HAPPY READING♡!
"I..n..ini". Suara naya terbata
Dengan tangan bergetar Naya menyentuh salah satu palaroid foto itu. Itu adalah foto seorang bayi yang sedang tertawa dengan pandangan mata tak fokus kekamera.
Naya yakin bayi yang ada difoto itu adalah dirinya. Karena dibawah foto itu ada tulisan 'Agatha Naya Shakyla'
Dia beralih kefoto disampingnya terdapat foto bayi juga, bedanya bayai itu tengah tertidur. Bayi itu sangat lucu dan cantik. Dibawahnya tertera nama sang bayi 'Kanaya Shakyla'.
Dia melihat foto disampingnya lagi terdapat dua bocah wanita kecil sedang bergandeng tangan dan tersenyum kearah kamera. Dikira-kira umur bocah itu sekitar 5 tahunan.
Betapa terkejutnya saat Naya membaca tulisan di bawah foto itu.
'Atha sayang Aya, Aya sayang Atha'
"A-aya?. Kanaya Shakyla, siapa kamu sebenarnya?!". Monolog Naya dengan air mata yang terus menetes.
Apa lagi ini? Ada rahasia besar apa yang belum ia ketahui selama ini? Kenapa dia tak bisa mengingat masa lalu dulu dengan keseluruhan?.
Naya menghapus air matanya dengan kasar lalu mencoba melihat satu persatu foto yang ada disana. Siapa tau dia akan mengingatnya.
Pandangannya terkunci pada salah satu palaroid yang berukuran agak besar dari palaroid lainnya. Dia pun mengambilnya agar dapat melihat jelas.
Ada 2 pasang suami istri dan 2 bocah perempuan difoto itu. Tentu saja dia mengetahui salah satu pasamgan suami istri yang tak lain...
"Papa Dion...Mama laras". Gumam Naya sambil melihat foto yang berada ditangannya.
Ada yang janggal, disitu juga ada satu pasang suami istri lagi yang entah mereka siapa.
"Apa mereka bunda sama Ayah Kanaya?" .Tanya nya pada diri sendiri
Tiba-tiba sekelebat memori memutar sebuah adegan dimasa lalu.
*Flashback On*
Disebuah ruang tamu dikediaman milik Dion Dirgantara dan istrinya Larasita Putri. Kedatangan seorang tamu yang lebih tepatnya sahabat mereka. Dia Bima Bhagaskara dan Dinda Shakyla.
Keempat paruh baya itu sedang berbincang santai, namun harus terhenti oleh teriakan seorang anak kecil yang berusia 5 tahun.
"PA!!!MA!!". Teriaknya dengan berjalan kearah keempat paruh baya itu.
"Eh Atha, sini sayang" panggil Laras.
'Atha' lebih tepatnya anak itu bernama Agatha Naya Shakyla. Dia pun menghampiri dan duduk diantara Papa dan Mamanya.
"Kenapa Atha, kok teriak-teriak gitu?" Tanya Dion sambil mengelus lembut rambut putrinya.
"Kata Aya, Atha itu saudalanya Aya pa, emang iya?". Tanya Agatha dengan cadelnya.
"Iya sayang, kamu saudaranya Aya". Sahut Dinda dengan air mata yang luruh membasahi pipi.
"Unda kenapa nangis? Ada yang jahatin unda ya?" Tanya Agatha saat melihat wanita paruh baya didepannya sedang terisak kecil.
Dinda yang mendapati pertanyaan itu buru-buru menghapus air matanya secara kasar, digantikan dengan senyum dan memandang kearah bocah kecil didepannya.
'Unda' adalah sebutan Bunda yang diberikan Dinda pada Agatha.
Keadaan tiba-tiba hening ketika mendapati pertanyaan dari Agatha tadi. Agatha hanya mengerjapkan matanya lucu dengan melihat sekitar. Kenapa tidak ada yang bicara?. Sedangkan 4 pria paruh baya sedang sibuk bergulat dengan pikiran mereka masing-masing.
"Athaaaaa!!!". Teriak seorang anak kecil dari arah pintu utama rumah itu, atensi semua yang ada disana teralihkan dan memandang dirinya.
"Ayaa, sini nak". Panggil Bima yang dituruti Kanaya.
'Aya' panggilan kesayangan untuk Kanaya Shakyla, putri Bima dan Laras.
"Atha kok ninggalin Aya sih". Keluh Kanaya kepada anak kecil yang sedang duduk dihadapannya dengan tenang dan muka santainya.
"Ih maap, tadi kan Atha mau nanya ke papa sama mama". Jelas Agatha yang dibalas anggukan lucu oleh Kanaya.
"Udah malem nih bro, gue sama istri dan anak gue pulang dulu, kapan-kapan kesini lagi". Ujar Bima setelah melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.
"Huft, yaudah deh hati-hati bro". Ucap Dion lalu beridiri dari duduknya dan bersalaman ala laki-laki dengan bima.
"Ihh Ayah mau kemana? Kok beldili". Tanya Agatha pada Bima.
Bima lalu mengalihkan pandangannya pada Agatha yang masih duduk manis disofa, bukannya dijawab,namun bima berjongkok lalu merentangkan tangannya dengan tersenyum kepada Agatha.
Agatha yang mengerti kode tersebut segera turun dari sofa dan berlari kecil kearah bima. Dengan senang hati dia memeluk tubuh tegap seorang yang dipanggil ayah.
"Ayah pulang dulu ya, atha disini gak boleh nakal, harus nurut sama papa mama, atha mau kan jadi anak yang baik" ucap Bima sambil mengelus rambut Agatha dengan sayang.
"Iya, atha mau jadi anak baik". Ucap Agatha sambil tersenyum didalam pelukan bima.
Tak lama bima melepaskan pelukannya lalu berdiri. Agatha hanya menurut setiap pergerakan dari Ayahnya. Laras datang dihadapannya dan berjongkok lalu memeluk dirinya.
"Unda akan kangen sama atha sayang, jaga kesehatan baik-baik ya, biar nanti kalau unda sama ayah kesini, atha bisa main sama aya". Ucap Laras sambil mengelus punggung kecil Agatha. Agatha hanya membalas anggukan kecil didalam pelukan laras.
Kini giliran Aya yang menghampirinya dan memeluknya sekilas lalu melepaskannya.
"Atha, Aya seneng bisa main Sama Atha" ucap Kanaya sambil menatap Agatha.
"Aya sayang Atha" lanjut Kanaya dengan tersenyum lebar.
"Atha sayang Aya". Balas Agatha juga tersenyum lebar.
"Nanti kita ketemu lagi atha". Ucap Kanaya sebelum menghilang dibalik pintu rumahnya.
*Flashback Off*
Setelah mengingat potongan masa lalunya Naya dibuat bingung, siapa sebenarnya dirinya? Kenapa semua ini serasa misterius.
"A..a-ya..A-..atha". gumam Naya dengan air mata yang kembali membasahi pipi tirusnya.
"Tuhan..kenapa ini sesak sekali Hiks..Hiks". Tangisan Naya pecah dengan tangan yang memukuli dada kirinya.
Kok aku jadi netes pas nulis part ini huhu!
Jangan lupa Voment juseyoooo~
Thanks and See you💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Transmigration (Hiatus)
Fantasy*FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA* Plagiat menjauh!!! Menceritakan Kehidupan AGATHA NAYA SHAKYLA berubah ketika jiwanya bertransmigrasi kedalam tubuh KANAYA SHAKYLA. Satu per satu Fakta mulai terungkap. Kehidupannya diwarnai dengan adanya 7 orang laki-la...