11: Can i be him?

62 19 1
                                    


Matahari tak nampak pagi ini,sinarnya tampak di tutupi oleh kumpulan awan kelabu. Namun hal itu tidak membuat semangat pagi Leandra turun,ia sudah nampak duduk manis di depan meja riasnya dan siap memoles riasan di wajahnya.

Sesekali ia melirik gitar kayunya yang sudah siap untuk di bawa ke sekolah oleh sang pemilik,setelah bermenit-menit Leandra sudah menyelesaikan kegiatan memoles wajah. Segera ia mengganti baju rumahnya menjadi seragam sekolah.

Setelah di rasa siap ia langsung menyangklong tas sekolahnya beserta tas gitar yang juga miliknya,ia berjalan santai menuju ruang makan.

Setelah melakukan sarapan dan mengobrol sedikit Leandra segera berangkat menuju sekolah bersama kedua saudaranya. 

...

"Lea!" Suara itu menginterupsi ketika Leandra baru turun dari mobil sang kakak,ia menoleh dan tersenyum. Segera ia menghampiri teman spesialnya itu.

Jangan tanya mengapa Jaehyun tidak berangkat bersama Leandra,lelaki itu harus berangkat pagi-pagi sekali,sekitar pukul 5. Karena ia mendapat tugas membereskan alat-alat musik di ruang musik yang besarnya nauzubillah. Tadinya ia ingin menjemput Leandra,namun sang gadis menolak. Soalnya Leandra belum bangun jam segitu,maklum kebo.

Bukannya menuju keduanya malah berjalan beriringan sembari mengobrol menuju ruang musik,mengingat hari ini ada tugas praktek menyanyi menggunakan alat musik. Namun di tengah perjalanan keduanya Jaehyun di panggil oleh ketua osis karena ada hal penting,jadilah Leandra berjalan sendiri menuju ruang musik.

...

Bel masuk sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu,kini teman-temannya mulai di panggil satu persatu untuk menyanyi di depan. Leandra jadi nervous.

"Doyoung!"

Nama Doyoung di panggil,Leandra melihat Mark menatap bendahara kelasnya dengan tatapan jenaka.

"Ya Doyoung mau nyanyi lagu apa?" Tanya Pak Dio.

"Can i be himnya james arthur pak" Jawab Doyoung.

"Aduh nyesek ya,kayaknya di tinggal gebetan nih" Kata Pak Dio.

"WOOOOO,HASHTAG DOYOUNG TABAHHH!!!"

"BENER ITU PAK!!"

"DOYOUNG QUADH DOYOUNG ANAK BISKUAT!!!"

"DOYOUNG GALAU,DOYOUNG GALAU"

"PAK BENDAHARA BISA GALAU GUYS!!"

"TUMPENGAN TUMPENGAN!!!"

Teriakan Ten,Joy,Shuhua,WInter,Mark dan Haechan bersahutan. Membuat Doyoung yang di depan mendelik ke arah mereka. Suara gelak tawa memenuhi ruangan,semua orang tertawa tapi tidak dengan Leandra.

"Oke oke,silahkan Doyoung" Pak Dio mempersilahkan Doyoung untuk menyanyi.

Lelaki itu mulai fokus pada chord-chord gitarnya,suara merdunya sangat sopan ketika masuk ke telinga. Bahkan Leandra sampai terbawa suasana,ia memperhatikan Doyoung yang sangat menghayati lagu yang lelaki itu bawakan.

'Can i be him?'

Doyoung mengakhiri itu tepat setelah reff berakhir,ia tersenyum tipis sebelum mengangguk kecil. Suara ricuh tepukan tangan bergema,Leandra tersenyum tipis kemudian ikut bertepuk tangan.

"Wow,bagus sekali. Menghayati banget kamu Doy,oke silahkan duduk" Respon pak Dio di ikuti tepuk tangannya.

Selanjutnya giliran nama Leandra terpanggil,gadis itu menghela napas pelan sebelum maju seraya menenteng gitar kesayangannya.

"Mau nyanyi apa Leandra?" Tanya Pak Dio ketika Leandra sudah memangku gitarnya di depan.

"Stitches" Jawab Leandra.

"Dari Shawn system ya?" Tanya pak Dio lagi.

"SHAWN MENDES PAKKK!!" Teriak seisi kelas,maklum pak Dio emang suka gitu.

Leandra terkekeh pelan kemudian mengangguk kecil, "Oke,silahkan Leandra".

Leandra meletakkan jemarinya di atas senar-senar gitarnya,gadis manis itu mulai memetik senar gitar perlahan.

'I thought that i've been hurt before'

Suara merdu Leandra mulai terdengar,teman-teman sekelasnya saling menatap dan menggumamkan gumaman tak percaya bahwa suara Leandra semerdu itu. Haechan yang notabenenya memiliki suara yang tidak bisa di bilang jelek hingga melongo.

'But no one's ever left me quite this sore'

Gadis itu tersenyum tipis kemudian melanjutkan lirik lagunya,matanya sesekali terpejam menikmati suara petikan gitar yang ia buat sendiri.

'You watch me bleed until I can't breathe
I'm shaking, falling onto my knees
And now that I'm without your kisses
I'll be needing stitches
Tripping over myself
Aching, begging you to come help
And now that I'm without your kisses
I'll be needing stitches'

Maaf teman-teman,tapi Leandra lebih memilih mengakhiri nyanyiannya di situ,lain kali kalian akan mendengar suara merdu Leandra lagi.

Pak Dio beserta yang lainnya bangkit dari kursi dan bertepuk tangan, "Leandra kamu isi acara musik festival kita bulan depan" Pak Dio tersenyum.

Leandra membelalakan matanya terkejut, "Dua minggu lagi pak?!" Tanya Leandra tak percaya, Pak Dio mengangguk.

"Iya,siapkan empat lagu ya. Kamu boleh duduk,besok temui bapak di ruang musik pas jam istirahat"

"Oke,terakhir sebelum kita lanjut ke murid selanjutnya. Kamu,ikut isi acara musik festival juga buat bulan depan" Pak Dio menunjuk seseorang yang sedang memasukkan gitarnya ke dalam tas gitar miliknya,yang di tunjuk praktis plonga-plongo. Terlebih semua mata tertuju ke arahnya juga.

"Saya?" ia menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu,kamu besok temui saya di sini bareng Leandra"












Doyoung tidak menjawab,ia masih mencerna tentang apa yang barusan pak Dio bilang. Dirinya dan.....Leandra?




TBC

Vomment juseyoo~💚💚

[✓] Hate To Love U ||Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang