Hari ini hari pertama Prilly juga Ali masuk kampus.Prilly bangun lebih awal dan bersiap-siap untuk ke kampus. Mumpung mobilnya masih di rumah mamanya, Prilly memilih untuk berangkat bersama Ka Mila. Ya, Mila yang baru saja pulang dari Menado dua hari lepas belom sempat ketemu dengan Prilly, maka dia pun menawarkan diri untuk menjemput Prilly agar mereka dapat meluangkan masa bersama.
Prilly tidak tidur kembali selepas mereka solat subuh tadi karna menyiapkan sarapan buat Ali dan bersiap untuk ke kampus. Walaupun dia dan Ali berantem mulu tapi Prilly tak pernah lupa tanggungjawabnya menyediakan makan pakai buat sang suami.
Berbeda dengan Prilly, Ali masih lagi molor, dia menyambung tidurnya selepas mengimamkan solat subuh. Sepertinya dia capek banget.
"Ali, lo gak kuliah apa? Molor mulu" kata Prilly namun tak ada balasan dari Ali.
"ALIIII SYARIEF, ALIS TEBEL LO BANGUN GAK. BISA TELAT KE KAMPUS NYA OON" teriak Prilly membuat Ali terbangun dari mimpi indahnya.
"Prill, gue masih ngantuk ni. Lo pergi ke kampus pake taksi aja ya." balas Ali dengan suara yang agak serak karna baru bangun tidur.
"Gue mah perginya sama ka Mila tapi lo bangun dong, malu-maluin dong kalo lo telat Li. Lo tau kan yang punya kampus itu sahabat nya papa2 kita" kata Prilly.
"Iya, Prilly yang bawel, gue gak bakalan telat kok. Ni juga gue mau mandi." ucap Ali lalu mengambil handuk miliknya dan ke kamar mandi. Dia malas mau ribut dengan Prilly.
Ribut gimana juga kalo sama Prilly pasti dia yang harus ngalah. Bukan takut tapi menurutnya ngalah itu tak berarti kalah. Dia harus bersikap dewasa karna Prilly sikapnya yang agak manja. Ehh ralat, sangat manja.
"Bagus, gitu kek dari tadi. Yaudah gue berangkat Li, sarapan nya di meja makan ya" teriak Prilly.
Namun sebelum sempat Prilly keluar dari kamar, Ali keluar dari kamar mandi dengan baju yang tadi masih dipakainya.
"Bentar Prill, lo main pergi aja. Nih ambil buat jajan" kata Ali sembari menyerahkan kartu kredit buat Prilly.
"Lo yang benar aja li. Gak perlu kali" tolak Prilly
"Prill ambil aja kali. Biar gimana juga lo itu istri gue, tanggungjawab gue. Nih ambil kalo gak gue cium lo" balas Ali masih menyerahkan kartu kredit tersebut.
"Yaudah, ni gue ambil. Lo mah mesum pengen banget cium gue ya? Haha. Makasih ya li. Siniin tangan lo" kata Prilly
"Gak perlu makasih itu emang tanggungjawab gue kok. Ye lo mah, gue di bilang mesum tapi lo mau ngapain tangan gue. Nih" Ali menghulurkan tangan nya ke arah Prilly
Prilly menyambut huluran tangan Ali dan menciumnya. Ya gimana pun istri kan harus salam sama suami kalo mau keluar. Itu pesanan mamanya yang selalu Prilly ingat. Ali sempat kaget namun tersenyum.
"Gue pergi duluan ya. Udah mandi sana" pamit Prilly hanya dijawab dengan anggukan Ali.
***********
"Lo lama banget sih bie. Capek gue nunggu lo ni" gerutu Mila.
"Maaf ka, si Ali tu susah banget sih di banguninnya" jawab Prilly
"Lupa gue, yang udah jadi istri harus bangunin suaminya hahahahaha" kata Ka Mila lalu ketawa lepas
"Ihhh, gausah ngeledek deh. Yok ke kampus terus nanti anterin gue belanja barang dapur sama ambil mobil di rumah mama" balas Prilly
"Sip bos. Anyway lo belajan barang dapur ni? Bisa dong masakin gue nanti. Gue kangen masakan lo bie" pinta Mila
"Bisa aja keles, lo mau apa? Gue punya ini hehehe" kata Prilly sambil menunjukkan kartu kreditnya yang Ali berikan
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
FanfictionMenikah atas kemahuan orang tua memang membuatkan mereka terjebak dalam pernikahan tanpa cinta. Walaupun keduanya masih single tetapi keduanya xdapat menerima kehadiran satu sama lain dalam kehidupannya. Dapatkah seorang Ali syarief jatuh cinta pad...