48; Taeyong

2.6K 311 11
                                    

Request.

Request

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

Menempatkan diri disampingnya adalah hal yang tidak mungkin, bahkan untuk memikirkannya saja mungkin Y/n tak layak. kenapa? Karena dia itu bisa dibilang 'hampir' sempurna.

Dari segi fisik, talenta, sifat dan perilaku, wah... bahkan Y/n yang wanita saja pernah iri padanya.

"Taeyong Lee, maukah kau menjadi kekasihku?" Tanya seorang wanita dengan malu malu, tangannya yang penuh dengan hadiah terulur ke arah pria dihadapannya.

"Ah, maaf. Lebih baik hadiah itu untukmu saja, kau habis melewati interview bukan? Simpan saja, aku tau kau perlu sesuatu yang manis, seperti sekotak coklat yang hendak kamu berikan padaku." Taeyong mengepalkan tangannya dan diangkat nya ke atas, menyemangati perempuan yang ditolaknya secara halus baru baru tadi.

"Kau tau, laki laki sepertinya sudah mulai langka, dia benar benar menangkap perhatianku." Lontar Y/n pada Rangga, teman sekaligus rekan kerja Y/n.

"Kalau kau berkata seperti itu, aku akan mencontohnya." Rangga menatap Taeyong yang kini lewat di hadapannya.

"Mengapa memangnya?"

"Supaya populasi laki laki seperti Lee Taeyong meningkat tentunya, hehe."

_

"Siang, Tuan Lee Taeyong. Sudah pulang?" Sambut Y/n dengan senyuman yang terukir manis di wajahnya.

"Kamu punya mata 'kan? Tentu saja sudah." Taeyong mendesah pelan, tubuhnya ia rebahkan di samping Y/n, kepalanya ia pijat pelan.

"Kenapa? Kau mengode ingin dipijat?" Gemas Y/n begitu melihat senyuman jahil Taeyong, ada ada saja.

"Kamu punya mulut 'kan? Tidak perlu mengode-ngode." Ejek Y/n dengan nada yang sama dengan Taeyong saat pulang tadi.

"Kebiasaan." Taeyong memukul pelan tangan Y/n yang berada di kepalanya. Perlahan-lahan Taeyong yang sudah capek pun terlelap, padahal bajunya saja belum ia ganti.

"Ya ampun, kotor." Y/n menggelengkan kepalanya bak ibu-ibu yang melihat anaknya masuk ke rumah tanpa melepas sendal.

"Tae, Taeyong." Y/n menggoyangkan kepala Taeyong dengan perlahan, berhati hati agar tidak terlalu kencang.

"Bubu."

"Apa? Apa kau bilang? Coba ulangi."

"Aku sedang dalam mode lelah, jadi panggil aku bubu." Ucap Taeyong dengan mata yang masih tertutup rapat, dia terlalu enggan untuk membuka matanya yang terasa berat itu.

NCT IMAGINE OT23 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang