"Hati-hati, lo harus telepon gue kalo udah sampai."
Lia mengangguk. Felix, Kak Roseanne, Kak Chris bahkan kedua orangtua mereka sudah mengatakan itu puluhan kali pagi ini.
"I'm going to miss you, bestie."
"Sure, I'm irreplacable darling."
Lia mengeluarkan cengiran mengejek sementara Felix merentangkan tangan dihadapannya kemudian mereka berdua berpelukan.
"Ini donat, nanti lapar di pesawat," Kak Roseanne menyodorkan sebungkus donat yang diterima Lia dengan senang hati.
Sekali lagi ia menoleh ke belakang, memastikan ia sudah membawa semua barang dan meninggalkan semua kenangannya disini, lalu melambaikan tangan dan berlalu pergi.
***
"Sudah sampai?"
"Sudah. Aman selamat. Tadi sempat transit ke wakanda untuk memberi salam pada black panther."
"Jangan bercanda ah, Li. Lo serius nggak ada masalah apa-apa kan? Ada yang jemput lo disana kan? Lo langsung pulang atau mau gimana?"
"Serius elah. Lo ngga usah khawatir, gue cuma--"
Omongan Lia dan Felix lewat jaringan telepon terhenti ketika Lia melihat seseorang berlari dari kejauhan.
Itu Soobin. Choi Soobin.
Bersama dengan delapan anak setan yang mengikutinya di belakang. Mereka berlari-lari menuju tempat Lia duduk sambil melambaikan tangan.
Lia mematikan ponsel tanpa mematikan jaringan telepon, meninggalkan Felix diujung sana dengan pertanyaan yang sepertinya ia tak dengar.
"Lia? Halo, Lia? Kenapa tadi kata lo? Cuma kenapa?"
****
"Bawa oleh-oleh nggak?"
Sementara Soobin datang padanya menanyakan kabar, teman-temannya yang lain datang menanyakan oleh-oleh.
"Nih gantungan, bolpen, gelang. Pake tuh jadiin jimat."
"Dih masa lo pergi bertahun-tahun cuma bawa bolpen?" Protes Yeonjun, mengangkat bungkusan berisi bolpen warna-warni dengan hiasan kepala koala.
"Ngga ada bersyukur-bersyukurnya, masih untung kak Lia balik, coba kalau kak Lia kawin lari sama orang Australia gimana?!" Kata Yuna menunjuk-nunjuk wajah Soobin.
"Ya ngga apa-apa, nanti gedungnya mungkin dibakar sama tuan muda Soobin. Ya kan?" Yeonjun memberi cengiran pada Soobin yang berdiri agak jauh dari mereka.
"Dih, lo kata Vincenzo."
Lia meraih handphone-nya dan melihat.
Call just ended.
FELIX LEE✨
30.44***
"Mana nih, surprise kalian?" Tanya Lia ketika membuka pintu.
"Nggak jadi, udah dibocorin Beomgyu. Kita udah sepakat mulai sekarang kita nggak akan temenan sama anak setan," balas Chaeryeong.
Lia yang gemas mencubit pipi Chaeryeong, "masaaa?"
"Iya, gue makan kuenya tadi malem," tambah Ryujin.
"SERIUS?!" sekarang Yeji yang menatapnya marah.
"Ya enggak, lah. Tuh di kulkas makan aja."
Lia sebenarnya cukup kecewa. Ia mengharapkan mereka menyiapkan kejutan yang keren. Misalnya tahu-tahu mobil mereka ditabrak lalu mereka mati dan Lia di sandera.
Atau misalnya tiba-tiba rumah ini terbakar.
Tapi tentu saja tidak apa-apa, Lia cukup bersyukur mereka menyambutnya.
"Baiklah. Aku akan beres-beres. Sudikah tuan dan nyonya membantuku?"
Chaeryeong dan Yuna langsung mengekorinya ke kamar sedangkan Yeji pergi ke belakang untuk memasak dan yang lain membongkar oleh-oleh Lia.
Soobin terhenti sebentar, menatap Lia yang sudah masuk dan pintu kamarnya yang menutup sambil berdoa semoga tidak ada hal buruk yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] sampai jumpa || lia ft txtzy
Fanfiction[COMPLETED] Selamat ulang tahun, Lia! Suka kejutannya? *** raniyyy_a 2021