Bagian 11

2.5K 173 8
                                    

*HAPPY READING!*


Deru suara motor memasuki halaman sebuah rumah mewah berlantai 2. Mereka Naya, Satya dan Raka. Kini mereka sampai di rumah Naya.

Naya segera turun dari motor Satya dan merapikan rambutnya yang berantakan karena angin selama diperjalanan. Bersamaan dengan Raka dan Satya yang melepas helm full facenya setelah mematikan motornya.

"Makasih ya". Ujar Naya kepada Satya sembari tersenyum manis.

Satya sempat tertegun dengan senyuman manis itu, namun tak lama dia sadar dan mengangguk serta tersenyum.

"Kalian mau mampir dulu?". Tanya Naya dengan menatap Raka dan Satya secara bergantian.

"Gue langsung pulang aja". Ujar Satya

"Gue juga Nay, Badan gue dah rindu kasur nih". Sahut Raka

Naya terkekeh mendengar ucapan Raka, lalu menimpali " Raka..Raka, Rebahan mulu hidup kamu"

"Asal lo tau aja Nay, Rebahan is my life". Ucap Raka dengan bangga

"Udah yok pulang rak, jangan banyak bacot deh". Ucap Satya yang sudah memakai helm full facenya kemudian menyalakan motornya.

Raka hanya mendengus kesal."Yaudah, gue sama Satya balik dulu Nay"

"Ya, Hati-Hati". Dibalas anggukan dari Raka dan Satya, lalu motor mereka berdua melaju meninggalkan rumah Naya.

Naya masuk kedalam rumah, setelah menghilangnya motor Satya dan Raka dari pandangannya.

                 *****
Prrittt

Suara peluit menandakan untuk berhentinya permainan basket dilapangan SMA Cakrawala.

Dipinggir lapangan terlihat sang pelatih yang sedari tadi memantau anak didiknya latihan basket.

"Istirahat 10 menit". Ujar sang pelatih.

"Siap pak". Kompak semua yang ada dilapangan.

Mereka memutuskan untuk berjalan kepinggir lapangan untuk mengistirahatkan tubuhnya, ada yang minum, ada yang mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang mungkin selalu mereka siapkan sebelum latihan.

Kelvin dan Kenzo kini duduk bersebelahan sambil berbincang santai, juga untuk menhilangkan dahaga. Waktu 10 menit harus mereka gunakan untuk merilekskan tubuh dan meningkatkan tenaga agar saat latihan lagi menjadi maksimal.

"Ken, lo ngerasa gk sih, semenjak Naya sadar dari koma, sifatnya banyak berubah?". Tanya Kelvin pada Kenzo sesudah meneguk minumannya.

"Hm, dia sekarang jadi lebih sering senyum, dia udah nggak dingin lagi vin,lo juga pasti ngerasain hal itu". Jawab Kenzo sembari mengingat perubahan yang adiknya bawa akhir-akhir ini.

"Ya, lo bener. Awalnya gue, Raka, sama Satya kaget sama perubahan sifatnya, gue sama yang lain ngerasa kayak dia bukan Naya, tapi gk mungkin juga lah kalo orang lain. Jelas-jelas dia Naya sahabat kita". Jelas Kelvin

"Lo aja kaget, apalagi gue sama ketiga abang gue. Gue aja nggak nyangka kalo efek kecelakaan bakal bisa ngerubah sifat Naya, tapi....". Kenzo menjeda ucapannya, hal itu membuat Kelvin memutar arah pandangnya untuk menatap Kenzo.

"Tapi gue bahagia,bukan gue aja tapi semua yang dirumah bahagia dengan sifat Naya yang sekarang. Gue selalu berharap sifat Naya yang sekarang bakal jadi seterusnya bahkan selamanya, murah senyum, peduli, ceria".

Kelvin yang mendengar hal itu mengehla nafas pelan. "Iya, semoga aja"

Kenzo bukan membenci sifat Naya yang dulu, hanya saja dari sifat dingin itu lah yang bisa merenggangkan persaudaraan mereka.

Kalau Kenzo boleh egois, dia akan membuat sifat Naya yang sekarang akan dia pastikan bisa selamanya. Dia sungguh tak berharap sifat Naya yang dulu kembali lagi. Dia dan ketiga abangnya Sangat menyayangi Naya.

Bagaimana rasanya dihindari saudara kandung sendiri? Mengalami perang batin dengan saudara sendiri? Sakit. Iya itu yang dirasakan Kenzo dan ketiga abangnya dulu saat Naya belum berubah seperti sekarang.

Mereka sangat menyayangi Naya, adik kecil mereka. Adik perempuan satu-satunya yang sedari dalam perut sudah mereka nantikan. Tapi tetap saja bagaimanapun sifatnya, mereka mencoba jadi yang terbaik untuk Naya.

Betapa beruntungnya seorang Kanaya Shakyla, banyak yang menyayanginya. Tapi ada rahasia besar yang belum mereka semua ketahui, mungkin suatu saat nanti akan terungkap.

Priiittttt

Bunyi peluit ditiup sang pelatih. Menandakan latihan akan dimulai lagi dan menandkan waktu 10 menit tadi sudah habis.

"Latihan sekali lagi, habis itu kalian boleh pulang. Kenzo pimpin permainannya". Ujar sang pelatih

"Siap pak"

"Iya pak"

Mereka pun bergegas bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tengah lapangan untuk melanjutkan latihan. Tak terkecuali Kenzo sebagai Ketua Bakset pun memimpin permainanya. Dan mulai memberikan intruksi kepada teman-temannya.




Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Maaf ya kalo gue besok-besok bakal lama up nya.

Ada something hehe.

Vote. Comment juseyooooo~

See you💚

Perfect Transmigration (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang