65

883 112 0
                                    

Kapal kami terus saja berlayar di Milky Road untuk pergi ke tempat Nami dan yang lainnya berada. Kini, aku tertawa ketika melihat tingkah lelucon yang baru saja dibuat oleh Luffy dan Usopp.

"Sudah kubilang, harusnya itu begini, Usopp," ucap Luffy.

"Yosh! Hei, cepat bangun!" seru Usopp.

"Hah? Sudah pagi, ya?" ucap Luffy yang meniru kebiasan Zoro saat tertidur membuatku dan Usopp lagi-lagi tertawa.

"Mirip banget kayak Zoro!" pekikku.

"Kau benar!" pekik Usopp sambil tertawa.

"Kalian terlalu banyak bercanda, orang-orang bodoh!" pekik Sanji garang.

"Eh, aku?" tanggapku.

"Tidak, bukan kau, (y/n)-chan," ucap Sanji.

"Ah, baiklah," ucapku.

"Padahal kita tak tahu kondisi Nami-san dan Robin-chan saat ini bagaimana," ucap Sanji.

"Zoro dan Chopper gimana?" tanya Luffy.

"Masih ada tiga Pendeta lagi. Mungkin masih ada ujian yang sudah menunggu kita," ucap Sanji.

"Ini adalah... Ujian Cinta," ucap Luffy yang meniru kalimat Sanji saat bertempur tadi membuatku dan Usopp langsung tertawa.

Aku hanya bisa terdiam saat Sanji tiba-tiba saja memukul Luffy dan Usopp. "Pokoknya kita harus secepatnya ke Altar Persembahan. Jawabannya mana?" ucap Sanji kesal sambil menyalakan rokok miliknya.

"Haik, aku minta maaf," ucap Luffy dan Usopp yang wajahnya sudah babak belur.

Setelah itu kami kembali fokus dengan pelayaran kami hingga akhirnya kami sampai di padang rumput yang cukup luas.

"Woah!" pekik kami terpaku.

"Hei, tempat apa ini?" tanya Luffy.

"Tak salah lagi, tempat ini adalah area ujian berikutnya. Akan ada pendeta lainnya yang muncul. berhati-hatilah!" ucap Sanji.

"Sonna... Ujiannya nggak bisa satu saja apa, chikuso?! Apalagi yang akan muncul? Tali? Besi? Atau rawa?" tanya Usopp.

"Tapi kelihatannya cuman kayak padang rumput biasa," ucapku.

"Itu benar," ucap Luffy.

"Apanya yang biasa?! Buka mata kalian dan lihat baik-baik! Di atas semua tongkat itu ada tengkoraknya!" pekik Usopp dan benar saja di atas padang rumput yang luas itu memang ada banyaknya kepala tengkorak yang terpasang.

"Ah, kau benar! Apa ini?!" pekik Luffy.

"Ah! Apa pendeta yang seperti monster itu akan muncul lagi?!" pekik Usopp ketakutan.

"Bikin nggak sabaran banget! Kira-kira selanjutnya ujian apaan ya?!" pekik Luffy bersemangat.

"Dasar bodoh! Kalau kita kalah dari pendetanya, kita juga bakalan terbunuh dan bakal ditusuk seperti mereka itu!" pekik Usopp.

"Daijoubu, kita nggak bakalan kalah! Benarkan, (y/n)?!" pekik Luffy.

"Ya, kita akan menang!" pekikku semangat.

BOOM! Suara ledakan dan teriakan orang-orang tiba-tiba saja membuat kami semua menoleh dan melihat adanya pertarungan.

"Ada yang datang!" ucapku langsung menoleh ke samping.

"Nani?! Besi, tali, rawa, apa semuanya datang bersamaan?!" tanya Usopp.

"Itu akan menghemat waktu sih," ucap Sanji.

One Piece x Reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang