6 "Dia bukan ayahku"

925 109 5
                                    

Tin... Tin...

Hoseok dan Jimin memandangi mobil Yoongi yang baru saja datang. Mereka terlihat bingung, saat menatap raut wajah Yoongi yang tanpa ekspresi.

"Tuan..." sapa Hoseok.

Langkah Yoongi terhenti, dan membalas tatapan Hoseok yang tersirat, bahwa ia memiliki pertanyaan padanya.

"Aku bertemu dengannya." ucap Yoongi.

"Siapa?" tanya Hoseok bingung dengan ucapan Yoongi barusan.

"Namjoon." jawabnya.

-
-
-

Di kamar Seokjin segera mengganti pakaiannya, lalu ia berbaring di kasur. Hari ini perutnya terasa tidak nyaman setelah makan bersama kedua teman barunya di kampus.

Ia beranjak, dan melangkahkan kakinya menuju kotak obat yang tersimpan di dalam salah satu lemari di kamarnya.

Seokjin memakan obat maag bersamaan dengan air mineral yang selalu tersedia di kamarnya. Ia kembali duduk di tepi kasur.

Seokjin mengambil ponsel di meja, dan ia berencana bermain game kesukaannya. Ia fokus sekali hingga tidak sadar jika ayahnya datang mengunjungi dirinya di kamar.

Yoongi tersenyum melihat ekspresi sang anak. Ia menatap layar ponsel anaknya, "Seru sekali sepertinya." ucapnya.

Seokjin sontak menoleh. Ia terkejut karena ayahnya sejak tadi berada di kamarnya, "Appa!" ucapnya sedikit kesal.

Yoongi duduk di sisi kanannya, dan ia mengelus kepala Seokjin, "Bagaimana kuliahmu hari ini?" tanyanya.

"Menyenangkan." jawabnya.

"Syukurlah. Ayah senang mendengarnya."

"Appa..." ucapnya, dan matanya tampak berbinar ketika dirinya hendak menceritakan sesuatu yang menurutnya sangat menyenangkan "Hm?" tanya Yoongi.

"Hari ini aku memiliki dua orang teman. Mereka sangat lucu."

Yoongi memandangi ekspresi anaknya yang terus menceritakan apa yang terjadi di kampusnya hari ini. Ia senang sewaktu melihatnya bahagia.

Ekspresi Yoongi berubah saat dirinya teringat akan anak pertamanya yang ia temui di Caffe. Ia tampak melamun dan mengabaikan tiap kalimat yang diucapkan oleh anaknya.

Seokjin diam.

Ia menatap lekat ayahnya. Ia berpikir, ada sesuatu yang sedang dipikirkan oleh ayahnya.

"Appa..." panggilnya. Namun Yoongi tidak mendengarnya.

Seokjin memegang punggung telapak tangan ayahnya, "Appa." panggilnya lagi, dan kali ini berhasil membuyarkan lamunan, "Iya?" tanyanya.

"Apa yang appa pikirkan?"

Yoongi tersenyum, "Tidak ada. O iya, ayo kita makan. Tadi ayah sudah membelikan pesananmu." ajaknya.

Seokjin tersenyum dan mengangguk. Lalu Yoongi memegang tangannya seraya ke luar dari kamar menuju ruang makan.

-
-
-

Malam harinya.

Namjoon pulang ke rumah. Ia di sambut oleh kedua adik kembarnya seperti biasa. Ibunya sedang menyiapkan makan malam untuk mereka. Seejin sendiri masih bekerja.

Taeyeon duduk memandangi si kembar yang selalu berdebat dan Namjoon selalu tersenyum karena adiknya.

"Namjoon~ah. Buruan mandi, setelah itu makan malam bersama." ucapnya.

"Father and Son" (Seokjin,Yoongi,Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang