Kringggg kringgggg
Jam weker yang sedari tadi berbunyi nyaring tidak dihiraukan sama sekali oleh sang pemilik, pemilik tersebut enggan mematikan jamnya yang sedari tadi berdering nyaring. Laki-laki itu semakin merapatkan pelukannya kepada guling kesayangannya, ternyata sia-sia saja memasang jam alarm yang memiliki suara dua kali lipat lebih bising dari alarm lainnya. Kebisingan jam tersebut membuat penghuni di sana merasa terganggu.
"Oy, kamu matikan lah itu alarm berisik sekali," ujar salah satu penghuni kamar itu yang sedari tadi duduk di atas lemari.
Bagaimana tidak terganggu jika alarm itu berbunyi setiap 5 menit sekali setelah sang pemilik menetapkan alarm pada pukul 06:00 pagi.
"Macam tidak betul, kamu saja lah malas gerak kali diri ini," sahut salah satunya yang juga duduk di atas lemari.
Keduanya menatap laki-laki yang masih tertidur pulas itu sambil menggeleng kecil, sungguh kebiasaan yang sangat buruk ini tidak pernah berubah dari laki-laki itu.
"Kamu bangunkan saja lah si Alkanka itu," ujar salah satu dari mereka berdua sambil menatap laki-laki yang bernama Alkanka itu yang masih tertidur pulas.
"Bah tidak mau lah aku, nanti kena jampi-jampi musnah lah tubuh ini," tolak nya mentah-mentah sambil memegangi tubuhnya yang tidak rela lenyap begitu saja.
Dengan terpaksa penghuni yang diketahui berwujud layaknya seperti manusia biasa itu berinisiatif turun untuk membangunkan sang pemilik jam alarm, mengingat pemilik alarm yang bernama Alkanka itu harus segera bangun untuk berangkat sekolah.
"Woy! Manusia berwujud kebo bangun!" ujarnya sambil mengguncang tubuh Alkanka kasar, tapi tetap saja pemilik tubuh itu tidak bergerak sedikitpun.
"Bangunlah, kamu ini!" ujarnya yang terus mencoba membangunkan Alkanka yang masih setia menutup matanya.
Tidak ada tanggapan dari Alkanka membuat penghuni yang satu laginya ikut turun membantu temannya yang sedang berusaha membangunkan Alkanka ini.
"Biar aku saja, kamu jauh-jauh," ujar nya sambil menarik tangan makhluk yang bernama Rian itu menjauh.
"Man rabbuka? Man nabiyyuka? Ma dinuka? Ma kitabuka?" bisik nya pelan ditelinga Alkanka sambil meniup-niupnya.
Alkanka yang mendengar itu sontak membukakan matanya lebar-lebar dengan panik, dia melihat sekeliling nya untuk memastikan apa sekarang dia sedang berada di alam kubur yang sedang ditanyai malaikat Munkar nakir atau tidak.
Makhluk Rian dan Beni yang melihat itu langsung tertawa terbahak, Alkanka yang melihat itu mendengus kesal dengan perilaku makhluk tidak terpuji ini.
"Belum aja gue jampi-jampi kalian," ujar Alkanka sambil menatap sinis kedua makhluk itu.
"Bukan aku lah, tapi si Beni itu," elak Rian ketika Alkanka sudah mengambil air yang berada di atas nakas.
"Kamu juga tidur seperti sedang simulasi menjemput ajal, makanya biar lengkap sekalian aku kasih kamu bisikkan yang harus kamu jawab nanti di kuburan," jelas Beni tadi yang membuat Alkanka mendengus kesal.
"Maksud kita baik lah Alka, bukankah kamu harus berangkat sekolah?" mendengar pertanyaan itu spontan membuat Alkanka mengalihkan perhatiannya menghadap jam weker yang ada di nakas.
"Mati gue, kena hukum si botak lagi!" ujar Alkanka sambil menepuk jidatnya, karena tidak mau berlama-lama Alkanka bergegas pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi bebeknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is (not) ghost (On Going)
HumorFollow sebelum baca ya guys✨ (CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI DAN CERITA INI HANYA SEBAGAI HIBURAN SEMATA) Menceritakan tentang seorang gadis nakal, pembangkang, dan tentunya juga si pemilik emosi yang buruk. Diantara semua murid yang bers...