O8

2.4K 324 3
                                    

"Terlalu ceroboh untuk langsung masuk ke Grand Line sekarang!" ucap Nami membuat kami semua menoleh ke arahnya.

"Ya, pertama mendapatkan beberapa daging juga bagus," ucap Luffy sambil memakan buah apel yang ada di tangannya. "Tidak ada makanan tapi makan buah setiap hari tidak bagus."

Aku memandang ke arah satu tong yang berisi banyaknya buah apel. "Aku rindu makan daging," ucapku menghela napas. "Luffy, setelah sampai pulau kita harus membelinya yang banyak."

"Kau benar!" seru Luffy.

"Kita juga butuh beberapa sake!" celutuk Zoro yang langsung dihadiahi Nami dengan lemparan buah apel yang mengarah ke wajahnya.

"Apa yang kalian bicarakan?! Itu bukan yang aku maksudkan! Grand Line adalah tempat yang paling berbahaya di dunia ini! Selain itu, untuk mendapatkan One Piece kita pasti akan berhadapan dengan bajak laut yang kuat! Dan tentu saja mereka semua pasti menggunakan kapal yang kuat!" ucap Nami.

"Hm, kita juga perlu menambah anggota," ucapku.

"Jumlah anggota, kurangnya peralatan di kapal ini. Kita tidak mungkin selamat jika seperti ini!" ucap Nami.

"Ya, kita juga butuh seorang koki dan pemusik," ucap Luffy sambil menggigit apelnya.

"Pemusik?" tanggap Zoro kemudian ia tertawa ketika mendengarnya.

"Kau bodoh sekali," ucap Nami begitu lelah menghadapi sikap Luffy. Kemudian ia menatap peta yang berada di genggamnya. "Sedikit ke selatan dari sini ada pulau dan ada orang-orang yang tinggal di sana. Akan lebih baik jika kita bisa mendapatkan sebuah kapal yang lebih kuat di sana."

"Yosh! Waktunya makan daging!" seru Luffy senang.

"Jangan lupa sake-nya juga!" ucap Zoro.

"Kalian ini!" seru Nami menggeram kesal.

Tak lama kemudian, kapal kami tiba di sebuah pulau yang tadinya dibicarakan oleh Nami, Pulau Syrup. Kami berempat langsung turun dari kapal dan melihat-lihat sekitar.

"Akhirnya sampai di daratan lagi," ucap Zoro sambil merenggangkan otot tubuhnya.

"Dulu ada desa di sini?" tanya Luffy.

"Ya, kelihatannya sangat kecil meskipun..."

"Oh, itu berarti, daging, daging, daging, daging, daging!" ucap Luffy memotong pembicaraan Nami dengan senangnya sambil mendekati gadis itu. "Di sini ada tempat makan 'kan di desa ini?!"

"Lupakan masalah daging sebentar!" ucap Nami kesal.

Aku terdiam merasakan ada yang memperhatikan kami sedari tadi, kemudian aku mendongak menatap ke atas tebing. "Are?" tanggapku.

Sementara Zoro yang lagi menguap langsung terdiam memandang ke atas tebing. "Hati-hati, aku merasakan keberadaan orang!" ucapnya serius sambil bersiap memegangi pedangnya.

"Dimana?! Dimana?! Dimana?!" tanya Luffy dengan semangat sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Awas!" seru Zoro.

Dan pada saat itu juga, ada yang menembaki kaki Luffy dengan batu yang berhasil dihindari olehnya dengan sangat mudah. Kemudian munculah beberapa lambang bajak laut yang tidak diketahui dari dalam semak-semak.

"Woah! Sugoi!" seru Luffy terkagum-kagum.

"Apa ini waktunya untuk terkesan?" protes Nami melihat tingkah laku Luffy.

Kemudian kami mendengar suara tawa dari seorang berhidung panjang yang tiba-tiba muncul di atas tebing. "Aku adalah Usopp, pemimpin bajak laut terhebat yang berkuasa di desa ini! Orang-orang sangat menghormatiku dan menyebutku Kapten Usopp!" ucapnya dengan melipat kedua tangannya di dada.

One Piece x Reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang