"jadi... Siapa kau?"
"... Kim Dokja."
Cale dan Choi Han terkejut mendengar nama itu.
"Apa kau orang Korea?!" Choi Han
Semua orang bingung mendengar pertanyaan itu. Sejak kapan di benua ini ada 'Korea'? Tunggu, itu terdengar seperti tempat asal Choi Han?
"Uh-huh... Ngomong-ngomong bisa kalian jelaskan skenario dis ini?" Kim Dokja ngasal.
"Skenario?"
"Bukankah Plotter mengirimku kesini untuk..." Kata-katanya berhenti. Dia menyadari sesuatu sekarang.
"Kim Dokja-ssi. Apakah anda..."
"Maaf sebelumnya. Tapi apa kalian tau star stream?"
"Tidak ada sesuatu seperti itu."
Wajahnya menggelap "... Heh. Begitu? Bisa aku permisi sebentar?" Kim Dokja bertanya dengan perempatan imajiner di kepalanya. Siapapun bisa melihat betapa marahnya dirinya.
"Uh, iya. Silahkan..." Cale mengangguk dengan penuh pengertian.
*
"YOO JONGHYUK KAU BAJINGAN SUNFISH! AKU BERSUMPAH AKAN MEMUKUL KEPALAMU BERKALI-KALI BEGITU KITA KEMBALI! PLOTTER BRENGSEK! MANA ADA DEWA KEMATIAN SELAIN AYAHKU DI STAR STREAM! SIAL! SIAL! SIAL! KUKIRA DEWA KEMATIAN ITU SALAH SATU DEWA LUAR! SEJAK KAPAN AKU! KIM DOKJA! BUKANNYA MENIPU MALAH DITIPU! SIAL! APA-APAAN INI!? MIDDAY TRIST TIDAK BISA BERFUNGSI? ARGH! AKU BISA GILA! KENAPA MALAH AKU YANG TERSESAT DISINI!" Kim Dokja mengumpat dan meracau dengan frustasi. Tidak peduli bahkan jika orang asing itu mendengarkan. Lagipula dia berbicara dalam bahasa korea.
"Yoo Jonghyuk...?" Cale mengulangi. Dia mendengar semuanya, "Dimana aku pernah mendengar-"
-manusia! Putra mahkota pernah mengatakan nama itu tadi malam!
BRAK.
Pintu Vila terbuka. Dua sosok pemuda tampan dengan rambut pirang dan hitam legam berjalan berdampingan.
Suara itu tidak luput dari Kim Dokja yang berulangkali mengutuk betapa dia ingin mengajak Han Sooyoung juga. Kemampuannya pasti berguna di dunia yang tidak dikenalnya ini.
"Oh?" Cale tertarik melihat pemuda berambut hitam di sebelah Alberu.
"Bagaimana kau begitu yakin?" Alberu tersenyum.
"Sudah kukatakan kiamat di dunia kami terjadi setelah star stream-" kata-kata Yoo Jonghyuk terputus tepat setelah matanya menatap balik pada mata Kim Dokja.
"Ho~ pangeran Sunfish tersayang! Bisa kau jelaskan tentang apa yang dilakukan oleh Secretive Plotter?" Kim Dokja berjalan santai mendekatinya lalu tiba-tiba menampar kepala Yoo Jonghyuk dengan senyum cerah.
"... Kau tau, kau seharusnya berterimakasih aku bisa membawa Shin Yoosung bersamaku." Suara Yoo Jonghyuk membawa keluhan.
"Apa? Kau? Bagaimana...? Kenapa kau membawa Yoosung-ah!? Apa despresi mu kambuh sehingga kau tidak bisa berpikir?"
"Berhentilah beromong kosong. Kau ingin aku membunuhmu? Lagipula yang kumaksud adalah Putrimu, Biyoo."
"Huh? Benarkah? Dimana dia? Kenapa aku tidak bisa-"
[Rasi bintang 'Dewa matahari' memintamu tenang]
"... Apa depresi Yoo Jonghyuk menular padaku?" Sejak kapan ada dewa matahari lain selain Surya? Siapa orang ini?
BUGH
Kim Dokja pingsan. Hanya dalam satu pukulan Yoo Jonghyuk. Sasuga Protagonis.
"Bajingan ini akhirnya kehilangan akal sehat." bisik Yoo Jonghyuk.
"Um... Kau yakin dia baik-baik saja?" Cale bertanya ragu. Cale yakin jika dia yang dipukul maka dia akan langsung menuju alam baka.
"Yeah, dia hanya kesal karena di tipu. Padahal hal yang selalu dilakukannya adalah mencurangi." Yoo Jonghyuk mencibir Kim Dokja.
Raon, On, Hong, dan Choi Han menatap Cale dengan pandangan rumit mendengar hal itu.
"Baik, bisa jelaskan pada kami sekarang?" Cale masih ngga ngeh.
.
"Jadi... Tugas kalian adalah memverifikasi identitas Protagonis?"
"Ya."
"Menurutmu siapa Protagonis sebenarnya?" Bibir cale bergerak-gerak. Itu Choi Han.
"Kau."
Anggota grup cale mengangguk setuju.
"Apa?" Cale membeo heran.
"Itu kau."
"Bukan, maksudku bagaimana kau memutuskan?"
"Dalam sekilas aku langsung bisa mengetahui kalau kau seperti Kim Dokja."
"... Aku tidak mengerti."
"Orang ini adalah tokoh utama, setidaknya dari cerita milik Han Sooyoung. Si idiot ini memiliki kebiasaan mengorbankan diri tanpa memikirkan rasa sakit rekannya. Bukankah tokoh utama seperti itu? Intinya, pikiran ini berasal dari insting. Hanya dugaan." Yoo Jonghyuk memulai sesi curhat pada semua orang. Tak lupa memamerkan pelajaran yang dia peroleh dari penulis-nim.
"Aku... Memahamimu Yoo Jonghyuk Hyung." Choi Han memanggilnya kakak setelah menyadari mereka bernasib sama.
"Apa? Apakah Cale Hehituse benar-benar memiliki kebiasaan yang sama?" Yoo Jonghyuk menyimpulkan. Mereka menoleh ke arah Cale seakan mengingat kembali hal yg dilakukannya dulu.
"Benar, orang ini selalu batuk darah setiap kali menggunakan kekuatannya. Mengorbankan diri hingga kami lelah menghitung berapa bulan dia pingsan terakhir kali." Alberu menghela nafas.
Yoo Jonghyuk menatap kasihan pada anggota grup, "Pasti sulit memiliki satu idiot semacam itu juga."
End:v
Yg ini cuma sapaan. Waktu pertama kali gw pengen bikin ff ya cuma gini. Hahaha jelek ya. Ini udh ada di draf dari lama sih, sejak gw baca novel tcf pertama kali terus sampe 200 chapter gw lompat ke chapter 400-600an. Ya dulu sih. Sorry ngga nyambung. Biasalah, ini karya pertama.
Btw, makasih udh nunggu. Gw nulis ini di hp emak karena hp lagi disimpan waktu itu. Gw dah login lagi pake email emak hahaha
Btw, ini lagi ditulis, mungkin beberapa hari atau beberapa minggu lagi gua up ff tcfnya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ff Tcf Orv Acak
FanficAku gatau gimana deskripsiin ini. Isinya, aku cuma nulis aja:>