Bagian 12

1.8K 149 0
                                    

Haii! Jumpa lagi nih.

Happy Reading♡!






Naya merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya, menatap keatas langit-langit kamarnya dengan berjuta pikiran yang menggelut di otak cantiknya.

Naya menghela nafas panjang, hari ini sungguh melelahkan. Mencoba mencerna tentang apa yang terjadi seharian ini dengannya.

Dari mulai masuk sekolah untuk pertama kali, hampir ditampar, dan menunggu dihalte.

Dulu, sebelum dia berada ditubuh Kanaya, atau dirinya masih dikehidupan menjadi Agatha. Tak pernah ada seseorang yang berperilaku kasar padanya. Bahkan disekolahnya dulu banyak yang mengajak dirinya berteman.

Naya jadi merindukan kehidupannya dulu, meskipun dia tinggal sendiri dirumah karena kedua orang tuanya sudah tidak ada. Setidaknya kehidupannya lebih tenang dari sekarang.

Tak beda jauh, dikehidupannya sekarang dirinya yang berada didalam tubuh Kanaya Shakyla yang pernah mengaku menjadi kembarannya dia juga tak mendapat kasih sayang orang taunya. Jangankan kasih sayang melihat kehadiran orang tuanya yang sekarang saja belum pernah.

Tapi, bedanya dia sekarang punya 4 orang kakak yang menyayangi dirinya sebagai adik.jujur dia juga nyaman dengan itu.

Naya jadi berfikir bagaimana jika ke 4 kakaknya tau bahwa dia bukan lah adiknya yang sebenarnya. Melainkan hanya raganya yang mungkin sedang ia pinjam untuk melanjutkan kehidupannya.

Akankah ia dibenci? Lalu diusir oleh mereka? Membayangkannya saja sudah membuat dia sedih.

Naya berdiri dari kasurnya, berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Seragam sekolah masih melekat ditubuhnya walaupun sudah kusut.

Saat akan membuka pintu kamar mandi, matanya tak sengaja melihat rak buku yang tertupi lemari didepannya. Dia baru tau ternyata ada lumayan banyak buku bacaan.

Dia pun menghampiri dan mulai melihat-lihat buku yang tersedia disana. Naya berdecak kagum melihat koleksi bukunya. Buku best seller tersusun rapi dirak itu.

Masih dengan mata yang menyusuri buku-buku itu. Dan pandangannya terhenti di samping rak buku.

Ada benda bulat warna merah yang menyerupai tombol tertempel didinding.

"Ini apaan ya?". tanya naya pelan kepada diri sendiri.

Dengan segala rasa penasaran yang tinggi dia memencet tombol merah itu.

Selang beberapa detik betapa terkejutnya setelah memencetnya, tiba-tiba rak buku berputar arah kebelakang dan berganti menjadi sebuah pintu yang tertutup.

"Hah?! Kok bisa?!". Masih dengan keterkejutannya.

"Ini pintu apa? Buka gak ya". Gumamnya pelan

Rasa penasraannya masih tinggi, dengan langkah pelan ia maju mendekati pintu dan meraih gagang pintu itu.

Menghela nafas sejenak mencoba meyakinkan diri bahwa yang dilakukannya bukan lah kesalahan. Naya mulai memutar knop pintu.

'Cklek'

Pintu terbuka. Menunjukkan ruangan yang hanya dihiasi lampu tumbler warna-warni yang menggantung indah di dinding ruangan itu.

Naya berjalan masuk, menyusuri ruangan itu, kosong. Satu kata untuk ruangan itu.

Tak ada apapun disana, hanya lampu tumbler. Lalu dia membalikkan badannya kebelakang. Betapa terkejudnya lagi?. Naya melihat banyak palaroid foto yang menggantung disana. Jangan lupakan satu kursi kayu yang ada didepannya.

Naya melangkah kan kaki mendekati tembok yang terdapat palaroid foto itu. Setibanya disana. Ia membekap mulutnya dengan kedua tangan.

Tak menyangka apa yang dia lihat. Satu tetes air mata jatuh dipelupuk matanya.

"I.n..ini...." suara naya terbata.



Haloo! MAAF NIH BARU UP!

Jangan lupa Voment ya.

Aku kasih double up nih💙



Perfect Transmigration (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang