Halooo holaaaaaaa kembali lagi bersama authorr eaaa
Maapin bgt baru sempet update, lagi sibuk bgt jadwal padet semua ueueueue :(
Maapin kalo ada typoooooo
Okee langsung aja cusss.. Happy Reading.
Minju mempersilahkan Yuri masuk terlebih dahulu ke dalam kamar asramanya. Kebetulan besok paginya Yuri sama Minju ada kelas, makanya Yuri mutusin buat nginep.
Yuri berbaring terlentang asik dengan hpnya, tanpa memerdulikan Minju yang tengah memandangnya lekat dari samping.
Dalam hati Yuri sih udah degdegan parah ya tapi dia sok cool aja. Sok jual mahal.
"Ekhem!"
Minju sengaja berdehem keras biar didenger sama Yuri. Tapi nihil, Yuri cuma melirik dari bola matanya lalu kembali fokus ke hp.
Minju yang greget pun langsung aja ngambil paksa hp Yuri lalu dia letakin di nakas samping kasur.
"Mending kamu liatin aku deh sepuasnya"
Minju dengan pedenya berucap, sementara Yuri cuma muterin bola matanya.
"Dih"
Hening beberapa saat, masih dengan posisinya yang sama. Minju yang fokus ngeliatin Yuri sedangkan yang diliatin malah fokus sama langit-langit kamar.
"Main ToD yuk?" Minju membenarkan posisinya agar dapat melihat Yuri dengan leluasa.
"Ga ah males, mau tidur aja" Yuri membaring badannya ke kiri, menolak ajakan Minju. Tapi Minju ga nyerah gitu aja dong ya.
"Janji deh sekali aja, ya ya ? Habis itu kita tidur" Minju menggoyang-goyangkan lengan Yuri biar mau main bentar aja.
Berhubung Yurinya juga belum ngantuk-ngantuk jadi dia terima aja ajakan Minju.
"Yaudah ayo"
Minju tersenyum lebar, sampe-sampe matanya ikutan ilang.
Sepersekian detik Yuri terpaku memandang senyuman Minju.
"Kita suitt dulu ya" ucap Minju.
"Satu dua tii—ga"
Minju mengeluarkan gunting sementara Yuri mengeluarkan kertas. Terlihat dari raut wajah Yuri yang kesel karena kenapa dia ga ngeluarin batu aja.
"Haha okey, pilih truth atau dare?"
Minju menatap Yuri dengan semangat mengantisipasi jawabannya.
"Hmmm—"
"—Truth aja deh, kalo dare pasti aneh-aneh" jawab Yuri.
Minju terdiam bentar menatap Yuri, terutama ke bagian bibir tipisnya.
"Okey, Do you want to kiss me?" Minju mengajukan pertanyaan yang membuat kening Yuri berkerut.
"Pertanyaan apaan itu, ganti dare aja deh" Yuri dengan cepat mengelak, karena jujur dari dalam lubuk hati yang paling dalem dia mau banget, cuma gengsi.

KAMU SEDANG MEMBACA
SALKIR | Minyul
FanfictionKecerobohan seorang teman yang berakibat fatal bagi Yuri. Fatal yang berujung bahagia.