Ia mendekat dengan langkah yang sangat ragu, menghampiri orang-orang yang telah tiba dan mengelilingi mobil sambil memeriksa keadaan sekitar.
Kini ia berdiri di depan setumpuk bunga sakura, di mana seharusnya salah satu wisatawan yang terpental ada di sana.
Begitu tangannya bergerak menyingkirkan tumpukan sakura itu ... Mone tak menemukan apa-apa.
Hanya tanah.
"Apa ada korban?" tanyanya dengan tatapan tak percaya pada orang yang berdiri tak jauh dari posisinya.
"Sepertinya tidak ada, tapi mobil rusak sangat parah," jelasnya sambil mengambil gambar, "siapa yang mengemudikan mobil secara ugal-ugalan ke taman lalu kabur begini? Aneh sekali, aku kira suara keras yang kudengar datang dari sini."
"Memang benar, tadi terjadi kecelakaan dan seharusnya ada korban," bisik Mone mendekati mobil untuk memeriksa bagian dalam dari kaca. Ia menemukan setumpuk sakura yang sama di kursi kemudi, membuat tubuhnya lemas dan nyaris jatuh kalau saja seseorang tak menahan tubuhnya.
"Nona, kau baik-baik saja?" tanya seorang polisi sambil menariknya untuk sedikit mundur dari mobil. Suara berat miliknya membuat Mone tersentak dengan wajah pucat. "Sepertinya kau sangat terkejut."
Tak mendapatkan jawaban, polisi bernama Kento Yamazaki ini memilih memperhatikan apa yang sebelumnya Mone lihat dengan mata memicing. Selanjutnya ia mengedarkan pandangan, kemudian membuang napas jengah.
"Tumpukan bunga sakura," katanya berjalan melewati Mone, "lagi."
"Lagi?" ulang Mone menghentikan langkah Kento yang otomatis berbalik dengan tatapan tanya. "Apa maksudmu dengan 'lagi'?"
"Minggu ini, aku mendapati dua kasus yang sama di tempat yang berbeda. Ada laporan sebuah mobil dan truk terparkir asal di jalan dengan kondisi kendaraan rusak parah, ditambah beberapa tumpukan bunga sakura misterius yang mencuri perhatian. Konyolnya, sampai sekarang pemilik mobil tak dapat ditemukan," jelasnya cukup pelan sambil mendekat, "kata *senpai-ku, kejadian serupa pernah terjadi di masa lalu. Aku sudah membaca laporannya, dan sampai sekarang tak ada yang dapat memecahkan kejadian janggal ini."
"..."
"Sungguh menyebalkan."
Setelah mendengar itu, bulu kuduk Mone meremang. Angin juga tiba-tiba berembus dengan kencang hingga kelopak-kelopak sakura berterbangan dengan kasar. Kakinya bergetar, ia takut, seseorang seolah tengah mengawasi pergerakannya selagi ia melihat ke sekeliling.
Tapi satu yang pasti ...,
... Mone begitu menikmatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAKURA
FanfictionKecelakaan maut itu menjadi jawaban, namun juga pembuka pertanyaan-pertanyaan lain akan fakta yang belum terungkap. Tentang sebuah legenda ... yang dilupakan orang-orang.