbak Kun sambil mendorong bahu Zeoya.

Zeoya memposisikan dirinya di depan banyaknya makhluk halus yang ada di sana. Dengan begitu semua makhluk yang ada di sana maju dengan teratur satu persatu.

She is (not) ghost (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang