[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!]
Sahabat macam apa yang ingin dihamili sahabatnya sendiri?
Ini kisah kedua remaja yang sama-sama ingin memperjuangkan cinta masa kecilnya, ketika sudah dewasa mereka menepati janji cinta itu.
Tetapi siapa sangka, lelaki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hadirnya mereka membuat hidupku sedikit lebih berwarna
_Alka_
___________________________________
07. Alka Menyebalkan
Pagi-pagi sekali Alka sudah berada di rumah Sera. Cukup menarik si alasan Alka pagi-pagi sudah berada disana. Ia hanya ingin sarapan bareng keluarga Sera, Alka dan keluarga Sera sudah seperti keluarga pada umumnya Alka yang sudah tidak ada rasa canggung terhadap orangtua Sera begitu juga sebaliknya dengan Sera. Mereka sudah bersama sedari dalam kandungan.
Alka menuju lantai dua bertepatan dengan kamar Sera. Mama Sari meminta Alka untuk membangunkan anak semata goleknya itu. Bukan hal sulit bagi Alka untuk membangun kan Sera, ia sudah sering membangunkan cewek itu setiap pagi hari.
Cklek
Pintu kamar Sera terbuka, Sera jarang mengunci pintunya saat ia tertidur. Sera tau kalau dirinya kalau tidur sudah seperti kebo, susah untuk dibangunkan.
"Enak banget masih selimutan," gumam Alka yang langsung melangkah masuk kedalam kamar Sera.
Alka mendekat kearah Sera untuk segera membangunkan cewek itu. Hanya dengan sekali sentilan pada dahinya Sera langsung terusik dan perlahan membuka matanya.
Ia menyipitkan kedua bola matanya kala melihat Alka berada didalam kamarnya. Sudah tidak kaget buat Sera kalau Alka berada di kamarnya.
"Eungh... Bentar lagi Ka," racau Sera sembari menggeliat.
"Bentar pala lo. Udah mau jam 7 cepet bangun," titah Alka yang langsung menarik lengan Sera agar cewek itu terduduk.
Dengan berat hati ia terbangun dan duduk saling berhadapan dengan Alka. Mata Sera masih setengah merem ya.
"Melek woi," Alka dengan songongnya melebarkan kedua bola mata Sera menggunakan tangannya.
"Ish, Alka." kesal Sera yang langsung memukul lengan Alka.
"Makanya bangun, cepetan mandi bonyok lo udah nungguin dibawah buat sarapan," ujar Alka laki-laki itu bangkit dan menuju kearah jendela kamar Sera guna menyingkap gorden kamar agar ada cahaya matahari pagi masuk kedalam kamar.
"Ck!, iya iya lo keluar dulu dong," ucap Sera.
Alka terkekeh mendengarnya. "Kenapa emang kalo gue disini?" tanya Alka seraya menaikan sebelah halisnya dan tersenyum jahil.
"Ih, mesum banget pagi-pagi. Sana ah," usir Sera pada Alka. Tak mau membuat cewek itu semakin ngamuk dan memperhambat waktu akhirnya Alka memilih untuk keluar.
"Gimana Ka? Sera udah bangun?" tanya Sari pada Alka yang baru turun dari lantai dua.