Akhirnya, mereka bertiga tiba di apartment Ali yang tidak kalah mewah. Terlihat Kaia yang sedang berdiri di hadapan pintu apartment Ali dengan wajah cemberutnya. Dia memainkan iphonenya sementara menunggu adiknya.
"Hi kakakku yang cantik" sapa Ali ngos-ngosan karna berlari ke arah kakaknya.
"Lama amat sih lo li. Jamuran ni gue nunggu lo." balas Kaia ketus.
"Kaia, prilly kangen" kata Prilly yang baru tiba.
"Hi, bie my sister in law. Kangen lo juga nih. Kok lama sih bie" kata Kaia, ya kaia kini lebih memilih untuk memanggil Prilly, bie.
"Maaf ya ka, tadi Prilly beres rumah dulu abisnya mama ada arisan terus bik iyem juga lagi pulang kampung" balas Prilly dengan wajah agak bersalah.
"Oh gitu, gakpapa kali bie. Gue malah bangga punya adik ipar kayak lo. Bisa ngurusin rumah" kata kaia tersenyum mesra.
"Ye, giliran Prilly aja dimaafin. Nah gue dimarahin. Gue telat juga gara-gara doi tu huh" kata Ali kesal
Raja yang sedari tadi melihat kejadian itu hanya ketawa. Tak mahu berkata apa2.
"Ngapain sewot lo. Udah sana buka pintunya. Gue gerah ni" kata Kaia ketus.
Ali hanya mencebir lalu membuka pintu apartmentnya. Dia kaget melihat keadaan apartment nya yang sangat rapi dan perabotan serta wallpapernya juga keren.
Rumah itu terlihat semakin mewah dengan perabotan yang dipilih kaia. Perfect.
"Ini lo yang bikin ka? Sumpah keren" kata Ali yang masih kaget dengan keadaan apartment nya.
"Iya, tapi dibantu Mila, Raja dan sepupunya si Prilly, Ricu deh namanya kola gak salah" balas Kaia.
"Ehh bentar deh, kok ada foto itu?" tanya Prilly yang terlihat fotonya dengan Ali sewaktu di taman sebelum dia dipingit. Gak salah lagi memang waktu itu, dia ingat sekali baju yang dia pakai saat itu.
"Ehehehe, foto itu emm" kaia gugup tak tahu ingin menjawab apa. Ali yang baru melihat foto itu curiga bahawa itu adalah akal-akalan kakaknya. Pasti dia di kerjain deh waktu itu.
"Ka, jangan bilang kalo waktu itu lo kerjain kita? Lo pasti sekongkol kan sama si ka Mila" kata Ali
"Ehehe, ya sebenarnya gitu deh. Raja ama Ricu juga ikutan kok" jawab kaia cengengesan.
Prilly melirik Raja tajam. Iya tak sangka adeknya juga ikutan dalam rencana konyol itu. Bukan kayak Raja banget deh.
"Lo kok ikutan dek? Dulu gue ngajak bikin surprise aja lo gak mau" tanya Prilly kepada Raja yang sedari tadi hanya diam
"Ya gimana ya kak. Gue punya firasat kalo ini tuh bikin lo bahagia suatu hari nanti. Makanya gue ikutan. Siapa tau kalo suatu hari nanti ponakan gue tanya soal foto itu, ya gue bisa bilang kalo gue yang bantuin mewujudkan foto sekeren itu" cerocos Raja.
Uhuk uhuk, Prilly dan Ali sontak batuk mendengar apa yang di bilang Raja. PONAKAN? yang bener aja ni anak. Pengen banget jadi om2, masih muda juga.
"CIE, batuk aja bersamaan. Bener tu apa dibilang Raja. Kalian kasih kita ponakan cepet2 dong. Biar kluarga kita makin rame ya gak ja" kata Kaia dan di balas anggukan Raja.
"Ihh, Kaia sama Raja yang bener aja. Gak sabaran banget jadi om2 sama tante2. Heran deh" balas Prilly dengan muka nya yang merah seperti kepiting rebus.
"Tau tuh. Gak sabaran banget jadi tante2." tambah Ali.
"Ya gakpapa dong, jadinya kalo gue jalan sama ponakan gue nanti dikira adek gue. Kau kece gitu, gue merasa muda remaja gitu loh" ucap Kaia sembari mencolek pipi Ali
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
FanfictionMenikah atas kemahuan orang tua memang membuatkan mereka terjebak dalam pernikahan tanpa cinta. Walaupun keduanya masih single tetapi keduanya xdapat menerima kehadiran satu sama lain dalam kehidupannya. Dapatkah seorang Ali syarief jatuh cinta pad...
