[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!]
Sahabat macam apa yang ingin dihamili sahabatnya sendiri?
Ini kisah kedua remaja yang sama-sama ingin memperjuangkan cinta masa kecilnya, ketika sudah dewasa mereka menepati janji cinta itu.
Tetapi siapa sangka, lelaki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pengennya gitu, tapi kenyataan-nya gini"
~Alka
_____________________________________
Alka memasuki rumahnya tak lupa ia menyalimi punggung tangan orang tuanya.
"Alka sini duduk dulu," ucap Bunda lembut pada Alka.
Alka menuruti Bunda dan duduk disamping bundanya itu.
"Alka lagi gak mau bahas soal perjodohan itu dulu Pa, Bun." kata Alka ia sudah sangat lelah dengan semuanya.
"Bukan itu yang akan kami bicarakan Alka," ucap Papa Alka.
"Alka, sekarang kamu sudah besar dan sudah akan lulus sekolah juga. Jadi Papa mau kamu nerusin perusahaan Papa yang ada di Jerman," ucap Papa kembali.
Alka kaget mendengar penuturan Papa nya itu. Apalagi ini, setelah perjodohan ia juga akan meneruskan usaha Papanya di Jerman.
Astaga dunia ini sungguh tidak adil untuk Alka!
"Pa, Papa tau kan kalau Alka mau jadi pelukis suatu hari nanti," ucapnya.
"Tidak Alka, Papa tidak setuju kalau kamu jadi pelukis. Papa mau kamu nerusin perusahaan Papa," ucap Papa tidak ingin dibantah.
"Bun ini ngga adil tau buat Alka. Setelah apa yang udah Alka lakukan dan akhirnya akan seperti ini," lirihnya pada Bunda.
Bunda tidak bisa bertindak jauh, ia akan mendukung apapun keinginan putra semata wayangnya itu asalkan Alka bahagia. Tapi untuk kali ini ia juga tidak bisa membela Alka kala suaminya ingin Alka meneruskan usaha mereka.
"Ikuti mau Papamu nak," ucap Bunda lembut.
Alka tidak menyangka Bunda akan berbicara seperti itu. Tidak ada pembelaan sama sekali.
"Pah, Bun aku udah besar, Alka punya pilihan hidup Alka sendiri. Alka gak mau ke Jerman, kalaupun Papa maksa Alka tetep gak mau!" kesalnya yang langsung pergi meninggalkan kedua orang tuannya di ruang tamu.
Gila! Alka akan gila dengan semua ini. Bagaimana nasib ia kedepannya. Bagaimana untuk Sera. Astaga Alka mengingat nama Sera saja sudah membuat hatinya sakit. Mana bisa ia meninggalkan Sera sendirian.
Tuhan kasih pilihan untuk Alka saat ini, ia tidak mau tertekan terus menerus.
•••
Miaw miaw
Suara anak kucing terdengar nyaring kala seluruh murid 12 Ipa 3 tengah melangsungkan pelajaran jam pertama.
"Buset suara anak kucing dimana itu?" tanya Sera pada Alka.