3 • Unwanted Day

219 33 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA UNTUK TETAP VOTE DAN FOLLOW AKUN WATTPAD INITERIMAKASIH ❤️ SPAM KOMEN YUK, BIAR MANGATS GT LOH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA UNTUK TETAP VOTE DAN FOLLOW AKUN WATTPAD INI
TERIMAKASIH ❤️ SPAM KOMEN YUK, BIAR MANGATS GT LOH.

•••

Reza mengendarai motor cukup kencang, sedangkan Zara selalu saja menoleh ke arah belakang. Ia takut, apabila orang sombong itu mengikutinya. Zara berdoa, supaya tidak pernah bertemu lagi dengan orang seperti itu.

"Kak kenapa sih? Aku kok disuruh ngebut? Ini kan bahaya, Kakak sendiri yang bilang," ujar Reza agak berteriak, ia mengamati wajah Kakaknya dari kaca spion.

"Udah Za, kayanya udah aman. Bawa motornya santai aja gak usah ngebut," timpal Zara keceplosan.

Reza menghentikan motornya di pinggir jalan, cowok itu menoleh ke arah Kakaknya serius. "Aman? Aman dari apa?" tanya Reza penasaran.

Seketika Zara memalingkan wajahnya dari sang Adik. "Ah? Gak papa kok, bukan apa-apa," jawab Zara panik.

"Gak usah bohong sama Reza, Kak. Ngomong sekarang, Kakak kenapa?" tanyanya lagi, ia tau pasti ada yang sedang disembunyikan dari Kakaknya.

Zara menoleh ke arah langit. "Duh Za, udah malem banget ini. Sebentar lagi juga kayanya mau hujan, kita harus buru-buru pulang." ucap Zara mengalihkan pembicaraannya. Mau tak mau, Reza pun melanjutkan perjalanannya.

***

Arga menghubungi tangan kanannya, ia memberi tugas kepada Lukay untuk mencari tahu tentang perempuan yang baru saja berdebat dengannya.

Tidak butuh waktu lama, data-data tentang wanita itu sudah sampai di tangan Arga. Laki-laki itu menatap foto Zara sangat serius.

"Jadi namanya Zara." gumam Arga di dalam hatinya, lalu mulai menghubungi Lukai kembali.

Sambungan telfon terhubung, Arga pun tersenyum sekilas. "Kamu cari dia, bawa kesini. Gimana pun caranya  saya gak mau tau," ujar Arga.

"Baik, Pak." balas Lukai singkat.

***

Suara ketukan pintu terdengar sangat jelas di kediaman rumah Zara. Sania yang sedang memasak pun mulai menghampirinya dan bertanya.

RAGA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang