Chapter 4

485 60 17
                                    

Sesampainya di depan apartemen, Jennie berpamitan pada kekasihnya itu. Namun sebelum ia berhasil keluar dari mobil. Pria bernama lengkap Jeon Jungkook itu menahan lengan Jennie.

"A-ada apa Kook?"

Jungkook tersenyum lalu menyentuh sebelah pipi Jennie.

"Kamu nggak ngerasa lupa sama sesuatu gitu?"

Jennie menggelengkan kepalanya. Ia tidak mengerti apa maksud perkataan dari kekasihnya yang lebih muda satu tahun darinya itu.

"Sini!" Jungkook menarik lengan Jennie untuk lebih mendekat ke arahnya. Jungkook lalu menangkup wajah wanita itu dan bersiap untuk mencium bibir ranum Jennie yang menggoda. Namun belum sempat bibir mereka menyatu, tiba - tiba..

'Drrttt drttt drtttt'

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Jennie. Tersadar akan tindakannya, ia lalu mendorong Jungkook untuk menjauh.

"M-maaf Kook. Aku harus cepet - cepet masuk. Sebentar lagi jam 7.  Mama pasti nelfon aku." Gadis itu beralasan. Jungkok tersenyum dan mengangguk.

"Iya udah. Aku pulang dulu.."

"Hati - hati ya. Kabari kalau udah sampe rumah. "

Pria itu mengangguk dan membiarkan Jennie keluar dari mobil setelah melambai manis kepadanya. Setelah kepergian Jennie, Jungkook mengerang kesal lalu memukul stang mobilnya. Ia merasa frustasi, karea lagi - lagi mendapat penolakan dari gadis itu.

Meski mereka sudah 3 tahun berpacaran, selalu saja Jennie menghindar ketika Jungkook hendak mencium bibirnya atau berbuat lebih kepadanya. Gadis itu selalu memiliki 1001 alasan untuk menghindar. Dan Jungkook merasa kesal akan hal itu. Karena itulah, pria itu selalu melampiaskan nafsunya pada beberapa rekan kerjanya maupun wanita malam di klub yang sering ia kunjungi.

"Gue begini karena lo Jen. Dan gue nggak pernah nyesel dengan ini, " Gumam pria itu sebelum pergi meninggalkan area apartemen Jennie.

Jeon Jungkook. Putra dari CEO Jeon Coorperation. Sebuah perusahaan yang merupakan rival dari Kim Coorperation. Posisinya di sana adalah sebagai personal asistant sang ayah. Jadi jangan heran kalau sewaktu - waktu ia menggantikan posisi ayahnya di beberapa rapat penting.

 Jadi jangan heran kalau sewaktu - waktu ia menggantikan posisi ayahnya di beberapa rapat penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jennie mendudukan dirinya di samping ranjang setelah merapikan pakaiannya. Sekarang ia sudah berganti dengan sebuah kaos dan celana pendek. gadis itu memandang rok hitamnya yang ia gantung. Entah mengapa tiba - tiba kakinya membawanya untuk melangkah mendekat pada almari yang masih terbuka. Jennie lalu mengambil rok hitamnya yang tergantung di hanger dari almari.

Gadis itu tersenyum saat ingat bagaimana Namjoon yang tidur pulas di atas pahanya. Apalagi ketika tangan mereka saling bergenggaman. Jennie merasa ia telah melakukan sebuah kesalahan. Tapi ia juga tak bisa mengelak, kalau apa yang ia terima dari Namjoon, seluruhnya Jennie sangat menikmatinya.

My SECRETary (Namjen) -  (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang