15; Lanjutkan Saja

194 23 0
                                    

Happy Reading
____________________

.












.

Detik jam terdengar jelas di Koridor rumah sakit yang sepi. Pukul sepuluh malam Kyungsoo mendapat panggilan dari Chen, jika Jongin kecelakaan di jalan tol.

Dengan secepat kilat Kyungsoo mengambil cardigan dan menuju mobil nya. Untung saja dia memakai piyama yang celana nya panjang.

Tetapi walaupun dingin, Kyungsoo tetap tak merasakan apapun, dirinya kini merasa sangat takut. Melebihi cuaca dingin Seoul. Kyungsoo tak henti menangis sejak sampai di rumah sakit. Ada Chen dan Sehun yang sudah berada di depan ruang operasi.

Sehun memeluk Kyungsoo dari samping, ikut duduk di kursi tunggu. Ia sama shock nya ketika mendapat telfon dari Chen. Mereka semua belum tau kronologis kejadian itu. Namun, dipastikan jika tak ada mobil lain di TKP, alias kecelakaan tunggal.

"Jalan tol nya dekat dengan bandara?"

Sehun melepas pelukan ketika Kyungsoo bertanya tiba-tiba. "A-aku tidak tau Kyungsoo. Nanti kita akan tanya pada Chen atau polisi ya?"

"Kenapa dia pulang tiba-tiba, kenapa tidak memberitahu ku lebih dulu." Kyungsoo tak menggubris ucapan Sehun. Perasaan nya sedang kalut, sulit mendengar saat ini.

"Kyungsoo sudah mengabari orang tua nya?"

Sehun menoleh, Chen datang mendekat, sepertinya lelaki itu baru saja mengabari teman serta kerabat Jongin di sini. Sehun menggeleng. "Sepertinya belum. Kyungsoo datang sendirian kesini."

Chen menghela nafas. "Baekhyun menikah besok kan? Bagaimana ini. Apa kita perlu mengabari mereka?"

"Jika nanti mereka membatalkan pernikahan bagaimana?"

"Itu yang aku pikirkan, Hun."








.




Tak terasa hari berganti pagi, suasana kota bising mulai terdengar namun di suatu tempat seorang gadis masih menatap ke ruangan operasi di hadapannya. Kim Jongin belum dipastikan selamat oleh dokter.

Kyungsoo bagai boneka hidup, wajah nya pucat tanpa ekspresi, sangat cantik walau tanpa riasan dan salah satu hal itu yang membuat Jongin mencintai gadis ini. Hati Kyungsoo justru sedang remuk redam, bisa-bisa nya kabar buruk menimpa disaat Baekhyun akan berbahagia bersama Chanyeol.

"Soo ayo istirahat dulu."

Sehun mendekat, masih berusaha memberi pengertian pada Kyungsoo yang sejak semalam masih di rumah sakit. "Jangan sampai kau sakit juga."

Kyungsoo menggeleng. "Kaki ku berat melangkah jauh dari sini, Hun."

Sehun menghela nafas, "baiklah jika begitu. Tapi setidaknya berikan kabar kepada orang tua mu. Mereka akan khawatir jika tak melihat mu di rumah."

Sehun benar, Kyungsoo juga harus memikirkan keluarga nya walau saat ini ia masih harus berada di sisi Jongin. Menunggu kesadaran lelaki itu.

"Aku akan mengambil makanan untukmu. Dan kau tak boleh menolak. Atau aku akan marah." Lalu Sehun segera pergi ke kantin rumah sakit. Membeli makanan yang setidaknya bisa menganjal lapar teman nya ini. Sekaligus memberikan waktu untuk Kyungsoo menelfon keluarga nya.






.



Di kediaman Do, benar saja. Mama nya berteriak khawatir ketika tak mendapati sosok pemilik kamar itu. Biasanya Do Kyungsoo masih terbungkus selimut meringkuk di kasur, tapi tidak. Kasur itu rapi dan dingin seperti tak tersentuh.

[8] My Annoying Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang