She lies

1K 220 36
                                        

Kasi lah aku like dulu.. 알았어?































Hari ini merupakan hari dimana para mahasiswa yang udah latihan selama dua minggu menunjukkan hasil latihan mereka ke hadapan penonton yang dimana penonton datang dari berbagai kalangan. Bahkan mereka juga mengundang mahasiswa dari kampus lain. Jadi sebisa mungkin mereka harus menampilkan yang terbaik tanpa ada cela sedikitpun.



Festival akan dimulai pukul 4 sore hingga selesai, beruntungnya Yuri jadi ga harus tergesa-gesa dan masih punya waktu buat tidur karena dia baru pulang kerja jam 4 pagi.





Suara hpnya berdering nyaring, Yuri bener-bener akan merutuki siapapun yang udah ganggu dia jam 11. Meskipun udah terbilang udah siang, tapi bodo amat Yuri masih ngantuk. Jugaan acara masih lama.



Tanpa melihat siapa yang menelepon Yuri mengangkat dengan cepat.

"Siapasih woi gatau gue ngantuk banget" cerocos Yuri cepat pada orang yang meneleponnya.

"Halo Yuri"

Yuri dengan mata yang masih merem melek mengerutkan keningnya seperti mengetahui siapa yang punya tu suara.

Dia auto melotot setelah sadar siapa yang meneleponnya. Yuri melihat ke layar hapenya.

'Kak Yena'



"Eh kak Yena, maaf-maaf kak kirain temen aku" Yuri menggaruk belakang tengkuknya kikuk.


Yuri dapat mendengar orang diseberang sana terkekeh kecil.

"Gapapa, Yuri ga lupa kan nanti jam 12 bakal ada pengarahan?" ucap Yena dengan lembut.

Emang ya Yena ini orangnya kalem-kalem berwibawa gitu di ff ini.

Beda banget sama real life. Wkwkw


Yuri menoleh cepat kearah jam kecil diatas mejanya, jarum pendek menunjukkan angka 11.25.

'Anjing udah jam setengah 12' batin Yuri mengumpat.

"Hehe iya inget kok kak, ini aku bentar lagi otw"

"...otw kamar mandi" lanjutnya berucap tanpa suara.

"Oke Yuri kamu hati-hati ya"

"Oke kak"

Yuri melihat kembali layar hpnya yang udah kembali ke layar utama.

Dia lantas melempar hpnya asal dan loncat dari kasur menuju toilet.

Yuri mandi dengan kecepan kilat bahkan dia cuma sempet make up an tipis doang.

"Bu, Yuri berangkat dulu" pamit Yuri pada sang Ibu ketika memakai sepatunya.

"Hati-hati kakk!" seru Ibunya setelah melihat Yuri lari dengan tergesa-gesa.


















Yuri berlari di tengah lorong menuju ruang tempat diadakannya rapat pengarahan. Membuka pintu dengan cepat tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Semua orang yang berada disana serempak menoleh mendengar pintu dibuka. Tak terkecuali Minju, dia tersenyum menatap Yuri yang ngos-ngosan.

'Pasti dia habis lari-larian'

Yuri menunduk sembari mengucap "permisi maaf telat"


Yena sebagai ketua panitia hanya mengangguk dan menyuruh Yuri untuk duduk.


SALKIR | MinyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang