0.3 Younghoon

72 7 0
                                    

🎸 Kim Younghoon — Visual

⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰

🥠 Before

Tepi sungai Han jadi tempat yang tepat untuk kamu duduk dan menggambar cerita komik di atas gadget pintarmu. Alunan piano kamu dengarkan seorang diri melalui headphone yang kamu dapatkan dari mendiang ayahmu 3 bulan lepas. Hadiah terakhirnya.

"Padahal aku belum lulus, ayah udah pergi aja," gumammu pada awan.

Komik bergenre detektif yang kamu garap hampir menuju konflik, sesuai genre film favoritmu, kamu juga suka menceritakan kisah serupa. Setelah selesai dengan gambarmu, kamu menuju stan kopi terdekat untuk membeli caramel machiato.

"Aduh, dompetku? Dimana?" lirih pelanggan pria di sebelahmu.

Kamu melihatnya sekilas dan memutuskan bertanya. Tapi belum sempat buka mulut, dia sudah menatapmu tidak enak, walau memakai masker, kamu yakin pria itu sedang komat-kamit memilih kata yang pas untuk dilontarkan.

"Permisi, boleh saya minta tolong? Dompet saya tertinggal, jadi boleh pinjam uangnya? Saya akan ganti besok," ucapnya sambil menaruh sebelah tangannya ke dada.

"Tentu," anggukmu, kamu pun membayar ice americano yang ia pesan.

Setelah menerima caramel machiato milikmu, ia segera menyodorkan ponselnya padamu, iya, pria yang hutang kopi padamu.

"Ketik nomor rekeningmu, akan saya transfer nanti," ucapnya saat kamu bingung.

"Ah, tidak perlu, anggap saja itu tadi traktiran," tolakmu cepat, itu hanya kopi. Lagipula kamu tidak punya rekening bank sendiri.

"Em tapi," ia berusaha menyanggah.

"Sungguhan. Saya permisi dulu," pamitmu dengan menunduk hormat padanya. Lalu, buru-buru meninggalkannya sampai tak sadar pensil berhargamu jatuh.

⊱──── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰

"Hyung, ini dompetmu, maaf kemarin aku salah ambil tas," ujar Juyeon pada Younghoon sambil mengulurkan tas ransel berwarna hitam.

"Ish, gara-gara kamu aku jadi punya hutang ke orang asing tauk!" desah Younghoon menyambar barangnya dari Juyeon.

Younghoon ingat bahwa kemarin ia memungut sesuatu yang kecil. Bukan perhiasan, itu hanya sebatang pensil yang buluk, tapi Younghoon memungutnya saat gadis yang membayarkan kopi kemarin tidak sengaja menjatuhkan benda ini.

Eric, anggota termuda yang masih sekolah sedang berkeliling dorm mencari alat tulis untuk ia gunakan mengerjakan tugas.

"Hyung, ada yang punya pensil? Aku mau kerjain matematika nih, ah!! Younghoon hyung pinjem dong!" seru Eric bersemangat saat melihat pensil di tangan hyung-nya.

Younghoon secepat kilat menarik tangannya menjauh dari jangkauan Eric, "Ini bukan punyaku, sana minta Sunwoo!"

Setelahnya Younghoon menuju sungai Han, berharap bisa bertemu dirimu lagi. Dan memang iya, kamu duduk di salah satu kursi, mendengarkan musik sambil mewarnai karakter komikmu. Younghoon ragu-ragu ingin memanggilmu, jadi ia mendekatimu lalu membungkuk agar kamu sadar.

"Permisi,"

Kamu yang sadar sedang diajak berinteraksi dengan sesama manusia pun, segera melepas headphone dan bangkit berdiri agar sopan.

"Ah, em... ada apa ya?" tanyamu kikuk karena pemuda didepanmu juga sama kakunya.

"Emm, ini! Pensilmu terjatuh kemarin, kukira kita tidak akan bertemu lagi, tapi ternyata kamu disini." ucapnya tersenyum sambil mengulurkan sebatang kayu.

TBZ X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang