Dengan segala yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, Nathan nekat memutuskan sesuatu melakukan sesuatu. Dia tidak mau kalah. Tidak mau kalah pada Is yang baru kenal Indira saat kuliah. Tidak mau kalah pada Raleine yang berani melakukan tindakan ekstrim meskipun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.Nathan meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk berkendara ke Bandung. Dia tidak bilang tujuannya, hanya mengatakan ada hal yang penting yang harus dilakukan. Melihat wajah penuh tekad dari putranya, Zaid mengijinkan. Asalkan Nathan bisa sampai kembali di Jakarta sebelum pukul 11 malam. Jika ada kemungkinan terlambat, lebih baik menginap saja.
Syarat yang diajukan oleh orang tuanya, Nathan setujui. Pagi-pagi dia berangkat dari rumah. Hal pertama yang Nathan lakukan di perjalanan adalah menghubungi Indira untuk memastikan bahwa dia ada di rumah. Benar, Indira memang ada di rumahnya, berencana untuk mengerjakan tugas kuliahnya saja. Kemudian Nathan mendatangi toko bunga yang sudah dia hubungi hari kemarin, mengambil pesanannya. Buket bunga yang sangat besar dan memenuhi jok belakang mobilnya. Ini akan diberikannya untuk Indira, sebagai salah satu wujud perasaannya tidak main-main kepada gadis itu. Kalau dibandingkan dengan buket yang dibawa Is untuk acara mereka beberapa waktu lalu, buket itu tidak ada apa-apanya.
Ya, hari ini Nathan akan menyatakan perasaannya pada Indira, meminta Indira menjadi pacarnya. Segala hambatan yang mungkin terjadi akan Nathan hadapi. Keyakinan Nathan sudah 100%. Ini pasti jawaban atas segala kegundahannya selama ini.
***
Hari ini hari Sabtu. Raleine baru membuka matanya setelah matahari naik beberapa jam lalu. Sejak hari Jumat lalu dia sudah menginap di rumah Zen, pyjamas party dengan gadis-gadis terdekatnya. Malam lalu akhirnya Raleine melakukan pengakuan kepada mereka tentang perasaannya, tentang siapa yang dia sukai sejak dulu. Khloe yang sudah berteman dengan Raleine sejak SMP benar-benar tidak menyangka bahwa Raleine benar-benar jatuh cinta seperti itu kepada Nathan. Dia kira Raleine hanya naksir biasa. Raleine juga menceritakan apa yang terjadi kemarin saat Nathan memberikan semua yang Raleine suka.
Acara yang harusnya menyenangkan karena salah satu agendanya adalah menghibur Raleine yang baru putus, ternyata berubah jadi sendu. Walaupun Raleine berusaha untuk tidak menangis, nyatanya dia menangis juga. Keempat temannya sibuk memeluk dan menenangkan Raleine, menghiburnya bahwa nanti pasti akan ada sosok yang tepat untuknya. Nanti Raleine tidak perlu menangis lagi.
Setelah tangis Raleine cukup mereda, mereka melakukan beberapa permainan. Raleine ikut serta dalam acara dengan mata yang masih sembab dan hati yang sedikit terasa perih.
Hari ini rencananya mereka akan berangkat golf sebelum pulang ke rumah masing-masing. Raleine belum pernah melakukan golf sebelumnya, tapi karena Gwyneth memaksa, maka keempat orang lainnya jadi penasaran juga untuk mencoba bermain golf.
Selama sarapan dan persiapan berangkat, Raleine sesekali memandang handphone-nya. Tumben sekali kali ini benda itu terasa senyap. Tidak ada pesan dari pacar, dari penggemar, apalagi dari Nathan. Sejak berpisah di depan rumahnya, baik Raleine maupun Nathan tidak ada yang menghubungi lebih dulu. Mereka saling diam. Entah kapan situasi ini akan berakhir. Mungkin kalau luka hati Raleine sedikit tertutup.
Raleine baru saja mendudukan diri di mobil Khloe saat handphone akhirnya berdering.
"Indira," Raleine menggumam. Seberapa sakit pun Raleine saat ini karena pria yang dia suka menyukai Indira, Raleine tidak bisa membencinya.
Mereka memang bukan saudara kandung. Tapi Raleine sudah mengenal Indira hampir selama hidupnya. Dia hanya tahu dari cerita ibunya bahwa dia pernah tinggal di Melbourne dan lahir di sana. Tapi tidak ada yang bisa dia ingat di sana, ingatannya terlalu samar. Ketika Raleine mulai bisa mengingat hal-hal, adalah ketika dia tinggal di Jakarta. Sejak dini diajari oleh orang tuanya bahwa dia punya keluarga yang 'besar'. Raleine adalah anak kandung Ayah Javas dan Mama Denza, punya kakak bernama Gio, tapi ibu kandung Gio adalah Mama Indah, yang menikah dengan Papa Harris, lalu mempunyai seorang anak bernama Indira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seyakin Hati Memilih - END (GOOGLE PLAY)
RomanceDiam-diam Nathan menyukai seseorang, adik dari kakak iparnya sendiri. Namun Nathan memilih untuk tidak mengindahkan perasaan itu karena orang itu sudah punya pacar dan rasanya aneh ketika menyukai saudara sendiri, saudara yang dipersatukan pernikaha...