PROLOUGE
.
.
.
.Apa perasaan mu jika harus tinggal bersama 12 saudara tiri dan semuanya adalah lelaki? Apa kau sanggup?
.
.
.
.
.
.
.KLICK!
"Papa pulang! ~~"
"Selamat pulang papa!!~"
"Iya sayang anak papa yang cantik" ucap Mr.William sambil mengecup singkat surai anak gadisnya yang sudah berada di pelukannya. (y/n) seperti biasa hanya akan tertawa kecil.
"Papa ayo masuk! Pasti papa sudah laparkan? Papa mandilah dulu lalu kita makan bersama. (y/n) sudah menyiapkan menu kesukaan papa, omelate dan juga sup cendawan Shitake bercampur rumpai laut"
"Wah! Kau memasak itu semua?! Baiklah papa mandi dulu. Tunggu sebentar ya"
"Iya papa, sudah ayo cepat. Biar kita bisa makan bersama segera"
"Iya (y/n) sayang, jangan dorong papa ih. Ntar papa jatuh gimana"
"Hihi.. Ayo cepat papa"
"Iya iya" Mr.William hanya menggeleng kecil lalu masuk ke dalam kamarnya, dia sedari awal hanya tersenyum melihat kelakuan manja satu-satunya anak gadisnya dan satu-satunya orang yang menemani dirinya di dunia ini.
Isteri Mr.William sudah meninggal dunia semenjak (y/n) berusia 5 tahun akibat barah otak tahap akhir. Oleh karena itu, Mr.William menjadi duda dan membesarkan (y/n) sendirian sehingggalah sekarang. Dia sangat menyayangi anak gadisnya dan sanggup melakukan apa saja agar permintaan anaknya terpenuhi.
Tetapi walaupun begitu, (y/n) bukanlah jenis anak yang terlalu manja. Dia tidak pernah meminta-minta dan rajin melakukan kerja-kerja rumah. Sepertinya Tuhan masih mengasihi Mr.William sehinggakan dia dikurnikan seorang anak yang bisa berbakti kepadanya dan selalu menurut kata-katanya
"Papa! Aku sudah siapin air panas untuk papa mandi. Papa bisa langsung mandi saja"
"Okay nak! Terima kasih! "
.
.
.
.
.
.
.Kedua anak beranak itu sedang menikmati makan malam mereka sambil bercanda ria. Memang menjadi kebiasaan mereka suka bercerita ataupun bercanda ria sesama mereka. Hal itu membuatkan mereka tetap akrab dan hubungan antara anak dan ayah masih terjalin dengan utuh sehinggalah sekarang.
Dan apa yang menarik pada hari ini, Mr.William sebenarnya ingin memberitahu sesuatu kepada (y/n). Dia ingin memberitahu sesuatu perkara yang amat penting dimana hal ini akan mengubah hidup Mr.William dan anak gadisnya.
Mr.William berdeham kecil lalu meletakkan sendok makannya ke atas piring, dia memandang ke arah anak gadisnya lalu memanggil nama anaknya dengan lembut
"(y/n) sayang...sebenarnya.. Sebenarnya ada sesuatu yang ingin papa beritahu kepadamu"
"Beritahu sesuatu? Apa itu papa? "
Mr.William berdeham sekali lagi lalu coba menatap lurus ke arah anak mata anaknya. (y/n) yang penasaran dengan apa yang ayahnya itu coba sampaikan, turut memandang wajah ayahnya
"Apa yang ingin papa katakan kepada (y/n)? Apa itu sesuatu yang benar-benar serius sampai papa menatap ku seperti itu" ucap (y/n) dengan nada bercanda.
