"Javier ini sebentar lagi acaranya bunda mulai, mau ikut nonton gak!!" Dari ruang keluarga Jerico kembali memanggil kembarannya setengah berteriak untuk kesekian kali karena tidak biasanya seperti ini.
Emang harusnya gimana? Harusnya setiap hari selasa pukul 8 malam, mereka berdua sudah duduk manis di sofa yang menghadap TV sambil makan cemilan. Tapi berbeda dengan minggu ini, Javier belum keluar dari kamarnya. Dari sehabis mandi sore tadi dan tentu saja insting Jerico langsung merasa ada yang salah.
"Woey Javier!!" Panggilnya sekali lagi. Namun kali ini Jerico juga pergi menghampiri kamar Javier.
"Gua masuk ya," Izinnya setelah mengetuk, bahkan menggedor pintu. Tapi tetap tidak ada jawaban.
Saat pintu kamar Javier dibuka, di sana Jerico tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Cuma Javier sedang nonton sesuatu dari laptopnya di atas kasur dan dia membukus tubuhnya dengan selimut. Javier tertawa-tawa sendiri, tapi saat dia melihat Jerico ada dihadapannya dia segera mem-pause tontonannya dan melepas earphone yang dia gunakan.
"Buset dah ngagetin aja lu. Kalau mau masuk ketuk dulu kek," Sewot Javier.
"Lu yang budeg gegara pake earphone!!. Gua udah teriak sama gedor-gedor pintu kamar lu padahal," Balas Jerico tak mau kalah, "Mau nonton bunda gak dibawah? telat kan ah gara-gara nyamperin lu dulu."
"Hehe, gua bolos dulu ya Jer," Javier nyengir, "Pengen nonton konten idol dulu."
"Kipop mulu ah," Cibir Jerico, "Efek kebanyakan gaul sama adeknya si Chandra ye??" Namun sendirinya malah jalan mendekat dan mengintip layar laptopnya Javier.
"Lha, ganteng juga yang itu," Tunjuk Jerico pada salah satu diantara 7 orang yang Javier sedang saksikan.
"Mana anjir? Nunjuknya yang bener!"
"Itu rambut hitam, yang pake hoodie putih. Eh tapi kok main sepak bola pake net bulu tangkis sih?!"
"Sarap emang," Balas Javier.
Dan setelah itu Jerico keluar kamar Javier untuk kembali ke ruang keluarga. Tapi dia lupa menutup pintu, menyebabkan Javier emosi.
"Jerico anying. Ah elah padahal gua udah pw."
Mau tak mau Javier turun dari tempat tidur dan menutup pintu kamarnya sambil misuh-misuh. Tapi tidak lama kemudian senyumnya muncul lagi tatkala ada notifikasi pesan yang masuk ke ponselnya
Wera
A' Javier, mau minta tolong dong"Mau minta waktu seumur hidupnya kalau sama lu gua juga boleh Wer hehehehe," Ujar Javier masih dengan cengirannya sebelum membalas pesan dari gadis idamannya yang juga merupakan adik dari temannya, Chandra.
//
Mama Sisca baru saja mengeluarkan loyang terakhir berisi kue kering buatannya sendiri dan ditaruh pada meja pantry di dapur. Tepat saat itu juga, Jadid datang menghampiri dan asal comot saja padahal masih sangat panas.
"AAAAW!!"
"Ya Allah Jadid, makanya liat-liat dulu dong!! kamu kalau mau makan kuenya yang udah dingin tadi dibawa setoples tuh sama Jaya ke ruang tamu," Omel mama Sisca. Walau begitu dia langsung menarik tangan anak pertamanya ke bawah wastafel, lalu diguyur oleh air keran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga RT 09 | SMTown
RandomYang namanya bertetangga, udah pasti ada interaksi. Mulai dari ibu-ibu tukang gosip bareng sambil milih sayuran di gerobak abang-abang yang selalu lewat setiap hari, anak-anaknya jadi temen main bareng kalau seumuran, serta topik hangat dari koran a...