57

1K 140 3
                                    

BOOM! BOOM! Suara tembakan tiba-tiba saja diarahkan menuju kapal kami membuat Nami yang tadinya di dalam kabin langsung keluar dan menoleh ke belakang. Aku yang sedang membaca buku langsung menoleh ke arah Nami ketika ia berteriak.

"Chotto, kalau kita tak melakukan sesuatu, serangan mereka akan mengenai kita!" pekik Nami.

"Hara hetta..." keluh Luffy.

"Aku juga..." keluh Chopper.

"Ttaku, Angkatan Laut itu keras kepala sekali," ucap Zoro sambil membersihkan bilah pedangnya tanpa berniat untuk membantu Nami sama sekali.

"Masih belum menangkap ikan?" tanya Luffy pada Usopp yang sedari tadi memancing di pinggir kapal.

"Bukan masalah itu! Kita sudah kehabisan minum tahu!" ucap Usopp.

"Kalau seperti ini, kita akan mati kekeringan atau mati kelaparan," ucap Chopper.

Sementara Sanji, ia berjalan ke arahku dan Robin. "(y/n)-chan, Robin-chan, waktunya teh di siang hari. Apakah kalian mau menyantap mille-feuille?" ucap Sanji sambil membawakan makanan dan minuman kepada kami berdua.

"Arigatou, Cook-san," ucap Robin sambil tersenyum.

"Arigatou, Sanji-kun," ucapku.

Melihat Sanji membawa beberapa makanan, tiba-tiba saja Luffy dan Chopper langsung memandang makanan tersebut dengan tatapan berbinarnya.

"Ah!" pekik Chopper.

"Aku juga mau makan cemilan!" pekik Luffy.

"Dimana kau menyembunyikannya?!" pekik Usopp garang.

Dengan cepat mereka bertiga berlari ke arah Sanji untuk meraih makanan tersebut. "Hei, jauhkan tangan kalian dari hidanganku!" pekik Sanji sambil menahan mereka bertiga.

"Apa-apaan sikap mereka di saat gawat seperti ini?" tanya Nami terheran.

Robin kemudian menggunakan kekuatannya untuk menggelitiki Luffy dan Chopper sampai mereka tertawa terbahak-bahak.

"Bukan waktunya untuk bercanda!" pekik Nami.

"Nami, sepertinya lautan lebih berbahaya daripada Angkatan Laut. Gunakan kemampuan navigasimu dan lakukan sesuatu," ucap Zoro saat melihat kabut yang cukup gelap di depan sana.

"Aku sudah tahu! Kabut lagi?" ucap Nami saat kapal kami memasuki daerah berkabut.

Aku mulai berjalan menuju Nami. "Sepertinya kita bisa memanfaatkan kabut ini untuk kabur dari pengejaran Angkatan Laut," ucapku.

"Kau benar. Tapi aliran airnya kencang sekali, terlebih lagi ada bebatuan di mana-mana," ucap Nami.

"Tapi kau bisa melakukannya, bukan?" ucapku sambil tersenyum.

"Tentu saja," ucap Nami kemudian tersenyum. "Putar kemudinya! Tarik layarnya ke kiri 45 derajat!"

Seisi kapal langsung mulai melakukan tugasnya masing-masing dengan arahan yang diberikan oleh Nami hingga akhirnya kami berhasil keluar dari daerah berkabut.

"Kita berhasil keluar dari kabut!" ucap Nami menghela napas lega.

"Hei, ada pulau! Aku melihat pulau!" teriak Usopp yang berdiri di atas menara.

"Apa ada yang bisa dimakan di sana, ya!" pekik Luffy bersemangat.

Kapal kami mulai mendarat di tepi pulau dan kami satu persatu langsung turun menginjakkan kaki di pulau tersebut. Kemudian kami berjalan menyusuri pulau untuk melihat-lihat.

One Piece x Reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang