06; Slice of Life

862 104 12
                                    


Maaf lama update nya :(((

Sore yang cerah, Jeana sekarang sedang berada di taman belakang rumahnya, membantu sang Abang yang mendapat hukuman dari Mami untuk membersihkan rumput-rumput liar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore yang cerah, Jeana sekarang sedang berada di taman belakang rumahnya, membantu sang Abang yang mendapat hukuman dari Mami untuk membersihkan rumput-rumput liar.

"Abang Hoon ish, kenapa malah berhenti?!" Gadis itu bertanya dengan nada kesal.

"Bentar dek, capek nih," Sang Abang- Sunghoon, menjawab dengan posisi berbaring di lantai teras rumahnya.

Jeana berdecak lalu melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai, padahal yang dihukum Sunghoon kenapa dia harus repot-repot membantu? Salahkan kepada mood nya yang sering berubah.

"Abang giman- KOK MALAH NYURUH ADEKNYA YANG BERSIHIN SIH BANG?!" Sunghoon yang berbaring langsung tersentak duduk, sedangkan Jeana sudah tersandung batu akibat teriakan Kanjeng Mami yang menggelegar.

Minhee yang dibelakang Mami langsung lari menuju sang adik yang terjerembab akibat tersandung, lalu membantunya berdiri sambil mengomeli saudara kembarnya, Sunghoon.

"Ck, coba kalau dihukum tuh kerjain sendiri gak usah bawa Nana juga, lagian salah lo kan kemarin ikut balapan segala,"

Jeana meringis lalu mengusap bahu Minhee setelah membuka sarung tangan yang tadi ia kenakan, "Adek yang mau bang, bukan salah Abang Hoon kok,"

"Yang balapan emang gak salah?" Skakmat, Sunghoon terdiam dengan wajah tertunduk, Jeana yang mendengar pun ikut terdiam.

"Udah udah, Bang, kamu bawa Adek ke atas dulu, minta bibi bersihin lukanya," Ucap Mami kepada Minhee yang sedang menopang tubuh Jeana.

"Abang, kamu mandi dulu sana, terus ngomong pelan-pelan sama Papi soal balapan itu, Mami belum ngasih tau kok, kamu yang bilang sendiri ya? Jadi cowok harus tanggung jawab," Lanjut Mami seraya berjongkok untuk mengelus rambut putranya.

Sunghoon mengangguk pelan.

••○••

Jungwon menghela nafas, pemuda itu sekarang berada didepan bangunan bertingkat menunggu kedatangan adiknya yang sedang les didalam.

"Daniel lama banget, anjir? Gue kan mau jemput si Abang dulu habis ini, kalau gak keburu gue salahin Daniel pokoknya," Jungwon mendumel pelan dari dalam mobilnya, matanya terus memperhatikan pintu utama gedung yang dari tadi tertutup.

Tangannya lalu bergerak membuka handphone yang sejak tadi mode silent, daripada bosan menunggu sang adik yang katanya sudah mau selesai.

Halah, liat saja nanti Jungwon tidak akan mau lagi disuruh menjemput Daniel.

Sepuluh menit berlalu, kaca mobil Jungwon diketuk pelan dari luar, yang lebih tua menoleh lalu memasang wajah datar saat sang adik sudah duduk manis disampingnya.

"Sorry bang, tadi miss nya nambahi tugas gue, jadinya lama," Daniel memberi alasan, lalu menaruh tas nya di jok belakang.

"Bodo lah, gue mau ngebut, pasang seat belt, nanti si onoh marah-marah karena gue telat jemputnya," Jungwon benar-benar menepati perkataannya, pemuda itu membawa mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Daniel langsung keluar saat sampai, lalu menuju got terdekat untuk memuntahkan isi perutnya, Jungwon tertawa pelan melihat adiknya berjalan sepoyongan seperti orang mabuk.

"Lo apain si Daniel, anying?" Jungwon lalu menoleh kearah Jake yang sudah berlari menuju adik bungsunya.

Jungwon menatap datar keduanya lalu membatin, gini amat jadi anak tengah.

Jungwon menatap datar keduanya lalu membatin, gini amat jadi anak tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😭😭 y-ya, pokoknya sunghoon sama minhee mirip..


MIRIP POKOKNYAA-!!!! 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MIRIP POKOKNYAA-!!!! 😭😭

Dewananda ; Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang