Part 7

31 3 0
                                    

Mobil yang mengantar Aza sampai di gedung sekolah. Gadis itu memakai hoddienya dengan rambut yang di gulung ke atas membentuk donat. Ia terlihat imut.

"Sekolahnya yang baik," ujar Reza. Yaps, Rezalah yang mengantarnya ke sekolah hari ini. Sekaligus ia pergi ke kantor setelah mengantar Aza.

"Ya. Abang juga baik di kantor. Marah-marah nanti cepet tua." Aza membuka pintu mobil lalu keluar.

"Dah!" Reza melambaikan tangannya.

"Dah juga," balas Aza melakukan seperti yang dilakukan oleh Reza yaitu, melambai tangan ke arah Reza.

Mobil Reza pun berlalu dari hadapan Aza. Barulah gadis itu memasuki gedung sekolah itu setelah mobil sang abang sudah tak terlihat lagi.

Aza sebenarnya tak ingin sekolah, tapi abang laknatnya itu malah memaksanya. Ia sangat malas bertemu dengan Gerald. Perlahan gadis itu melihat sekelilingnya. Ia ingin memasuki kelas tanpa bertemu dengan Gerald.

Gerald sangat menyebalkan. Dia terlalu memilih Lani. Lani, Lani, dan Lani. Seiring itu, mungkin ingatan Gerald tentang dirinya akan musnah.

Kalian tahu, wajah Aza sudah di tekuk dengan masam. Hatinya masih tak terima dengan perlakuan Gerald kepadanya.

 Hatinya masih tak terima dengan perlakuan Gerald kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aza dengan kesalnya bertumpu pada dinding. Menghela nafas lalu kembali kocar-kacir melihat ke samping kanan dan kiri. Melihat situasi apakah Gerald dan Lani ada di taman sekolah.

Aza ketakutan, bagaimana bila ia akan bertemu dengan Gerald? Apa yang akan ia katakan kepada lelaki itu? Mereka berdua sama-sama sedang ngambek terhadap satu sama lain.

Aza yakin Gerald tak akan melihatnya barang melirik sedikitpun. Yah, itu lebih bagus, ia akan lebih cepat melupakan Gerald. Jika ia tak melihat Gerald selama seminggu, pasti ia akan nelupakan lelaki itu. Namun, yang Aza khawatirkan yaitu, apa itu mungkin?

Aza memukul kepalanya. Ia sudah berpikir dampak negatifnya sebelum melakukannya. Ia yakin ia pasti bisa. Gadis itu kembali berjalan secara perlahan-lahan untuk menuju ke kelas.

Namun, saat akan melewati kelas Lani, kelas 12ipa2, Aza melotot dengan tubuh yang menegang di tempat. Ia berpikir Gerald dan Lani ada di taman sekolah, tapi dugaannya salah. Lani dan Gerald ada di kelas Lani. Aza mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Menghentak-hentakkan kakinya di depan kelas Lani.

"Ihhkk! Menyebalkan sekali!" gerutunya dengan nada yang sedikit tinggi.

Antara ingin masuk ke kelas dan ingin lebih melihat dua orang itu pacaran.

Yeh Aza, ngapain lihat orang pacaran nanti gak bisa move on lo^^

Gadis itu memutar bola matanya dengan malas. Ia lebih memilih untuk pergi ke kelas daripada melihat dua orang itu pacaran. Aza tidak ingin terus-terusan melihat itu yang hanya akan membuatnya sakit hati. Aza sudah memutuskan untuk melepaskan Gerald untuk Lani. Selama ini ia egois, berharap Gerald hanya ada untuknya.

Si Manja AzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang