— 🚫🔪
Beomgyu dengan santainya berjalan menyusuri trotoar sambil menjilat es krim di tangannya. Malam ini dia mendadak ingin memakan sesuatu yang dingin, maka dari itu ia melesat ke minimarket 24 jam hanya untuk membeli sebuah es krim.
Ini sudah sangat malam, tepat pukul 1 dini hari, dia merasa tenang karena suasana sangat sepi. Beomgyu mengeratkan jaketnya, sesekali mengedarkan pandangan ke kanan dan ke kiri, melihat mobil berlalu lalang atau sesuatu seperti.. err.. pohon dan gedung? Sungguh, malam ini cukup sepi.
Brakk Srakk
"Astaga!" Dia tersentak, menoleh ke kanan tepatnya ke sebuah lorong yang tiba-tiba mengeluarkan suara bising.
Beomgyu mengusap dadanya mencoba meredakan gemuruh terkejut di sana. Dia mengernyit, siapa yang masih ada di lorong gelap seperti itu? Hanya dia, tentu.
Srakk Sakk Dug
Lelaki manis itu sudah melangkah untuk membayar rasa penasarannya yang sudah mencapai ujung rambut hanya karena suara samar-samar itu. Dia terus melangkah hingga mendapati seseorang tengah berdiri sambil membawa bola di tangan kanan, membelakanginya di bawah cahaya lampu remang-remang.
Beomgyu baru pertama kali melihat orang yang ribet membawa satu bola dengan tempatnya.
Dia tersenyum kecil, mendekat mengikuti nalurinya untuk menyapa orang itu. Namun saat sudah mendekat dan terlihat jelas, Beomgyu dibuat terkejut.
"Astaga!" pekiknya membuat orang itu berbalik dan menunjukkan wajah terkejutnya sebelum mendadak menyeringai.
Beomgyu bodoh! Kenapa aku tidak menyadari kalau lelaki itu menjinjing kepala dan bukan bola!, batin Beomgyu setelah berbalik dan berlari.
Beomgyu sesekali menoleh ke belakang untuk melihat orang—psikopat—yang sialnya kini tengah berjalan cepat mengejarnya. Beomgyu melafalkan do'a agar psikopat itu tidak mengejarnya, tapi percuma, dia tetap dikejar.
Lelaki manis yang terus berlari itu menggerutu sambil mengedarkan matanya dan mengumpat setelah menyadari kalau dia malah berlari ke tempat yang lebih sepi. Jauh dari jalan, bodoh sekali dirinya masuk ke gang yang menuju ke pemakaman.
Matanya menangkap sebuah gerobak, satu-satunya tempat yang menurut Beomgyu aman untuk bersembunyi. Dia sedikit melihat ke belakang, bersyukur saat menyadari kalau psikopat itu tidak terlihat. Dengan tergesa-gesa Beomgyu masuk dan menutupnya menggunakan terpal.
Dug dug dug dug dug
Selang beberapa menit akhirnya Beomgyu mendengar suara langkah mendekat, dia menahan nafasnya berharap psikopat itu tidak menyadari kalau dia ada di dalam gerobak.
Helaan nafas dia dengar.
Brug
Sial, kenapa harus bersandar sih?!, batinnya saat merasa gerakan pada gerobaknya, psikopat itu bersandar!
Beomgyu menutup mulutnya, tubuhnya bergetar takut, bagaimana kalau nanti dia jadi korban psikopat itu selanjutnya?
-----
Taehyun melangkahkan kakinya memasuki rumah, melepas pakaiannya lalu dilempar ke tong timah di sana. Tidak lupa mengangkat plastik besar menuju kamar mandi dan melakukan ritual membersihkan diri itu sembari membersihkan sesuatu yang dia bawa dari luar.
Setelah semuanya selesai, Taehyun merebus daging itu di dalam panci besar dan selanjutnya dia tinggalkan menuju kamarnya. Lelaki bersurai pirang itu menghela nafasnya kasar, bagaimana bisa dia seceroboh itu sampai-sampai ada saksi mata yang kabur dari kejarannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe Smash The Wattpad || TAEGYU ||
Historia CortaEntah bagaimana ceritanya. Ketika Taehyun ditanya tentang Beomgyu, si manis nan kekanak-kanakan itu. Taehyun selalu menjawab, "Dia seperti semesta. Indah dan misterius di waktu yang bersamaan." Selamat datang di kumpulan cerita para penulis Taegyusi...