Maapin baru sempet update ueueue :(
Vote dulu yak
-Happy Reading-
"Halo Jin lo dimana ??" tepat setelah mengangkat panggilan, Ryujin langsung dilontarkan pertanyaan oleh si penelepon.
Ryujin yang masih panik pun bingung harus menjawab apa, lebih tepatnya kaya gatau harus jawab apa disaat situasi panik seperti ini.
"Gue lagi nyari Yuri" balasnya
Ryujin berpisah dengan Chaeryeong buat nyari Yuri, tapi nihil. Mereka tak nemuin tanda-tanda keberadaan Yuri. Mau nyari kerumah, takut bikin Ibu Yuri khawatir. Mau nyari ke tempat kerjanya, mereka gatau dimana club tempat Yuri bekerja. Di telpon pun ga diangkat sama Yuri.
"Udah ketemu?"
Ryujin terdiam sebentar dengan memegangi kepalanya layaknya orang panik, walaupn mereka tau Yuri udah gede ya tapi mereka tetep takut ntar Yuri kenapa-kenapa.
"Belum" singkatnya, menoleh ke kanan dan ke kiri jalan dengan langkah setengah berlari.
Tut
Ryujin memandangi hpnya yang udah kembali ke layar utama. Tak menghiraukan maksud orang yang menelepon sebelumnya, Ryujin melanjutkan pencariannnya.
Di tempat lain.
Minju buru-buru turun dari panggung dan pergi entah kemana meninggalkan yang lain. Ia terlihat panik, berlari menuju mobilnya. Dengan tangan yang masih sibuk menghubungi nomor seseorang yang sama sekali belum diangkat.
"Lo kemana sih!?" gumamnya dengan nada yang gelisah.
Bukan karena apa, Minju diam-diam sesekali mengamati eksrepsi Yuri ketika menonton dirinya, dan Minju tau Yuri pasti kesel dan cemburu.
Tetapi untuk sepersekian detik ia lengah, setelah fokusnya teralihkan oleh Renjun yang tiba-tiba nembak dia di hadapan penonton, Yuri udah menghilang gitu aja, bahkan ia juga lihat kepergian Ryujin dan Chaeryeong.
Minju menyusuri jalan sepi karena ini udah mau tengah malem. Ia benar-benar tak tau clue sedikit pun harus mencari Yuri kemana. Minju berpikir positif jika Yuri udah pulang ke rumahnya. Dan dia ga mau ganggu Yuri, ga etis rasanya berkunjung ke rumah orang malem-malem.
Tapi rasa khawatirnya malah makin menjadi-jadi. Tangan kirinya yang bebas sedari tadi sibuk menghubungi nomor yang sama, tetapi masih belum mendapat jawaban.
Hingga rasanya dia udah mau nyerah dan hendak balik ke asrama.
"Haloo..."
Minju hendak membatalkan niatnya untuk pulang setelah mendengar suara seseorang yang mengangkat panggilannya.
Tapi Minju mengerutkan keningnya setelah mendengar kalo suara itu jelas bukan suara orang yang dia harapkan. Melainkan suara laki-laki lah yang mengangkat panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALKIR | Minyul
Fiksi PenggemarKecerobohan seorang teman yang berakibat fatal bagi Yuri. Fatal yang berujung bahagia.