4: The Wizard.

986 140 33
                                    

Keesokan harinya,Kini semuanya sudah berada di halaman rumah Proffessor kirte yang cukup luas. Semua hanyut dalan aktivitasnya masing masing.

Peter,susan dan edmund sedang bermain kasti. Savannah dan lucy sedang membaca buku di bawah pohon yang letaknya tak jauh dari tempat peter,susan dan edmund bermain.

"Kenapa kita tak bergabung bersama mereka saja,luce?" Tanya Savannah.

"Aku masih membenci edmund"

"Oh begitu baiklah"

"Peter datang,berhenti dan siap untuk melempar" ucap Peter lalu melempar bolanya dan malah terlempar mengenai paha edmund yang tak menangkap nya karena pikirannya sedang tidak fokus.

Bukk

'awww'

"fokus ed!" ucap peter

"Permainan mereka terlihat menyenangkan"

"Sangat membosankan" balas lucy.

Akhirnya kedua anak itu hanya membaca buku dibawah pohon.

"Buku apa yang kau baca itu,vanna?" Tanya Lucy.

"The wizard of Oz"

"Apa itu tentang sihir?"

"Umm ya. Kurasa aku menjadi terobsesi untuk menjadi seorang penyihir setelah membaca buku ini haha"

"Benarkah? Seperti apa rasanya menjadi seorang penyihir?" Tanya lucy.

"Buku ini mengatakan,bahwa sihir itu membuat hidup menjadi lebih mudah. Contoh saja, saat kita melempar bola sejauh mungkin kita tak perlu susah susah mengambil nya melalui tangan dan kaki kita. Kita cukup diam di tempat dan menggunakan sihir"

"Wahhh,mudah sekali. Apa impianmu ingin menjadi Seorang penyihir?"

"ya,Tapi kurasa sangat amat tidak mungkin. Tidak semua orang bisa menjadi seorang penyihir. Hanya orang orang tertentu"

"Semoga impianmu terkabul"

"Aminn.. lalu apa impianmu Lucy?"

"Umm... Aku hanya ingin memiliki wajah cantik seperti susan dan memiliki rambut yang indah seperti mu" ucap Lucy. Savannah pun tersenyum sembari menatap adiknya "lucy... Setiap wanita memiliki kecantikan khasnya tersendiri. Dan jangan menganggap dirimu jelek,kau sangat cantik. Tidak ada yang jelek disini. Dan untuk rambutmu, mungkin belum waktunya. Maksudku kau masih kecil,dulu waktu aku berumur 10 Tahun rambutku juga sangat pendek, seperti rambutmu" ucap Savannah. Dan lucy tersenyum sambil mencerna ucapan kakaknya.

"Kau yang terbaik, Vanna"

"Kau yang terbaik lucy"

Mereka pun Saling tertawa sendiri hingga akhirnya. "Mengapa kita tidak bermain petak umpet?" Ucap edmund.

Lucy langsung menatap edmund diikuti Savannah "kau sendiri yang bilang bahwa itu permainan anak kecil" jawab Peter.

"Edmund sangat aneh. Sepertinya dia mengajak berantem lagi untuk permainan itu" ucap Savannah.

"Dia memang aneh, malas sekali aku membahasnya"

"ya,aku juga"

Lalu mereka pun melanjutkan aktivitas nya.
Yang Savannah perhatikan,lucy sedang membaca buku tentang buku pengetahuan.

Pantas saja ia murid terpintar di kelasnya.

Lucy dan susan sangat berbeda dengan Savannah, Peter dan edmund.
Lucy dan susan sering sekali mendapatkan ranking #1 atau #2 setiap tahunnya. Sedangkan peter,edmund dan Savannah? kebalikan dengan. Mereka tidak pernah memasuki peringkat 10 besar. Jangankan 10 besar,15 besar saja tidak pernah.

𝐀 𝐭𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐏𝐞𝐯𝐞𝐧𝐬𝐢𝐞 | Draco Malfoy (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang