H-1

962 208 41
                                    

Like dulu pokoknyeeee

Maapin kalo ada typooo




























Pekerjaan yang makin padat karena tuntutan pengeluaran, membuat Yuri jadi kurang tidur dan itu terlihat dari kantong matanya yang menghitam. Selain itu Yuri jadi makin kurang fokus di pelajaran dari saat latihan. Oleh sebab itu Yuri sering tidur di kelas saat mata kuliah berlangsung, untung aja dia duduknya di belakang jadi ga terlalu keliatan dan ada dua temennya yang ngebantu menghalangi pandangan dosen.






Ryujin dan Chaeryeong semakin hari semakin dibuat bingung sama tingkah Yuri, mereka tau Yuri orangnya suka molor di kelas tapi tak pernah sampe kaya gini. Wajah dan mata yang lelah, apalagi akhir-akhir ini Yuri selalu melewatkan makan siangnya, jadinya maag dia kambuh.






Padahal udah di wanti-wanti sama ibunya untuk selalu sarapan dan Yuri selalu beralasan ia akan telat jika sarapan, karena bangunnya sering kesiangan. Ibunya sama sekali tak tau menahu jika anak gadisnya bekerja di club yang dimana selalu dipandang rendahan oleh sebagian orang. Padahal apapun pekerjaannya yang penting halal ga papa.






"Yur bangun, makan yuk ke kantin" Ryujin menggoyang-goyangkan badan Yuri supaya dia bangun, walaupun sebenernya males ke kantin, Yuri masih inget sama dirinya sendiri karena omelan Ibunya, dia mutusin buat ke kantin bareng dua temennya untuk mengisi perutnya.











"Semangat napa lemes amat lo kek orang tipes" cibir Chaeryeong pada Yuri yang berjalan gontai diantara mereka.





"Hmm.." Yuri hanya berdehem karena males menanggapi ucapan Chaeryeong.












































Di kantin, Yuri memilih memesan sebuah kimbab, itung-itung irit pengeluaran, beda dengan kedua temannya yang mesen kimchi jigae. Ryujin menatap Yuri dengan tatapan penasaran dan tatapan menuntut akan kejelasan.





"Gitu amat lo ngeliatin gue, kenapa? suka?" tanya Yuri tiba-tiba di tengah kunyahannya.


Ryujin terperanjat kaget dong, dia sebenernya udah kepo banget sama Yuri akhir-akhirnya tu bocah kenapa.





"Dih ewh.. gue heran aja sama lo, kenapa akhir-akhir ini lo keliatan lemes terus ga fokus, mana kantong mata lo item gitu dah kaya mata panda, ga biasanya lo begini" ucap Ryujin panjang lebar menyampaikan rasa penasaran sekaligus rasa khawatirnya.






"Masa sih? keliatan banget ya?" tanya Yuri menoleh ke arah Chaeryeong, dan Chaeryeong mengangguk semangat mengiyakan ucapan Ryujin.





"Lo kalo ada apa-apa cerita Yur, kita udah kenal dari jaman ospek gausah sungkan gitu" lanjut Ryujin. Ini lah hal yang ga mereka (Ryujin dan Chaeryeong) suka, Yuri orangnya tertutup, jarang banget mau cerita sama mereka. Kalopun ditanya kenapa, dia selalu aja ngeles dan ngalihin percakapan.









"Gue? gapapa tuh" ucap Yuri santai.





"Boong. Gue tau lo boong" Ryujin dengan kekeh meminta penjelasan Yuri, yang berakhir malah terdengar seperti memojokkan Yuri.





"Serius gue gapapa Jin" dengus Yuri karena seperti dipaksa bercerita.





Ryujin menghela nafas, dia lupa kalo Yuri orangnya batu dan keras kepala. Percuma juga dia mohon-mohon buat cerita, Yuri sama sekali ga bakal mau buka suara.


SALKIR | MinyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang