Prompt : #8. Sebuah kecelakaan maut terjadi, tapi semua korban menghilang. Menyisakan puing-puing yang tertutup oleh kelopak bunga sakura.
#9. Legenda mengatakan, ada sebuah portal menuju dunia lain. Portal itu ada di sebuah pohon sakura tua di depan sekolah yang hanya muncul setiap 33 tahun sekali, pada pukul 03:33 detik ke 33.
🌸🌸🌸
Mone menatap pohon sakura di depannya dengan curiga. Seharusnya hari ini, batinnya memegang erat tali tas yang menyampir di tangan kanan. Wanita pendek namun berumur ini menghela napas, memilih pasrah karena penantiannya sejak pagi tak membuahkan hasil. Mone terlalu lelah memperhatikan dengan lekat pohon berbunga merah muda itu, tanpa mengindahkan tatapan aneh dari orang-orang yang tinggal di sekitar sekolah di mana ia mengajar.
Wanita bernama lengkap Mone Kamishiraishi ini melangkah sambil membuka catatan usangnya, membaca deretan huruf yang sudah tak begitu jelas tulisannya dengan mata yang memicing. Sepertinya dulu ia memang berhalusinasi, dan catatan ini hanya sebuah kebetulan yang ia hubungkan paksa dengan pengalamannya.
Memasuki kawasan taman Yogi—di Kota Naha yang terletak di bagian selatan Prefektur Okinawa, ia mendapati jalan yang anehnya sore ini begitu sepi. Entahlah karena lockdown akibat covid-19 atau bukan, yang jelas hawanya saja sudah tak mengenakkan.
Angin berembus cukup kencang dan dingin hingga kelopak-kelopak sakura berjatuhan, suasananya sedikit mencekam ia rasakan.
Mone menyebrang supaya berjalan di sisi sungai, di saat yang bersamaan, ia melihat sekumpulan wisatawan tengah mengambil foto di depan salah satu pohon sakura sambil tertawa bahagia.
"Ah, aku juga punya janji dengan Moka malam ini untuk melihat bunga sakura," gumamnya mengingat sang adik. Belum saja ia mengeluarkan ponsel untuk memberi kabar, sebuah mobil melintas dari belakangnya dengan kecepatan penuh hingga ia tersentak dan menyingkir mendekati pagar. Matanya melebar, sontak ia berteriak kencang memperingati orang-orang, "awas!!!"
BRAK!!
"Kyaa!!"
Namun terlambat. Reaksi para wisatawan itu tak sebanding dengan cepatnya mobil melaju, membuat orang-orang tertabrak dan terpental dengan darah yang bersimbah. Kaki yang tergiling, kepala yang membentur jalan, bahkan tubuh yang tergeletak pasrah dengan wajah yang menghadap ke arahnya pun ada di sana.
Mobil tua itu menabrak pohon dengan keras, pintu bagian depan sebelah kiri terlepas ketika pengemudi berusaha keluar dari kendaraannya, tapi hal tersebut gagal dilakukan karena pintunya membentur dua wisatawan. Kacanya pecah, ada asap yang mengepul dari bagian depan mobil.
Tubuh Mone seketika melemas, keringat dingin membasahi pelipis, dan napasnya tercekat ketika dengan tergesa ia menghubungi bantuan.
"H—halo? Ada kecelakaan di Taman Yogi, sebuah mobil menabrak para wisatawan! Tolong kirim beberapa ambulance secepatnya karena ada banyak korban di sini—"
Mone berhenti bicara, sebentar saja dia mengalihkan pandangannya ketika menelpon, yang ia dapati sekarang hanya beberapa tumpukan sakura. Menutupi tempat-tempat di mana korban dan puing-puing bekas kecelakaan seharusnya berada, dalam keadaan sunyi seolah sebelumnya tak terjadi apa-apa.
Ya.
Korban-korban menghilang dari pandangannya.
"Apa yang—"
Wanita itu mematung, jantungnya seolah sempat berhenti berdebar ketika melihat TKP yang seharusnya mengerikan ... kini menjadi pemandangan yang indah nan janggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKURA
Fiksi PenggemarKecelakaan maut itu menjadi jawaban, namun juga pembuka pertanyaan-pertanyaan lain akan fakta yang belum terungkap. Tentang sebuah legenda ... yang dilupakan orang-orang.