♛ CHAPTER 5 ♚

704 95 0
                                    

"Papa~Mama~~ Sebenarnya kami semua punya kejutan buat papa dan mama~"ucap Asmo.

"Benarkah? " - Mdm. Marlya

"Rasanya apa ya kejutannya? " - Mr.William

"Papa dan Mama harus tutup mata dulu, dan saat kami mengatakan buka, baru mama dan papa akan tahu apa kejutan yang kami siapkan buat papa dan mama"ucap Asmo lagi

Mr. William dan Mdm.Marlya pun langsung menutup mata mereka. Dan dengan pantas,Mammon meletakakan dua helai kertas yang merupakan tiket kapal terbang.(Y/N) yang melihat itu tersenyum

"Jadi sepetinya mereka emang sudah merencanakan kejutan ini lebih awal" bisik (Y/N) di dalam hati

"Alright~ Sekarang Mama dan Papa bisa buka mata~"

Mr.William dam Mdm.Marlya membuka mata mereka, dan setelahnya mereka nampak terkejut tapi turut tersenyum lebar

"Ini.. Tiket penerbangan ke Australia? "Ucap Mr.William sambil mengambil tiket tersebut

"Yap~Kami merencanakan agar Papa dan Mama untuk Honey Moon di Australia selama seminggu~" - Levi

"Dikarenakan kami mendapat info bahawa Papa sudah lama teringin ke sana dan melihat Kangaroo.. Benar gak Papa? "Ucap Satan pula. Mr.William lagi-lagi dibuat terkejut lalu tertawa

"Benar sekali~Dari mana kalian tahu? "

"Hihi.. Hanya sebelum ini Mama kecoplosan mengatakan itu kepada kami semua"ucap Mammon sambil tersenyum mengusik. Mdm. Marlya seketika merona

"Jadi begitu ya? Kau selalu menceritakan tentang diriku kepada anak-anak ternyata? "Usik Mr.William pula

"Apapun ini semua hasil uang dari kami semua~Kami mengumpul uang bersama untuk membeli tiket dan menempah percutian buat aktiviti Papa dan Mama di Australia sepanjang Honey Moon nanti"ucap Diavalo pula. Kedua orang tua mereka nampaknya benar-benar terharu

"Terima kaish untuk semuanya Anak-Anak.. Mama dan Papa benar-benar terharu dengan apa yang kalian lakukan"ucap Mdm.Marlya sambil mengusap air matanya yang sedikit keluar di kelopak matanya karna rasa terharu

"Oh iya, untuk buat sekalian kalinya~" Solomon mengangkat gelasnya ke udara lalu

"Selamat pangntin baru buat Papa dan Mama~~" ucap Solomon diikuti yang lainnya. (Y/N) hanya diam sambil tersenyum melihat kesemua mereka. Dia berasa benar-benar bersyukur karna mendapatkan sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis

.
.
.
.
.

(Y/N) saat ini sedang berjalan bersiar-siar di sekeliling koridor rumah, coba menghafal jalan dan ruangan yang ada di setiap tingkat.  Saat ini Luke tidak bersamanya karna ini lagi jam tidur siangnya. Maka Luke bakal bersamanya lagi saat dia sudah bangun nanti. Dan karna itu (Y/N) mengambil peluang untuk berjalan berkeliling

Dan saat dia sampai ke suatu ruangan, dia melihat ada Levi, Belphie, Beel dan Simeon disana. Dia pun berjalan masuk, bagi sekadar menyapa

"Oh (y/n), kemarilah dan bergabung dengan kami" ucap Simeon sambil menepuk tempat duduk di sampingnya. (Y/N) menyapa mereka dengan sopan lalu duduk di samping Simeon

"Apa kau juga mahu bermain kartu? "Tanya Mammon

"Boleh juga~Aku sudah lama gak bermain permainan kartu"

"Kalo gitu kita main dari awal. Sebentar, aku kocokkan kartunya terlebih dahulu. "Ucap Mammon lalu mengumpul kembali kesemua kartu lalu disusun dan dikocokkannya

"Apapun, bagaimana perasaan mu untuk hari pertama tinggal disini? Semuanya baik-baik saja kan? "Tanya Beel ramah. (Y/n) tersenyum dan mengangguk pelan

"Sejujurnya bagi ku tempat ini benar-benar menakjubkan. Terlalu banyak ruangan dan halaman yang luas disekitar perumahan. Aku sempat kaget dan takjub saat tiba di sini semalam. Dan seperti nya aku harus segera menghafal laluan disekitar rumah ini jika gak mau tersesat"canda (Y/n) dihujungnya dan hal itu membuatkan kesemua adik beradik tirinya ketawa kecuali Levi.

Levi kelihatan seperti sedang malu, dan hal itu disadari oleh (Y/n)

"Kak Levi, apa kakak baik-baik saja? "Ucap (y/n) khawatir. Levi yang mendengarkan namanya dipanggil sempat kaget lalu menunduk

"I-Iya.. Kakak baik-baik saja"

"Tapi wajah kakak kelihatan memerah. Apa kakak demam? "Tanya (y/n) lagi. Dan hal itu berhasil membuat wajah Levi semakin merona

"A-Ah! aku baru teringat bahawa aku harus menelefon bawahan ku! Kalian sambung main saja tanpa ku. Aku harus segera menelefon nya"Levi langsung berjalan pergi dari ruangan tersebut tanpa menunggu balasan dari adik beradiknya. (Y/n) menatap pemergian Levi dengan tatapan bingung

"Pfttt.." Belphie terlihat menahan tawanya

"Dia sama sekali belum bisa terbiasa berdekatan dengan perempuan. Hahaha!!" akhirnya Belphie tetawa lepas. Simeon, Beel dan Mammon turut tertawa. (Y/n) yang masih bingung memandang mereka meminta penjelasan

"Sebenarnya Kak Levi itu sangat pemalu jika berhadapan atau berdekatan dengan perempuan sejak dia kecil. Jadi jangan heran jika kau melihat sikapnya yang tiba-tiba gugup, ceroboh mahupun malu-malu saat berdekatan dengan mu"jelas Simeon. (Y/n) mengangguk pelan tanda faham

"Kkkk... Karna itu dia gak punya pacar" ucap Mammon

"Heh... Kau juga sama"ucap Belphie pula tanda mengejek

"Yak! Kau gak tau bahawa banyak wanita diluar sana bermohon-mohon untuk menjadi pacar ku! "Ucap Mammon tak terima

"Sudah-sudah.. Sebaiknya kalian berdua bertenang. Dan Belphie, gunakan bahasa yang sopan dan panggillah adik beradik mu yang lebih tua dengan panggilan Kakak"

"Hmmm....gak mau~"ucap Belphie sambil menjelirkan lidahnya. Mammon mengetap bibirnya tanda kesal manakala Simeon hanya terkekeh kecil

"Belphie. Gak baik berbuat begitu"tegur Beel sopan

"Gak apa Beel, kita ini adik beradik jadi wajar saja jika tidak menggunakan panggilan kakak sekali sekala. Kau juga harus mencobanya. Menyenangkan tau~Lagi-lagi saat melihat wajah kesal Lucifer ~"

"Belphie... Jangan selalu membuat Kak Lucifer kesal"tegur Beel lagi

(Y/n) tertawa kecil melihat tingkah kedua kembar itu. Lalu mereka pun sambung bermain hingga 3 jam kemudian.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

BROTHER CONFLICT [[OBEY ME x READER]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang