Disinilah seorang gadis cantik sekarang tinggal di sebuah mansion milik keluarganya, yaitu keluarga grisham. Mansion yang dipenuhi banyak pelayan dan maid juga satpam yang berjaga di depan gerbang.
" Haduh capek " ucap gadis cantik bernama ara itu merebahkan tubuhnya di atas kasur karena dia baru pulang dari sekolah.memperhatikan sekeliling ara menghela nafas, mansion nampak sepi.
" Permisi Non, udah mau makan siang belum? Kalau mau nanti bibi ambilin?" ucap bi Sri salah satu maid tertua dan yang sangat baik menurut ara, karena bi Sri lah yang selalu menghibur ara.
" Huft ... Nggak usah bi, Ara mandi dulu baru nanti makan siang"
" Baik non "
Ara pun bergegas menaiki tangga untuk mandi, belum beberapa menit menaiki tangga namun dering telpon mengagalkan rencanannya.
Cera ( my bestie )
" Hallo cer kenapa " tanya Ara dari telpon.
" Ra,lusa gue ulang tahun datang ya"
" ya pastilah kamu kan sahabat aku dimana acaranya"
"Di hotel zeins "
"Oh ok lusa aku pasti datang tenang "
"Yaudah ya gue mau undang yang lain dulu"
"Ok Cera "
Tut Tut
......."Enak ya jadi Cera, ulang tahun bisa dirayain bareng orang tua sedangkan aku... " lirih Ara meratapi dinding sambil rebahan " Orang tuaku, jangankan merayakan ngucapin aja nggak pernah " lanjut Ara mengeluh.
" Sudahlah alara kamu gadis tegar, nggak boleh sedih, ada saatnya mereka pasti akan melakukan hal itu " ucap alara berbicara sendiri lalu bergegas bangkit dan melanjutkan kegiatannya yang tadi yaitu mandi.Setelah selesai mandi dia mengganti bajunya dan turun ke bawah untuk makan siang.Saat ini Ara Sudah berada di meja makan, beberapa menit setelah mandi dia turun karena lapar. dia memperhatikan sekeliling lalu membatin " Selalu seperti ini keadaan rumah selalu sepi " batin Ara yang melihat hanya maid yang berkeliling dan membereskan seisi mansion.
" Bibi temanin Ara makan yuk " ucap Ara mengajak bi sri yang sedang fokus merapikan lauk2 diatas meja makan.
" maaf non, nanti bibi dimarah nyonya" jawab bi sri tak enak hati, bi Sri menolak bukan tanpa alasan majikannya ( orang tua ara) sangat pemarah. Takutnya nanti pekerjaan bi Sri terancam. Kan bahaya.
" Ayo, mereka kan pergi mereka nggak akan tahu"
" Tapi non, bibi bukan siapa siapa nggak pantas duduk disitu "
Ara tersenyum " Bibi itu udah Ara anggap keluarga, karena cuman bibi yang ada disaat Ara membutuhkan " ucap Ara berubah sedih, seharusnya orang tuanya yang ada saat dia membutuhkan,tapi ini malah pembantunya yang selalu berada di dekatnya.
" ara mau tanya, Bibi punya keluarga?" tanya Ara hati hati agar tidak menyakiti perasaan bi sri. Setelah bi Sri duduk disamping ara, ara mulai penasaran dengan kehidupan pembantunya ini sebelumnya.
" Nggak ada non, ibu bibi Sudah meninggal dan suami bibi sudah cerai dengan bibi "
" Yaudah nggak PP, jangan diingat sekarang bibi makan"
" Makasih non, bibi senang kerja disini dan akhirnya ketemu non alara "
" ara juga senang ada bibi disini "
" ALARA, APA APAAN INI. KENAPA BI SRI MAKAN DI MEJA MAKAN! " bentak janice wanita paruh baya yang diketahui ibu dari ara.
" Ara yang suruh bibi duduk disini "
" BUAT APA, DIA PEMBANTU KAMU INGAT ITU " bentak Janice, dengan wajah nya yang mulai keriput itu dia tetap saja marah marah terus. Itu menjadi rutinitasnya.
" Bibi bukan cuma pembantu ma, dia juga keluarga Ara. dia selalu ada buat Ara, nggak kayak mama dan papa yang selalu mementingkan pekerjaan Kalian."
Plak
" Kurang ajar kamu, kami kerja untuk kamu, kamu kira dari mana mansion dan makanan mewah hah. " ucap laki laki paruh baya papa Ara Haris Hermawan grisham itu ikut campur.
" Ara nggak butuh uang kalian, Ara cuman butuh kasih sayang " ucap Ara sambil memegangi pipinya yang perih, dengan bergetar ara mengucapkan kalimat itu, dari dulu ara tidak pernah memakai uang orang tuanya hanya makanan saja.
" DASAR ANAK NGGAK TAU DIRI !!! KAMU JUGA PEMBANTU NGGAK TAU DIRI, MULAI SEKARANG KAMU SAYA PECAT!" ucap Janice melirik ke arah bi Sri yang menunduk.
" Ma, jangan pecat bi Sri ma " mohon Ara dengan bersujud di kaki janice, seolah tuli janice menendang tubuh ara.
" Diam kamu, dan kamu Sri pergi sekarang dari mansion ini "
" Non Ara bibi pamit ya " ucap bi Sri dengan air mata mengalir, sudahlah daripada ara yang kena marah lebih baik bi Sri saja yang pergi sekarang.
" Nggak, bibi nggak boleh pergi hiks... " ucap Ara memeluk bi Sri erat membuat bi Sri semakin sedih untuk meninggalkan mansion yang sudah beberapa tahun dia tempati.
" Maaf non, bibi sebenarnya nggak mau pergi tapi bibi udah dipecat " ucap bi Sri melepaskan pelukan Ara.
" Bibi jangan pergi " ucap Ara namun sudah terlambat bi Sri sudah melangkah keluar dari mansion.
•
•
•
•
Kasihan ya Ara semoga orang tuanya kelak dapat berubah sikapnya 🤲
To be contiqune
Jangan lupa vote ya bestie 🤍🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
married by accident (Revisi)
Teen FictionAllah tidak akan memberikan kita cobaan diatas batas kemampuan seseorang ( SEBAGIAN PART DIPRIVAT, FOLLOW UNTUK MEMBACA DAN MELIHAT ) Aku yakin ini adalah ujian dari Allah dan aku bisa melewatinya meskipun dirimu tak kunjung mengucapkan kata tanggu...