Prilly POV.
Semenjak jadi istri Ali, mungkin inila pertama kalinya gue bener-bener sakit hati. Memang sih kami nikah gak saling cinta tapi sebelum ini dia tetap baik sama gue, walaupun gak baik-baik amat sih. Semalam dia ngebentak gue dan sampai sekarang gak ada kata maaf yang keluar dari mulutnya. Terus gak peka lagi. Gue mending sendirian aja dulu.
Author's POV
"Dari gue lahir sampe sekarang, papa ama Raja gak pernah ngebentak gue, walaupun segimana annoyingnya gue dan sesibuk atau frustasinya mereka. Tapi lo, yang baru banget masuk dalam hidup gue udah berani-beraninya bentak gue. Gue gak nyangka lo kayak gini Li." Ucap Prilly sambil menangis.
Ya, gak salah lagi. Setelah Ali memutuskan untuk tidak menganggu Prilly. Prilly menangis sejadi-jadinya. Manakala Ali, sengaja menyibukkan diri dengan pekerjaan kantor yang sengaja ia bawa pulang ke rumah. Sedikit pun tidak terdetik di hati Ali untuk menjenguk Prilly di kamar Kaia.
Sesungguhnya, Ali masih sakit hati melihat Prilly dengan laki-laki lain. Tiba-tiba saja ponsel Ali berdering menandakan ada Whatsapp masuk.
"Siapa sih, ganggu aja." Ujar Ali sedikit kesal.
Mila.
Ali, lo apain sahabat gue?Ali
Maksud lo apa? Emang doi ngadu apa sama lo?Mila
Dia gak ngadu apa-apa ke gue. Maka dari itu gue tanya ke elo. Bego.Ali
Terus kok lo nanya nya gitu ke gue? Lo kali yang bego.Mila
Gimana gue gak nanya coba. Prilly itu matanya sembab kayak abis nangis. Terus td kerjaannya melamun mulu. HuhAli
Tau ah. Tanya sendiri ama dia."Prilly nangis? Kok bisa? Emang gara-gara gue?" Tanya Ali pada dirinya sendiri.
"Ah, kok gue sih? Pasti gara-gara selingkuhannya." Katanya lagi.
*********
Tok tok tok"Prill, lo gakpapa kan? Lo belom makan loh. Nanti sakit lo kambuh lagi" ucap Ali sembari mengetuk pintu Prilly.
Walaupun mereka lagi diam-diaman. Ali tidak tega melihat Prilly sakit. Tak disangkal lagi rasa sayang sudah mula tumbuh dalam dirinya buat istri nya itu. Kalau tidak sayang, mengapa hatinya sakit melihat prilly dengan lelaki lain.
Setelah ketukan demi ketukan, Prilly masih juga dia menjawap mahupun membuka pintu kamarnya.
"Prill, kalo lo marah sekali pun, jangan gini dong, buka pintu nya" kata Ali lagi. Masih juga tak ada jawapan membuat Ali semakin khawatir.
"Apa gue dobrak aja ya? Kan kunci ni kamar sama si kaia. Yaudah deh dobrak aje." Pikir Ali.
Tanpa aba-aba, dia pun mendobrak pintu kamar yang prilly tempati.
Dan dia melihat prilly terkulai lemas di ranjang, ali menghampiri ranjang tersebut untuk melihat keadaan prilly.
"ASTAGAFIRULLAHALAZIM,"
"Prill lo kenapa? Kok lemes gini?" Tanya Ali sedikit panik.
"Gue gakpapa. Mungkin asam lambung gue lagi naik aja" balas Prilly lemah. Dia memalingkan wajahnya tanpa ingin melihat Ali. Mungkin hatinya masih sakit. Ya sakit, karna di bentak.
"Lo pasti belum makan kan dari pagi? Katanya calom doctor kok kesihatan gak di jaga sih? Lo diam di situ gue ambilin makanan bentar" kata Ali langsung pergi ke dapur.
Prilly tidak bisa membantah, dia gak bermaya sama sekali. Biarlah dia melupakan marah nya sebentar. Daripada tambah sakit nantinya.
DI DAPUR
Ali berinisiatif untuk memasak bubur buat Prilly. Tapi kenyataannya dia gak bisa masak."Gimana ya?" Tanya nya pada diri sendiri. Hmmm
"Oh gue tau, gue telfon mak lampir ajalah minta di ajarin."
Perbicaaran di telfon
Ali: KAIAAAA, lo harus bantuin gue sekarang. Gue gak peduli mau lo sibuk atau apalah itu.Kaia: Selowww li. Kenapa emang? Langsung nyerocos aja kayak mercon.
Ali: Prilly lagi sakit terus..
Kaia: APA LO BILANG? BARBIE NYA GUE SAKIT? LO APAIN SIH DIA LI? AWAS LO, GUE BALIK NANTI GUE PITES LO.
Ali: dengerin dulu nape? Dia sakit, asam lambungnya naik. Jadi adik terganteng lo ini mau masakin bubur tp ngak bisa, jadi mau nanya lo gimana caranya. Kurang apasih perhatian gue ke dia.
Kaia: oon lo, masa bikin bubur ajak gak bisa sih. Manja banget, gini nih jadinya. Kau lo perhatian gak mungkin asam lambung nya bisa naik. Nanti gue whatsapp caranya.
Ali: kok nanti, sekarang lah.
Kaia: iya gue butuh waktu ketik dulu bawel. Udah gue tutup ni.
On call tamat.
*anggap aja masaknya udah selesai ya hehe*
DI KAMAR PRILLY
"Prill, bangun bentar. Gue udah masakin bubur nih" kata Ali. Lembut banget okay."Gue gak selera li" balas Prilly lemah
Ali menggeleng melihat tingkah sang isteri. Sakit malah gak mau makan. Dia meletakkan bubur dan air yang dibawanya di nakas lalu duduk di ranjang Prilly.
"Neng, gimana sembuhnya kalo gak makan. Makan ya, A'ak suapin. Ciye A'ak" bujuk Ali
Prilly tersenyum dengan lemahnya.
"Tapi pahit li. Gak enak" balas Prilly manja.
"Makan ya, gue janji deh kalo lo makan gue lakuin apa aja kemahuan lo" bujuk Ali lagi.
"Yaudah. Tapi janji ya" balas Prilly yang di balas anggukan Ali. Lalu Ali membantu Prilly buat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
FanficMenikah atas kemahuan orang tua memang membuatkan mereka terjebak dalam pernikahan tanpa cinta. Walaupun keduanya masih single tetapi keduanya xdapat menerima kehadiran satu sama lain dalam kehidupannya. Dapatkah seorang Ali syarief jatuh cinta pad...