Mr.William yang sedang mengumpul keberanian untuk mengungkap perkara yang ingin diperkatakan kepada anak gadisnya menarik nafas pelan lalu menghembusnya. Lalu,
"(y/n), sebenarnya apa yang ingin papa katakan adalah papa ingin menikah lagi"
Untuk sesaat waktu seakan berhenti, (y/n) yang baru saja hendak memasukkan sendok ke dalam mulutnya terhenti, dan setelah itu
"Papa..Papa serius?"ucap (y/n) sambil memandang ayahnya tanpa berkedip, dapat dilihat matanya sedikit melebar karena terkejut. Mr. William mengangguk mantap tanpa ada rasa ragu. (y/n) yang melihat itu terdiam
"Papa...papa ingin nikah lagi? "
"Iya nak. Papa sudah memikirkan tentang perkara ini sejak 3 bulan yang lalu. Dan papa sudah tekat dan mahu nikah lagi"
"Emangnya...siapa calon ibu baru ku itu? Apa aku boleh tahu?"
"Apa kau masih ingat ada seorang tante yang kadang kala papa bawa ke rumah untuk makan malam bersama dengan kita?"
"Madam Marlya? "
"Iya, dan itu adalah calon ibu baru mu. "
(y/n) berdiam sejenak lalu berbicara lagi"
"Kenapa papa ingin menikahi nya?"
"Karna dia seorang yang baik, penyayang, sopan santun dan punya sifat keibuan dan keprihatinan yang papa bisa lihat di dalam dirinya kayak mama kamu dulu. Lagi pula papa mengenali Madam Marlya sudah 4 tahun, dan papa sepertinya punya perasaan kepada tante itu. Karna itu papa sudah fikir mateng mateng dan mau menikahinya. Papa sudah memberitahu Madam Marlya juga tentang hasrat papa untuk menikahinya dan dia juga bersetuju. Dan saat ini papa dan tante itu hanya ingin memberitahu perkara ini kepada mu dan anak-anak Madam Marlya, disamping itu ingin mendapatkan restu daripada kalian semua"
"Oh begitu, kalau begitu aku setuju aja jika papa ingin nikah lagi"
"Serius? "
"Iya papa. Lagipula Madam Marlya orangnya emang baik banget dan (y/n) juga bisa merasakan aura mama daripada tante itu. Dan jika papa benar-benar ingin menikahi Madam Marlya aku setuju aja. Janji papa bisa merasakan kebahagiaan jika itu membuat papa rasa bahagia juga"
Mr.William terharu mendengar ucapan (y/n) barusan lalu dia memeluk anak gadisnya itu
"Kau juga salah satu kebahagiaan yang paling papa syukuri, yang pernah papa dapatkan sepanjang papa hidup (y/n).Terima kasih ya, papa bersyukur banget karna mama mu sudah melahirkan mu ke dunia ini untuk menjadi belahan jiwa papa. Jika tidak ada kau, papa pasti tidak memiliki apa-apa lagi di dunia ini. Terima kasih nak"
"Aku yang seharusnya berterima kasih papa. You are the Best father in this world and you will always be number one. I love you papa~~"
"I love you too my daughter~ "Mr.William mengecup sayang surai anak gadisnya lalu memeluknya erat, dan dibelas tak kalah erat oleh (y/n).
Mereka pun berpelukan seketika, membiarkan moments manis itu berlanjutan untuk beberapa menit dan menjadi tontonan yang membahagiakan buat sang isteri dan ibu tercinta yang sedang melihat mereka dari atas syurga sana.
Waktu pun terus berdetik dan setelah itu
"Papa"
"Ya nak? "
"Madam Marlya janda jugakan? Dan memiliki anak"
"Iya, itu benar"
"Jadi... Jika Madam Marlya memiliki anak, emangnya dia punya berapa anak? "
"12 orang anak dan semuanya adalah lelaki"
Dan rumah itu pun seperti nya bergegar saat jeritan (y/n) yang terkejut bergema di seluruh ruangan rumah
"APAA?!!! "
.
.
.
.
.TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER CONFLICT [[OBEY ME x READER]]
FanfictionBagaimana perasaan mu jika harus tinggal bersama dengan 12 saudara tiri, dan kesemuanya adalah lelaki. Apa kamu sanggup? . . . "(y/n), sebenarnya apa yang ingin papa katakan adalah papa ingin menikah lagi" Untuk sesaat waktu seakan berhenti, (y/n) y...