02; Sedikit Kesialan Jeana

1.1K 115 0
                                    

Hari ini, Jeana berangkat sekolah seperti biasa di antar oleh supir, gadis itu diam-diam juga memikirkan tentang perjodohannya dengan pemuda yang bahkan tidak pernah ia lihat sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini, Jeana berangkat sekolah seperti biasa di antar oleh supir, gadis itu diam-diam juga memikirkan tentang perjodohannya dengan pemuda yang bahkan tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Sesampainya di sekolah, Jeana tidak langsung turun seperti biasanya, gadis itu tetap duduk tenang dengan pandangan kosong ke luar jendela mobil memperhatikan murid-murid yang baru datang, sama sepertinya.

"Nona? Ada yang bisa saya bantu?"

Jeana tersentak, lantas menoleh ke arah sang supir yang memperhatikannya dari cermin dengan pandangan bingung, "Eh? Engga pak, Jea cuma males mau sekolah,"

"Ya udah deh pak, Jea masuk ya, hati-hati," Lanjutnya.

Jeana berjalan sambil melamun, satu tangannya memegang tali tas yang ia pakai, satu tangannya lagi memegang handphone keluaran terbaru yang membuat beberapa siswa menganga melihatnya.

Saat Jeana masuk kelas, tatapan aneh yang ia dapatkan, lalu salah seorang menyelutuk yang membuat Jeana terdiam di tempat, "Lo ngapain masuk sini? Jelas-jelas lambang lo masih hijau,"

Saat menyadari perkataannya, Jeana melotot lalu melihat papan kelas yang ada di depan pintu, XI IPS 2, "Anjing," Umpat Jeana pelan, lalu membungkuk sedikit kemudian melesat pergi sebelum ia menjadi bahan tawaan satu kelas.

Ck, salahkan pikirannya yang terlalu over sampai-sampai salah masuk kelas seperti ini.

"Jeana stupid, bego, gimana nanti kalau ketemu anjir? Mau di taruh mana muka guee?!" Jeana ingin menangis rasanya, mana dia nyasar jauh banget lagi, apa kata orang-orang coba?

Setelah bergelut dengan batin dan otaknya, gadis itu langsung masuk ke dalam kelas miliknya yang sesungguhnya setelah melihat papan kelas di depan pintu.

"Je? Lama amat lo? Ngapain aja? Semedi?" Dahyun, teman sebangkunya bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku pelajaran yang ia pegang.

Jeana memutar matanya malas, kejadian memalukan tadi masih membekas di otaknya, "Salah masuk kelas gue,"

Dahyun menoleh dengan tatapan horror nya, "KOK BISA?!"

"Ck, mana gue tau, nyasarnya di ips lagi, mau nangis aja gue," Jeana menjatuhkan kepalanya di atas meja setelah membuka jas yang ia gunakan.

Dahyun melihat wajah Jeana dengan tatapan yang ia buat se-kasihan mungkin, lalu tangannya menepuk pelan kepala Jeana, "Pengalaman, Je, biar masa sekolah lo ga datar-datar amat,"

"Tai, lo,"

••○••

"Jeje! Hayuk makan, nonton drakornya nanti aja, kita makan di kantin, Hwan udah nunggu nih," Satu lagi teman Jeana datang, dari ruang uks sepertinya.

Jeana belum melihat gadis itu sejak pagi padahal mereka sekelas, ngomong-ngomong soal Dahyun, anak itu tadi izin pergi ke toilet saat jam pelajaran berlangsung, dan sampai sekarang belum balik.

"Bentar Zo, gue nyari kacamata nih, tiba-tiba ilang," Jeana menjawab sambil tangannya meraba meja dengan wajah kesalnya.

Zoya atau kerap di sapa Zozo, gadis itu mendekati meja Jeana dengan wajah lelah, sifat ceroboh dan pelupa Jeana tidak pernah hilang.

"Nih, Munaroh, makanya kalau habis makai apa-apa tuh di simpan ditempatnya,"

Jeana menyengir memperlihatkan gigi nya yang putih lalu memasang kacamatanya, "Thank you, Zozo, yuk kantin!"

"Nye nye nye,"

༎ຶ‿༎ຶ Makasih banget yang udah baca cerita random saya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༎ຶ‿༎ຶ Makasih banget yang udah baca cerita random saya :)

Dewananda ; Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang