●HAPPY READING!●
Pagi yang indah, ditemani suasana pagi yang cerah, secerah wajah Naya. Hari ini bertepatan hari minggu, dimana sekolah akan diliburkan. Kebanyakan orang mungkin akan bangun siang dan setia menyelam dalam dunia mimpi, bahkan ada yang hanya rebahan sepanjang hari. Tapi beda halnya dengan Naya.
Gadis dengan rambut yang dikuncir kuda itu memilih menyibukkan dirinya walaupun hari ini hari libur sekolah, dia sekarang berada ditaman belakang rumahnya bersama keempat abangnya.
Terlihat ditaman itu banyak bunga ataupun sayur-sayuran, tak dapat dipungkiri Naya pun suka dengan kegiatan ini daripada hanya berguling-guling ria diatas kasur.
Disebuah rak kayu yang letaknya berada dipojok taman itu terdapat bahan dan alat untuk merrka bercocok tanam, banyak bibit bibit tanaman yang siap mereka tanam.
Dengan sigap Naya mengikuti intruksi dari abangnya untuk mulai mengubur bibit tanaman itu pada tempat yang sudah disediakan disana. Saat Naya fokus mengkubur bibit itu dia merasakan kaos belakangnya basah, dan otomatis membuatnya meresap ke kulit bagian belakangnya.
Naya menolehkan keplanya kebelakang dan ternyata itu ulah kedua abangnya Daniel dan Kenzo yang sedang berebut selang air. Dengan keadaan mereka sudah basah kuyup akibat air yang menyebur kemana mana.
"Kenzo! Daniel! Kalian ini disuruh nyiram tanaman kok malah airnya dibuat mainan, lihat tuh Airnya muncrat kemana-mana". Omel Demon yang tak habis fikir dengan tingkah kedua adiknya itu.
"Abang! Liat baju Naya jadi basah gegara kalian nih". Ucap Naya dengan kesal kepada kedua abangnya itu.
Sang tersangka hanya cengengesan dan meletakkan keran airnya kebawah membiarkan air itu mengalir tanpa tujuan.
"Biasalah bocah mah gitu, maklumin aja mereka berdua MKKB". Ujar Rey sambil menatap Kenzo dan Daniel secara bergantian, mereka ber empat yang tak paham maksut rey pun bertanya.
"Hah?MKKB apaan dah bang?". Tanya Kenzo yang mewakili kebingungan ketiga orang disana, ya kecuali Rey.
"Masa. Kecil. Kurang. Bahagia". Jawab Rey dengan penuh penekanan disetiap katanya.
"Hahaha..lo Mkkb ken, kasiannya". Tawa Daniel sambil menunjukkan tangannya kearah Kenzo yang berdiri disampingnya dengan pakaian basah kuyup.
"Lo juga ya kudanil, enak aja gue doang". Ujar Kenzo tak terima melihat abang laknatnya ini menghina dirinya.
"hah, siapa?". Tanya Daniel yang menghiraukan kekesalan adiknya.
"Ya, lo lah masa pak RT". Jawab Kenzo dengan kesalnya, abang nya yang satu ini selalu saja membuatnya kesal, dan lihat lah apa tadi? Dia pura-pura bego apa gimana? Masih aja tanya dengan entengnya,siapa?.
"Yang nanya!". Sahut Daniel dengan entengnya, membuat mereka yang menyaksikan kegilaan mereka berdua tertawa kecuali Kenzo, dia sungguh kesal, ingatkan dirinya untuk menggadaikan abangnya yang tak ada akhlak itu.
Setelah mereka selesai bercocok tanam, mereka masuk kedalam kamar masing-masing untuk membersihkan badan mereka.
Naya saat ini sudah siap dengan pakaian rumahannya, kaos putih polos dengan dipadukan celana jeans sepaha warna hitam, dirasa sudah puas dirinya bercermin ia pun segera turun.
Diruang keluarga sudah terlihat para abangnya duduk santai sambil ngobrol, Naya pun menghampiri mereka duduk disamping Daniel.
Mereka ber empat yang melihat Naya duduk dengan santai diantara mereka pun sedikit kaget, pasalnya dulu adiknya tak pernah mau bergabung walaupun hanya sekedar duduk, jangankan duduk, sekedar melihat mereka saja sungguh pemndangan yang sangat jarang, dan kini apa?, sungguh perubahan yang sangat besar.
"Emm..bang, besok aku udah boleh masuk sekolah kan?". Tanya Naya sedikit mendongak untuk menatap abang nya satu per satu, posisinya sekarang dia berbaring disofa dengan kepala ditaruh dipaha Daniel.
"Kalau udah sehat nggak papa". Jawab Demon dengan lembut sambil menatap Naya dengan senyum tipisnya.
"Siap, Makasih abang". Ujar Naya sambil menatap balik abang pertamanya itu, tak lupa tersenyum manis yang menampilkan lesung pipi dikedua pipinya.
Mereka sedikit tertegun dengan senyum manis milik adiknya, sudah berapa lama mereka tak melihat senyuman itu? Bahkan terakhir kalinya adiknya tersenyum pun mereka sudah tak ingat.
Hati mereka menghangat saat melihat Naya nya sudah kembali seperti dulu, sebelum adanya insiden yang membuat mereka harus perang batin dengan adiknya sendir. Akhir-akhir ini mereka merasakan perubahan Naya yang sangat besar, tapi tak urung mereka juga bersyukur ini adalah perubahan yang baik.
"Oh iya, bunda sama ayah masih diluar kota?". Tanya Naya , dia heran sejak dirinya dirumah sakit sampai sekarang dia tak pernah melihat batang hidung orang tuanya, setelah pulang dari rumah sakit Naya sempat bertanya pada abangnya dimana orang tuanya, dan abang pertamanya menjawab ada urusan pekerjaan diluar kota.
"Iya, jangan sedih ya, Naya nggak sendiri kan disini masih ada abang-abang yang nemenin kamu". Jawab Demon yang mengetahui raut wajah lesu dari adiknya. Dia juga rindu orang tuanya tapi dia bisa apa?, dia yang sebagai anak sulung berusaha memberi kasih sayang kepada adik-adiknya agar tak merasa kesepian.
"Aku nggak sedih kok bang, aku paham mereka kerja juga buat kita kan". Ujar Naya dengan tersenyum, lebih tepatnya senyum terpaksa. Ia sedih ketika orang tuanya lebih mementingkan pekerjaan bahkan saat dirinya kecelakaan pun kedua orang tuanya tak ada disampingnya, tapi dia bahagia masih mempunyai keempat abang nya yang menyayanginya.
Mereka yang melihat senyuman yang terpatri diwajah sang adik pun juga ikut tersenyum, mereka akan berusaha menjaga senyuman itu agar tak hilang lagi. Sudah cukup mereka dulu tersiksa dengan sifat dingin Naya, mereka tak mau lagi.
MAAP KALO ADA TYPO NYA.
Gimana chapter ini? Pasti kurang greget ya?
Iya jelas, konfliknya aja belom muncul hehe.
Sabar ya, kalian jangan bosen ya nunggu gue up.
Jangan lupa Vote + Comment ya beb!♡
See you💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Transmigration (Hiatus)
Fantasía*FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA* Plagiat menjauh!!! Menceritakan Kehidupan AGATHA NAYA SHAKYLA berubah ketika jiwanya bertransmigrasi kedalam tubuh KANAYA SHAKYLA. Satu per satu Fakta mulai terungkap. Kehidupannya diwarnai dengan adanya 7 orang laki-la...