Tentang Rasa

378 69 0
                                    

Langit biru cerah, mengawali pagi dimana orang-orang akan menjalani hari-hari dengan semangat. Namun, tidak dengan pemuda bersurai blonde yang tengah mengusap matanya dengan malas. Hari demi hari terasa hambar baginya semenjak orang tuanya meninggal dua tahun yang lalu. Hidupnya sebatang kara, mencukupi kebutuhan seorang diri.

Drtt

“Hallo”

“Taehyun, sudah jam berapa sekarang ! cepat kesini atau kamu saya pecat !”

Tutt

Helaan nafas terdengar dari pemuda bernama Kang Taehyun. Hutang hutang orang tuanya masih belum lunas, mau tidak mau dirinya harus bekerja, mengorbankan masa remaja yang seharusnya saat ini sekolah seperti anak lain.

“Dasar, apa tidak tahu orang lagi capek.” Gumam Taehyun beranjak untuk mandi.

Bekerja di sebuah caffe besar dibutuhkan orang-orang yang rajin, sangat tidak cocok untuk taehyun. Tapi mau bagaimana lagi, disinilah penghasilan terbesarnya.

•☆•

Selama perjalanan taehyun suka sekali mendengarkan musik yang berirama seperti seruling. Menurutnya suara yang dihasilkan oleh seruling dapat membuatnya tenang.

Netranya menatap sekeliling, tersenyum sendu melihat anak sebayanya memakai seragam sekolah. Tak mau berlarut-larut ia mengalihkan pandangan. Matanya lalu membulat ketika ada objek tak mengenakkan disana.

Lantas dipercepat kayuhan sepedanya menuju kejadian. Disana terdapat seorang pemuda yang dipukuli menggunakan tongkat baseball, namun anehnya pemuda tersebut hanya diam saja tak mengelak ataupun berteriak kesakitan.

“Hei!! Apa-apaan ini !.”

Mereka pun menghentikan kegiatannya dan menatap taehyun yang berteriak emosi.

“Kau lebih baik tidak usah ikut campur daripada kami menghabisimu !.”

“Masalah bisa dibicarakan baik-baik tidak perlu dengan kekerasan seperti ini !.”

“Dasar banyak bicara, kita habisi saja bocah ini.” Ucap pria yang mungkin ketua dari kelompok tersebut memberikan kode untuk menyerang.

Taehyun yang belum siap mendapat satu pukulan di pipinya, tak tinggal diam lalu membalas dengan bogeman. Dirinya memang ahli di bidang tinju, berkat latihan yang diberikan ayahnya sejak kecil, sangat membantu di situasi saat ini.

“Sial, awas kau bocah.”

Mereka kalah lalu kabur begitu saja, menyisakan dua remaja itu. Taehyun tersenyum remeh, beralih ke pemuda yang terduduk lemas dengan kepala menunduk.

“Hei, kau tidak apa-apa ?.” Ucap taehyun memegang pundak pemuda itu.

Ada apa dengan dirinya ?

Mata indah dengan wajah lebam namun tak menghilangkan kesan manis itu. Hampir saja membuat jantungnya berhenti. Terdengar berlebihan, namun itu kenyataanya.

“Aku baik-baik saja, terimakasih.” Ucap pemuda itu tersenyum tipis

Taehyun yang masih tertegun segera menyadarkan diri.

“Oh? astaga kepalamu berdarah, bagaimana bisa kamu bilang ini baik-baik saja. Lebih baik kerumah sakit mari saya antarkan.”

“Tidak usah, aku benar-benar tidak merasakan sakit, sekali lagi terimakasih.” Ucap pemuda itu merapikan seragamnya dan ingin meninggalkan tempat tersebut.

Segera taehyun mencekal tangannya “Tunggu, kamu akan kesekolah dengan keadaan seperti ini! Yang benar saja !.”

Pemuda itu termenung sebentar tampak bingung, kalau pergi kesekolah akan terlambat dan berakhir dihukum apalagi kondisi tubuhnya yang penuh dengan lebam pasti menjadi bahan ejekan lagi. Sungguh hal yang dibencinya.

Universe Smash The Wattpad || TAEGYU ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang