"Americano ya."
Sang barista yang diajak bicara oleh Taehyun bukannya menjawab atau membuatkan pesanannya malah menatap Taehyun tanpa berkedip.
"Hello?" Taehyun mengibaskan tangannya didepan sang barista hingga lelaki manis itu tersadar dari lamunannya.
"Ah iya, latte ya?"
Taehyun menggelengkan kepalanya dengan bibir memberengut. Sejak kapan coba Taehyun suka Latte?
Tak sadar ekspresi wajahnya itu malah membuat sang Barista menatap bibirnya dengan tatapan penuh minat.
"Americano, bukan Latte."
"O-oh iya, mau ditulis apa?"
"Apa aja terserah."
Setelah berkata demikian Taehyun berbalik mencari kursi yang kira kira cocok untuknya mengerjakan tugas. Sementara sang barista bernama Beomgyu itu tersenyum tidak jelas lalu dengan semangat membuatkan pesanan si tampan bersurai blonde.
Sementara menunggu pesanannya datang, Taehyun membuka notebook untuk mulai mengerjakan tugas kuliahnya.
Gila sekali para dosennya itu, memberikan tugas sebanyak ini disaat bersamaan. Gak ngerti apa Taehyun yang jenius pun juga bisa pusing.
"Ini pesanannya, mas."
Taehyun mengangguk dengan mata masih menatap layar, masih fokus dengan benda pintar itu tanpa mau repot-repot melirik si barista yang merangkap jadi waiters karena mau mengantarkan langsung minuman itu untuknya.
"Ehm... mas?"
Taehyun yang mengira Beomgyu sudah pergi dibuat menyerit heran karena lelaki manis itu masih berdiri dihadapannya sambil memeluk nampan kayu.
"Iya?"
"Itu Americanonya saya udah tulisin."
"Hmm, terus?"
Beomgyu tiba-tiba mberengut nampak kesal karena Taehyun acuh sekali. Dilihat dulu kek gitu tulisannya.
"Selamat menikmati." Ucapnya dengan senyum dibuat-buat sebelum kembali ke meja barista dengan perasaan dongkol.
Taehyun awalnya masa bodo dengan tulisan yang ada di gelas kopi itu, tapi dia penasaran soalnya ada spidol merahnya.
'Instagram saya @beomie.gyu ❤️'
Mata Taehyun melirik Beomgyu yang ternyata tengah memperhatikannya dibalik alat pencampur kopi. Nampak tersenyum menggoda sambil mengerlingkan mata cantinya pada Taehyun.
Hal itu membuat Taehyun berdecih. Ini uke kok murahan sekali sih, pikirnya.
🐿️🐻
Minggu depannya, Taehyun kembali ke kafe tersebut. Beomgyu yang melihat kedatangan Taehyun tentu saja tersenyum lebar sampai gigi gerahamnya nampak.
Bukannya Taehyun sengaja menemui Beomgyu lagi ya. Tapi karena kopi buatan Beomgyu itu enak. Jadi ya... dia ketagihan.
"Eh, Masnya kesini lagi." Ucap Beomgyu yang berlagak seperti Taehyun langganan tetap disana. Padahal baru dua kali Taehyun ke kafe itu.
"Americano satu."
"Kok mas nya gak follow atau dm saya sih?"
Taehyun menyeritkan keningnya nampak tak suka. Hal itu tidak luput dari penglihatan Beomgyu yang kikuk seketika.
"Tulisannya apa?" tanya Beomgyu yang mengerti jika Taehyun tak suka dengan ucapannya.
"Terserah."
Beomgyu mengangguk dan segera membuatkan pesanan Taehyun.
Kali ini Taehyun memilih tempat duduk ditempat yang sama seperti minggu kemarin. Semuanya terlihat masih sama saja. Bedanya Taehyun kali ini datang bukan untuk mengerjakan tugas. Melainkan hanya untuk minum kopi.
Dan tentu saja Beomgyu yang mengantarkan langsung pesanan Taehyun.
"Apa lagi ini?"
"Nomor telfon saya." Jawab Beomgyu enteng.
"Kamu memang suka ngasih tau hal pribadi ke orang asing?"
"Enggak, ke Masnya doang."
"Kamu bahkan gak tau nama saya."
"Tau kok, Taehyun Kang jurusan informatika. Wakil ketua BEM SU. Sekedar informasi nama saya Choi Beomgyu."
Alis Taehyun bertaut dengan wajah risih. Hell, bagaimana orang ini bisa tau tentang dia sejauh itu.
🐿️🐻
Minggu berikutnya Taehyun kembali ke kafe untuk meringankan beban pikiran. Tentu saja dengan meminum kopi buatan Beomgyu.
Hal itu terus berulang selama tiga bulan lebih. Lelaki itu selalu datang dan duduk ditempat yang sama setiap akhir pekan. Kadang-kadang Taehyun sendiri, kadang juga dia datang bersama teman-temannya.
Menerima atensi Beomgyu setiap minggunya membuat Taehyun tanpa sadar terbiasa dilayani oleh si manis. Si submasif itu selalu menyelipkan kalimat picisan ataupun hal-hal pribadinya lewat sticky notes yang menempel di gelas kopi.
Namun, ada yang berbeda dua minggu ini. Taehyun yang biasanya disambut senyuman manis dan kerlingan nakal dari Beomgyu tidak mendapatkan hal itu lagi. Bahkan yang membuatkannya kopi dan mengantarkannya ke Taehyun bukan lagi Beomgyu, melainkan rekan kerja si manis itu.
Sejujurnya, Taehyun benci mengakui ini. Tapi, dia penasaran dimana Beomgyu berada. Karena selain rasa kopi yang dibuat temannya itu tak seenak buatan Beomgyu, juga karena Taehyun sedikit rindu membaca kalimat random nan menggelitik yang biasa ditulis tangan oleh pemuda itu.
"Temanmu yang bernama Beomgyu itu, kemana dia?" Tanya Taehyun pada barista cantik yang menggantikan Beomgyu.
"Dia sudah berhenti bekerja disini dari dua minggu lalu. Kalian kenal ya?"
".... Eummm mungkin." Jawab Taehyun ragu-ragu.
Barista bername tag Shin Ryujin itu menyeritkan alisnya heran. Kenapa lelaki didepannya itu bertanya tentang Beomgyu kalau tidak kenal coba?
"Kenapa berhenti?"
"Persiapan untuk lanjut S2 di Jerman."
"Tunggu- dia kuliah?"
Ryujin menganggukkan kepala hingga rambut pendeknya yang tergerai itu bergoyang.
"Ya... dia kerja disini cuma setiap sabtu dan minggu. Sebenarnya dia itu cucu orang kaya. Tapi orang tuanya bertengkar dengan kakeknya makanya jadi melarat. Sebulan lalu kakeknya meninggal, dan yah... karena ayahnya itu anak tunggal jadi seluruh kekayaan atas nama ayahnya. Makanya dia berhenti bekerja disini dan mau melanjutkan kuliah ke Jerman."
"Memang awalnya dia kuliah dimana?"
"SU, dia dapat beasiswa kurang mampu."
Mendengar hal itu Taehyun tertegun. Berarti mereka satu universitas. Pantas saja Beomgyu tau kalau dia wakil ketua BEM.
Tapi kenapa selama di kampus dia tidak pernah melihat Beomgyu. Padahal pemuda cantik seperti Beomgyu harusnya populer dikalangan mahasiswa.
'Tunggu, kenapa aku bilang dia cantik?'
"Eumm... boleh reques kan tulisan di kertas itu?"
"Ohhh boleh."
"Tolong tulis nomor handphone Beomgyu, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe Smash The Wattpad || TAEGYU ||
NouvellesEntah bagaimana ceritanya. Ketika Taehyun ditanya tentang Beomgyu, si manis nan kekanak-kanakan itu. Taehyun selalu menjawab, "Dia seperti semesta. Indah dan misterius di waktu yang bersamaan." Selamat datang di kumpulan cerita para penulis Taegyusi...