Karena Kairaja Abimana, seketika Aruna kehilangan nafsu makan. Ia berniat untuk pergi mencari makanan diluar rumah, sembari berharap pikirannya terhadap Kai hilang karena melihat pemandangan indah dimalam hari
Pukul 22.00 menunjukan hari mulai sangat malam, namun Aruna sama sekali tak hiraukan waktu. Yang terpenting Kai hilang dari pikirannya, hanya itu yang diharapkan Aruna saat ini
Dengan pakaian tidur dan rambut di ikat pony tail tak menghilangkan kesan cantik diwajah Aruna. Ia malas untuk sekedar mengganti pakaian karena pikirnya, minimarket itu dekat jadi untuk apa pergi dengan baju yang bagus
Aruna mengambil kunci mobil Mercy nya. Ia berniat pergi sendiri malam ini, tanpa ditemani Bagas tentunya
"Non yakin mau pergi sendiri?" Tanya Bagas keperkiankalinya
Aruna menghela nafas karena lelah mendengar Bagas yang tak henti menanyakan pertanyaan yang sama
"Iyaa sendiri"
"Non, kalau ada apa apa dijalan gimana?" Tanya Vanya khawatir.
Tentu saja Vanya mengkhawatirkan Aruna, pasalnya jika hari sudah mulai malam bahaya yang muncul juga semakin banyak.
"Gue ga bakal kenapa kenapa" mungkin ini sudah keseribukalinya Aruna meyakinkan kedua asisten pribadinya
"Non.." Lirih Bagas dan Vanya bersamaan.
Aruna bingung, apa mereka janjian berucap dan bernada yang sama dalam detik yang sama pula
Sungguh tingkah keduanya tak bisa terbaca
Aruna menatap Bagas dan Vanya bergantian, kenapa keduanya sangat berlebihan. Padahal Aruna hanya ingin pergi menghirup angin malam sembari mencari cemilan diluar perumahannya
Vanya dan Bagas bukan tanpa alasan mengkhawatirkan Aruna. Ini kali pertamanya Aruna pergi malam tanpa mereka berdua, biasanya Aruna pergi sendirian ketika siang atau sore hari bukan dimalam hari. Tak heran jika Bagas dan Vanya cemas
Aruna mengangkat jari telunjuk kemudian menempelkan dibibir mungilnya
"Sut. Gausah berisik oke? Kalau ada apa apa gue pasti telfon kalian berdua" kata Aruna menenangkan
Bagas dan Vanya mengangguk pasrah. Selain mengkhawatirkan Aruna, mereka juga mengkhawatirkan pekerjaannya. Kalau sesuatu yang terjadi pada Aruna, sudah pasti kedua orangtua Aruna menyalahkan keduanya. Karena yang bertanggung jawab besar atas Aruna disini adalah Bagas dan Vanya
"Dah lah, gua berangkat dulu. Keburu malem" pamit Aruna
Mobil Mercy dengan plat nomer B 7 QNS melaju cepat dihadapan Bagas dan Vanya yang sedari tadi berharap.
Aruna akan baik baik saja.
♠♠♠
Mungkin ini memang hari yang sangat menyenangkan bagi Kairaja. Buktinya, Kai sampai saat ini belum melunturkan senyumannya. Gadis yang baru ia temui hanya dalam kurung waktu satu hari, sudah membuat Kai menggila. Apalagi jika mengenal Aruna beberapa tahun, mungkin otak Kai yang kosong sudah dihuni oleh Aruna
Kai berencana untuk ke minimarket dekat perumahannya. Hanya dengan motor ninjanya Kai pergi meninggalkan rumah.
Tak jauh, hanga beberapa kilometer dari kediamannya. Itu Salah satu alasan Kai menggunakan motor. Selain itu, Kai juga bisa menghirup udara dengan segar. Ya meskipun hari sudah menunjukan malam
♠♠♠
Mobil Aruna berhenti di depan minimarket yang tak jauh dari perumahannya dan juga biasa ia datangi disiang hari bersama Vanya dan Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna
RomanceBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Kekayaan, kecantikan, dan kepintaran sudah menunjukan kesempurnaan pada diri Quensha Aruna. Gadis yang terkenal memiliki sifat dingin dan enggan berinteraksi dengan oranglain ini sebenarnya mempunyai harapan untuk...